Jurnal
Syntax Transformation |
Vol. 1
No. 10 Desember, 2020 |
p-ISSN :
2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 |
Sosial
Sains |
ANALISIS DISIPLIN KERJA
SEBAGAI PERMEDIASI PENGARUH KESEHATAN KERJA DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT PAPUA CREMONA DI SORONG PAPUA BARAT
Paschal
Greycius Siagian
Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta, Indonesia
Email: paschal.siagian@gmail.com
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 15 Desember 2020 Diterima dalam bentuk revisi Diterima dalam bentuk revisi |
Tujuan Penelitian Ini Adalah Pertama, Pengaruh positif keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan PT Papua Cremona Di Sorong - Papua Barat. Kedua, Pengaruh positif kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT Papua Cremona Di Sorong - Papua Barat. Ketiga, Peran disiplin kerja dalam memediasi pengaruh positif keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan PT Papua Cremona Di Sorong - Papua Barat. dan Keempat, Peran disiplin kerja dalam memediasi pengaruh positif kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan PT Papua Cremona Di Sorong - Papua Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT Papua Cremona di Sorong - Papua Barat yang berjumlah 92 karyawan. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik random sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untuk diambil kepada setiap elemen populasi dengan jumlah sampel sebanyak 50 karyawan. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan kuesioner. Hipotesis yang diajukan, diuji secara statistik dengan menggunakan teknik structural equation modelling dengan program SMARTPLS 3.2.7 untuk menguji hubungan keempat variabel. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel keselamatan kerja, kesehatan kerja, dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. |
Kata kunci: Keselamatan kerja;
Kesehatan kerja; Disiplin
kerja Dan kinerja karyawan. |
Pendahuluan
Perusahaan merupakan sebuah organisasi yang menghimpun
orang-orang yang disebut sebagai
karyawan atau pegawai yang diberikan tugas untuk menjalankan
kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan yang selalu
berusaha meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasionalnya akan menyesuaikan pemanfaatan sumberdaya yang digunakan dengan teknologi dan peralatan yang canggih. Penggunaan perangkat mesin modern, bahan-bahan kimia dan peralatan berteknologi tinggi lainnya juga semakin banyak. Dalam penerapannya,
pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan perangkat-perangkat berteknologi tinggi dan bahan-bahan berbahaya tidak terlepas dari risiko
yang mungkin ditimbulkan. Dampak atau risiko
yang ditimbulkan adalah berupa kecelakaan kerja, gangguan kesehatan yang bersifat
jangka panjang maupun jangka pendek
akibat pekerjaan. Dengan segala resiko
tersebut, sekarang di tambah lagi dengan
ancama penularan virus
covid-19 yang mengancam kesehatan.
Sumber daya manusia yang merupakan aset utama berperan
penting dalam perusahaan, dan sangat perlu dikelola dengan sebaik-baiknya (Tsenawatme, 2013). Permasalahan dalam suatu perusahaan
yang terkait dengan sumber daya manusia
adalah bagaimana membuat karyawan sadar dan menjalankan protokol keselamatan kerja dan kesehatan kerja di era pandemi secara
disiplin sehingga tidak mengganggu kinerja pekerja sehingga pekerjaan menjadi optimal dan tujuan organisasi dapat tercapai.
Keselamatan berasal dari bahasa Inggris
yaitu kata safety dan biasanya selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka (accident)
atau nyaris celaka (near-miss). Keselamatan
Kerja menurut (M. M. Moenir, 2016) adalah suatu keadaan dalam
lingkungan atau tempat kerja yang dapat menjamin secara maksimal keselamatan orang-orang yang berada
di daerah atau tempat tersebut baik orang tersebut pegawai atau bukan pegawai
dari organisasi kerja itu.
Sedang menurut Megginson (2004) “Kesehatan
kerja karyawan yaitu kondisi yang bebas dari gangguan
fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja”.
