Jurnal Syntax Transformation

Vol. 2 No. 4, April  2021

p-ISSN: 2721-3854 e-ISSN: 2721-2769

Sosial Sains

 

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMAMPUAN TERHADAP KINERJA APARATUR SIPIL NEGARA DI DINAS TANAMAN PANGAN HORTIKULTURA DAN PERKEBUNAN KAB. SITUBONDO

 

Ersa Prawita Budi, Selfi Budi Helpiastuti dan Heri Wahyudi

Pascasarjana Universitas Terbuka, Banten, Indonesia     

Email: ezagioo@gmail.com, selfibudihelpiastuti@unej.ac.id, dan heriw@ecampus.ut.ac.id

 

INFO ARTIKEL

ABSTRACT

Diterima

21 Februari 2021

Direvisi

2 Maret 2021

Disetujui

15 April 2021

 

State Civil Apparatus (ASN) as the main element of human resources that has a role to the success of government and development. This is why it can be said that ASN Performance is very important for the sustainability of the program. From some previous studies there are many factors that affect performance. However, of the many factors that affect performance there are the most important, namely the workforce or human resources itself, including Emotional Intelligence and Ability. The purpose of this study is to find out the influence between Emotional Intelligence and Ability to Asn Performance in the Department of Horticultural Food Crops and Plantation Situbondo both simultaneously and partially. This study uses quantitative methods using multiple linear regression analysis. Respondents to this study were 36 ASN people from a population of 119 ASN. The selection of respondents uses simple random sampling techniques. From this study, it was obtained that the results of multiple linear regression analysis equations are Y = 2,871 + 0.702 X1 + 0.195 X2 which means that there is a positive and unidirectional relationship between variable X and variable Y. emotional intelligence variables significantly affect the performance of ASN by obtaining a value of Significance (Sig) of Emotional Intelligence variable (X1) of 0.000. Capability significantly affects ASN performance with a variable Capability (X2) Significance (Sig) value of 0.026. because of the Sig value. 0.026 < probability of 0.05. Simultaneously / Together Emotional Intelligence and Ability also had a significant effect on ASN Performance by obtaining a value of significance (Sig.) in the F test of 0.000. Due to the significance of 0.000 < 0.05 simultaneously concluded Emotional Intelligence and Ability had a significant effect on ASN Performance.

 

ABSTRAK

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai unsur utama sumber daya manusia yang mempunyai peranan terhadap keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Hal inilah mengapa bisa dikatakan bahwa Kinerja ASN sangat penting bagi keberlangsungan program. Dari beberapa penelitian terdahulu terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja. Namun, dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi kinerja ada yang paling penting yaitu tenaga kerja atau sumber daya manusia itu sendiri, diantaranya adalah Kecerdasan Emosional dan Kemampuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara Kecerdasan Emosional dan Kemampuan terhadap Kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo baik itu secara simultan maupun parsial. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Responden penelitian ini adalah 36 orang ASN dari populasi yang sebanyak 119 ASN. Pemilihan responden ini menggunakan Teknik simple random sampling. Dari penelitian ini didapatkan bahwa hasil persamaan analisis regresi linier berganda yaitu Y = 2,871 + 0,702 X1 + 0,195 X2 yang berarti terdapat hubungan yang positif dan searah antara variabel X dan variabel Y. variabel kecerdasan emosional berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja ASN dengan mendapatkan nilai Signifikansi (Sig) variabel Kecerdasan Emosional (X1) sebesar 0,000. Kemampuan berpengaruh signifikan terhadap kinerja ASN dengan nilai Signifikansi (Sig) variabel Kemampuan (X2) sebesar 0,026. karena nilai Sig. 0,026 < probabilitas 0,05. Secara simultan / Bersama-sama Kecerdasan Emosional dan Kemampuan juga berpengaruh signifikan terhadap Kinerja ASN dengan mendapatkan nilai signifikansi (Sig.) dalam uji F sebesar 0,000. Karena signifikansi 0,000 < 0,05 disimpulkan secara simultan Kecerdasan Emosional dan Kemampuan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja ASN.

Keywords:

Appareil civil d’État; Intelligence émotionnelle; Capacité; performance

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kata Kunci:

Aparatur Sipil Negara; Kecerdasan Emosional; Kemampuan; Kinerja



Pendahuluan

Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai unsur utama sumber daya manusia yang mempunyai peranan terhadap keberhasilan penyelenggaraan   pemerintahan   dan   pembangunan. Hal ini bahwa ASN menjadi tumpuan dalam pelaksanaan pemerintahan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing (Dessler Gary, 2015). Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia (Fatimah, Elly & Irawati, 2016).

Berbagai tantangan yang dihadapi oleh aparatur sipil negara dalam mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam negeri yang menuntut aparatur sipil negara untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat. Hal inilah mengapa bisa dikatakan bahwa Kinerja ASN sangat penting bagi keberlangsungan program (Faisal Abdullah, 2011).

Kinerja merupakan hasil dari kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh organisasi, dan penyesuaian hasil pekerjaan dengan hasil kerja organisasi yang diharapkan, melalui standar kinerja karyawan yang berlaku. atau standar dalam organisasi. (Augusty, 2006) Menurut (Mangkunegara, 2005), kinerja SDM adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) yang mengacu pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia dalam satu kesatuan periode untuk melaksanakan tanggung jawab pekerjaannya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Menurut (Keith Davis, 2009) dari (Mangkunegara, 2005) faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu: a) Kemampuan dan b) motivasi.