Karyawan akan
dapat memaksimalkan kinerjanya apabila didukung dengan lingkungan kerja yang aman dan terjamin keselamatan karyawan, terutama pada perusahaan yang rentan terhadap risiko kecelakaan dan kesehatan kerja. Kesehatan kerja dan keselamatan kerja mencakup berbagai unsur, seperti manajemen, kondisi lingkungan dan tenaga kerja untuk memperkecil tingkat risiko kecelakaan (Tsenawatme,
2013).
Perusahaan yang rentan terhadap risiko kecelakaan kerja perlu secara berkesinambungan
mempertahankan keselamatan kerja dan kesehatan kerja karyawan. (Wijayanto et al., 2017) juga menegaskan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampaknya tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Apalagi dengan adanya ancaman
baru virus covid-19 yang ketika
seseorang saja terkena makan seluruh
karyawan wajib diisolasi dan pekerjaan dihentikan yang mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan (Abdurahman & Muhidin, 2017).
Selain itu terkait keselamatan kerja dan kesehatan kerja, disiplin kerja juga menjadi kunci sukses
perusahaan. Fasilitas yang diberikan, pencegahan terhadap penularan virus di tempat kerja harus
di maksimalkan, dengan memberikan masker dan cairan pembersih tangan untuk setiap pekerja
dan membuat peraturan untuk selalu jaga jarak, sistem manajemen
keselamatan kerja dan kesehatan kerja nya yang baik, perusahaan kecil maupun perusahaan yang ternama pasti tidak
berharap jika setiap karyawan nya memiliki disiplin
kerja yang rendah sehingga beresiko pada tingkat kecelakaan kerja dan kesehatan kerja yang akan mempengaruhi kinerja karyawan maupun perusahaan tersebut.
Menurut (Sastrohadiwiryo, 2005) Disiplin
Kerja adalah suatu sikap menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan
yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya
dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas
atau wewenang yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, PT Papua Cremona Sorong – Papua Barat sangat menjunjung tinggi kedisiplinan karyawan untuk mengantisipasi adanya tindakan yang tidak bertanggung jawab yang telah dilakukan karyawan.
Selama ini kinerja karyawan
di PT. Papua Cremona di Sorong Papua Barat dilihat dan dinilai dari kualitas, kuantitas, keahlian dalam bekerja, kehadiran dan kemampuan dalam berkomunikasi dan bekerja sama. Dan dengan adanya pandemi
ini perusahaan berusahan untuk tetap menjaga kinerja
yang selama ini sudah baik ini
dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang sudah di keluarkan pemerintah Indonesia.
Menyadari betapa pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam upaya menjaga
kinerja karyawan terutama di era pandemi ini sehingga pekerjaan
yang selama ini selalu dapat dikerjakan
dengan baik dan tepat waktu sesuai
kontrak maka keadaan ini pula yang melatar belakangi penulis untuk melakukan
penelitian analisis disiplin kerja sebagai permediasi pengaruh kesehatan dan keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Papua Cremona di Sorong,
Papua Barat.
Berdasarkan kajian di atas, peneliti merumuskan pertanyaan permasalahan sebagai berikut: (1) Apakah keselamatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Papua Cremona
di Sorong – Papua Barat?; (2) Apakah
kesehatan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Papua Cremona di Sorong
– Papua Barat?; (3) Apakah keselamatan
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh disiplin kerja di PT Papua Cremona di Sorong
– Papua Barat?; Dan (4) Apakah kesehatan
kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh disiplin kerja di PT Papua Cremona di Sorong
– Papua Barat?.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kualitatif, data
yang diperoleh dari sampel penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik
yang digunakan dan kemudian
diinmplementasikan. Menurut
(Sugiyono, 2017), penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (Sugiyono, 2010).
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
Convergent validity dilakukan dengan membandingkan nilai outer model (loading factor) dengan
nilai kritis 0,5. Jika
loading factor > 0,5 maka butir
instrumen dinyatakan valid
dan sebaliknya jika nilainya < 0,5 maka dinyatan gugur. Hasil convergent
validity terlihat pada Tabel
1.
Tabel 1. Convergent Validity
Variabel |
Outer Loading |
Nilai Kritis |
Keterangan |
Keselamatan Kerja |
0,612 s/d 0,878 |
0,5 |
Valid |
Kesehatan Kerja |
0,698 s/d 0,930 |
0,5 |
Valid |
Disiplin Kerja |
0,651 s/d 0,910 |
0,5 |
Valid |
Kinerja Karyawan |
0,656 s/d 0,796 |
0,5 |
Valid |
Hasil pengujian validitas
pada Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil validitas
telah memenuhi convergent
validity karena semua
loading factor > 0,5. Selain itu
dari hasil uji signifikansi dengan uji t, menunjukkan bahwa seluruh nilai p<0,05. Dengan demikian, seluruh indikator dapat dinyatakan valid.
Setelah dilakukan convergent validity tahap pengujian validitas berikutnya adalah Discriminant Validity yaitu
analisis untuk mengetahui validitas konstruk dengan cara menilai Akar
AVE (Average Variance Extracted), dengan membandingkan korelasi antar konstruk dengan konstruk lainnya, dan hasilnya terlihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Discriminant Validity
|
AVE |
Disiplin Kerja |
Kesehatan |
Keselamatan |
Kinerja Karyawan |
Disiplin Kerja |
0.582 |
0.763* |
|
|
|
Kesehatan |
0.591 |
0.759 |
0.768* |
|
|
Keselamatan |
0.722 |
0.641 |
0.565 |
0.850* |
|
Kinerja Karyawan |
0.635 |
0.727 |
0.732 |
0.713 |
0.797* |
Berdasarkan Tabel 2 dapat
disimpulkan bahwa akar AVE pada seluruh konstruk lebih tinggi daripada korelasi antar variabel tersebut dengan variabel lainnya, sehingga dapat dinyatakan valid secara diskriminan.
Sedangkan untuk pengujian
reliabilitas menggunakan composite
reliability. Dimana diketahui bahwa
nilai koefisien composite
reliability untuk keempat variabel keselamatan kerja, kesehatan kerja, disiplin kerja, kinerja karyawan lebih besar dari 0,7. Dengan mengacu pada teori diatas maka
semua butir pernyataan dalam variabel penelitian adalah handal.
Tabel 3. Hasil Pengujian
Reliabilitas
|
Cronbach's
Alpha |
Composite
Reliability |
Ketera ngan |
Disiplin Kerja |
0.897 |
0.917 |
Reliabel |
Kesehatan |
0.822 |
0.877 |
Reliabel |
Keselamatan |
0.921 |
0.939 |
Reliabel |
Kinerja Karyawan |
0.881 |
0.911 |
Reliabel |
B.
Pengujian Hipotesis dengan
SMARTPLS 3.2.7
Analisis kuantitatif
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur atau Path Analisys. Model analisis jalur ini menggunakan
alat analisis SMART PLS
3.2.7. Hasil analisis SMART PLS 3.0 dapat ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Pengaruh Langsung
Antar Variabel
|
Original Sampel (O) |
T Statistics (|O/STDEV|) |
P Values |
Keterangan |
Keselamatan Kerja -> Kinerja Karyawan |
0.426 |
4.932 |
0.000 |
H1 Didukung |
Kesehatan Kerja -> Kinerja Karyawan |
0.195 |
2.383 |
0.018 |
H2 Didukung |
Tabel 5. Pengaruh
Tidak Langsung Antar Kontstruk
|
Original Sampel (O) |
T Statistics (|O/STDEV|) |
P Values |
Keterangan |
Keselamatan Kerja -> Disiplin Kerja -> Kinerja Karyawan |
0.149 |
2.065 |
0.039 |
H3 Didukung |
Keselamatan Kerja -> Disiplin Kerja -> Kinerja Karyawan |
0.229 |
2.678 |
0.008 |
H4 Didukung |
Hasil analisis jalur keselamatan kerja dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan dengan disiplin kerrja sebagai mediasi terlihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Hasil Analisis Jalur
C.
Pengaruh Keselamatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil pengujian dengan
PLS membuktikan bahwa keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT Papua Cremona di Sorong
– Papua Barat (H1 diterima). Hal ini
dapat dilihat pada koefisien path keselamatan kerja terhadap karyawan sebesar 0,426
(p=0,000<0,05) yang menunjukkan adanya pengaruh positif. Ini menunjukkan
bahwa keselamatan kerja karyawan PT Papua Cremona
Di Sorong – Papua Barat mampu
meningkatkan kinerja karyawannya. Adanya pengaruh positif keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan, menunjukkan bahwa semakin baik
keselamatan kerja maka semakin tinggi
pula kinerja karyawan.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Hariandja
et al., 2014) bahwa
peningkatan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) akan dapat meningkatkan produktifitas dan kinerja perusahaan. Undang-undang Republik Indonesia No.13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan
juga menyebutkan bahwa untuk mewujudkan Kinerja yang
optimal diselenggarakan upaya
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). Tingkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dikatakan baik apabila perusahaan
telah memberikan peralatan kerja yang baik dan menjaga lingkungan kerja agar terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Menurut (I. K.
Moenir, 2012) , bahwa
perlindungan pada pegawai/pekerja yang melayani alat-alat yang dapat menyebabkan kecelakaan, dengan cara memberikan
alat pelindung yang sesuai dan baik.
D.
Pengaruh Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil pengujian
dengan PLS membuktikan bahwa kesehatan kerja berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan PT Papua Cremona di Sorong – Papua Barat (H2 diterima). Hal
ini dapat dilihat pada koefisien path kesehatan kerja terhadap karyawan sebesar
0,195 (p=0,000<0,05) yang menunjukkan adanya pengaruh positif. Ini
menunjukkan bahwa keselamatan kerja karyawan PT Papua Cremona Di Sorong – Papua
Barat mampu meningkatkan kinerja karyawannya.
Adanya pengaruh positif kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan,
menunjukkan bahwa semakin baik kesehatan kerja maka semakin tinggi pula kinerja
karyawan.
Hasil penlitian
ini mendukung penelitian (Risqilah, 2019) yang menemukan
bahwa Kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas
kerja dan penelitian (Purwanto et al., 2019)yang menemukan
bahwa keselamatan kerja dengan produktifitas juga berpengaruh signifikan.
E.
Peran Disiplin
Kerja dalam Memediasi Pengaruh Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil Pengujian
menunjukkan bahwa koefisien pengaruh keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja sebesar 0,149 (p=0,039<0,05) yang berarti
disiplin kerja secara signifikan sebagai variabel mediasi atas hubungan
antara keselamatan kerja dengan kinerja
karyawan. Artinya ketika karyawan yang memiliki disiplin kerja yang tinggi menyebabkan keselamatan kerja karyawan meningkat dan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan PT Papua Cremona di Sorong
– Papua Barat (Peldianto,
2019). Dengan
demikian hipotesis ketiga penelitian ini yang menyatakan “H3: Peran Disiplin kerja sebagai mediasi berpengaruh positif dan signifikan Keselamatan kerja terhadap Kinerja karyawan di PT. Papua Cremona di Sorong,
Papua Barat.” dapat didukung
dan terbukti.
Hal ini sesuai dengan pendapat
(M. S.
P. Hasibuan, 2017) kedisiplinan
merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia
yang terpenting, karena semakin baik disiplin
kerja karyawan makan semakin tinggi
pula prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin kerja karyawan yang baik, sulit bagi
organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal, jadi disiplin adalah
kunci dari keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya.
F.
Peran Disiplin
Kerja dalam Memediasi Pengaruh Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Hasil Pengujian
menunjukkan bahwa koefisien pengaruh kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan melalui disiplin kerja sebesar 0,229 (p=0,008<0,05) yang berarti
disiplin kerja secara signifikan sebagai variabel mediasi atas hubungan
antara kesehatan kerja dengan kinerja
karyawan. Artinya ketika karyawan yang memiliki disiplin kerja yang tinggi menyebabkan kesehatan kerja karyawan meningkat dan mempengaruhi peningkatan kinerja karyawan PT Papua Cremona di Sorong
– Papua Barat.
Menurut (R.
Hasibuan & Wan Daud, 2009) disiplin yang baik
mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugastugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan dan pegawainya. Oleh karena itu manajer berusaha
agar bawahannya selalu mempunyai disiplin yang baik. Hariandja (2000:300) menyatakan “Peningkatan disiplin menjadi bagian yang penting dalam manajemen sumber daya manusia
sebagai faktor penting dalam meningkatkan
kinerja”.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian
seperti yang telah diuraikan diatas dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa Keselamatan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan, Kesehatan kerja berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan, Keselamatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh Disiplin kerja, dan Kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh disiplin kerja karyawan PT Papua Cremona di Sorong
– Papua Barat.
BIBLIOGRAFI
Abdurahman,
M., & Muhidin, S. A. (2017). Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam
Penelitian dilengkapi Aplikasi Program SPSS. Bandung: CV Pustaka Setia.
Hariandja,
E. S., Simatupang, T. M., Nasution, R. A., & Larso, D. (2014). Dynamic
marketing and service innovation for service excellence. Gadjah Mada
International Journal of Business, 16(2), 143–166.
Hasibuan,
M. S. P. (2017). Human Resources Management Revision Edition. Jakarta:
Sinar Grafika Offset.
Hasibuan,
R., & Wan Daud, W. R. (2009). Quality changes of superheated steam–dried
fibers from oil palm empty fruit bunches. Drying Technology, 27(2),
194–200.
Moenir,
I. K. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Penerbit Aksara.
Moenir,
M. M. (2016). Hubungan Kausalitas Antara Kurs Rupiah Terhadap Dolar Amerika
Serikat Dengan Indeks Harga Saham Gabungan Periode Januari 2009–Desember 2014. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa FEB, 3(2).
Peldianto,
S. (2019). Pengaruh Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kota Surakarta (Toya Wening).
Universtitas Muhammadiyah Surakarta.
Purwanto,
A., Widaningrum, I., & Fitri, K. N. (2019). Aplikasi Musicroid sebagai
Media Pembelajaran Seni Musik Berbasis Android. Khazanah Informatika: Jurnal
Ilmu Komputer Dan Informatika, 5(1), 78–87.
Risqilah,
N. (2019). Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap
produktivitas kerja karyawan melalui disiplin kerja sebagai variabel
interverning: Studi pada SPPBE PT. Moderna Teknik Perkasa. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Sastrohadiwiryo,
B. S. (2005). Manajemen sumber daya manusia. Badan Penerbit Grasindo
Gramedia Jakarta.
Sugiyono.
(2017). 2017 Metode Peneletian Kualitatif. (S. Y. Suryandari, Penyunt.)
Bandung, jawa Barat: Alfabeta.
Sugiyono,
D. (2010). Metode penelitian kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tsenawatme,
A. (2013). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Pada Departemen Social Outreach & Local Development (SLD) Dan
Community Relations (CR) PT. Freeport Indonesia). Jurnal Administrasi Publik,
1(1).
Wijayanto,
P. A., Utaya, S., & Astina, I. K. (2017). Increasing student’s motivation
and geography learning outcome using active debate method assisted by Ispring
Suite. International Journal of Social Sciences and Management, 4(4),
240–247.