Menurut (Dharma, 2009) beberapa penelitian sebelumnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja. Namun salah satu dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi kinerja adalah yang terpenting yaitu tenaga kerja atau sumber daya manusia itu sendiri. Penelitian yang dilakukan Goleman dalam (Wibowo, 2011) menunjukkan bahwa kecerdasan (IQ) menyumbang sekitar 20% faktor penentu keberhasilan dalam hidup, sedangkan 80% dipengaruhi oleh kelebihan lain (termasuk kecerdasan emosional). Kalimat ini menunjukkan bahwa perilaku manusia memegang peranan yang sangat penting dalam lingkungan kerja. Sikap karyawan dalam bekerja sangat penting untuk keberhasilan bisnis perusahaan. Kecerdasan emosional (EI) mempengaruhi keberhasilan individu dalam suatu organisasi. EI sangat efektif dalam meningkatkan kinerja dan produktivitas (Goleman, 2007).

Pada capaian kinerja program Dinas Tanaman   Pangan,   Hortikultura   dan   Perkebunan dapat diketahui bahwa terdapat beberapa program yang capaiannya di bawah 100% yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur masing-masing 95% dan 97%, selain kedua program tersebut program lain yang dibawah 100% adalah Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan, Program Peningkatan Produksi Hortikultura dan Program Peningkatan Produksi Perkebunan. Capaian paling rendah yakni Prosentase peningkatan luas lahan subur yang seluas 323 Ha dari 1500 Ha yakni seluas 21,53 %. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini yakni keterbatasan SDM ASN dalam menyampaikan kelebihan untuk memiliki lahan yang subur. Hal ini dikarenakan dalam penyampaian kepada petani, para ASN yang disini adalah penyuluh pertanian belum memiliki kemampuan yang cukup dikarenakan tidak adanya pelatihan yang intens terkait dengan kesuburan lahan. Selain itu petani pun banyak yang tidak mengikuti kegiatan ini karena dirasa kurang begitu terlihat hasilnya secara instan. Disinilah ASN dengan kecerdasan emosional yang dimiliki akan berperan dalam menghadapi situasi yang demikian. Bagaimana para ASN mengelola emosi dan memberi motivasi kepada para petani, serta keterampilan sosial dengan berinterkasi dengan baik kepada para petani merupakan komponen dari kecerdasan emosional ASN untuk bisa mencapai tujuan dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo pada saat ini (DTPHP, 2018).

Tujuan Penelitian:

1.    Untuk menganalisis tingkat signifikansi Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo.

2.    Untuk menganalisis tingkat signifikansi Pengaruh Kemampuan terhadap kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo.

3.    Untuk menganalisis tingkat signifikansi Pengaruh Kecerdasan Emosional dan kemampuan secara bersama-sama terhadap kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo

 

Metode Penelitian

         Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Analisis regresi ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel independen dan variabel dependen untuk kinerja pada masing-masing instansi baik secara parsial maupun secara simultan (Ghozali, 2011).

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif (Sugiyono, 2011). Sumber informasi adalah segala sesuatu yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, media informasi untuk komunikasi massa. Sumber informasi dapat diperoleh melalui media cetak (surat kabar, majalah), media elektronik (televisi, radio, internet), dan melalui kegiatan seperti pelatihan yang di adakan (Notoatmodjo, 2003).

Pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1.  Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung, yakni dari responden melalui metode wawancara berdasarkan daftar pertanyaan yang telah ditetapkan. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara atau dengan menggunakan kuesioner kepada responden yaitu ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo sebanyak 36 Orang dari total populasi sebanyak 119 Orang ASN.

2.  Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum.

 

Hasil dan Pembahasan

A.     Hasil

Berdasarkan data yang didapat melalui kuesioner selanjutnya dilakukan pengolahan data secara manual melalui proses editing, tabulating dan dilakukan pemberian skor berdasarkan skala Likert, langkah selanjutnya adalah diolah dengan menggunakan paket program komputer statistik SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 24 for windows dengan metode regresi linear berganda, maka diperoleh hasil analisis seperti pada tabel sebagai berikut:

 

Tabel 1

Hasil Uji T dengan SPSS 24

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

 

 

1

(Constant)

2.871

2.467

 

1.164

.253

Kecerdasan Emosional (X1)

.702

.086

.761

8.190

.000

Kemampuan (X2)

.195

.084

.216

2.327

.026

a. Dependent Variable: Kinerja ASN (Y)

Sumber: Data primer diolah SPSS 24

 

Berdasarkan hasil pengolahan data primer dengan menggunakan aplikasi SPSS 24 yang ditunjukkan pada tabel 4.6 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 2,871 + 0,702 X1 + 0,195 X2

Dimana :

Y = Kinerja ASN

X1 = Kecerdasan Emosional

X2 = Kemampuan

1.  Kinerja ASN sebesar 2,871 artinya jika Kecerdasan Emosional dan Kemampuan bernilai konstan, maka Kinerja ASN akan berubah sebesar 2,871 Satuan.

2.  Koefisien Regresi X1 sebesar 0,702 artinya setiap kenaikan satu satuan Kecerdasan Emosional akan meningkatkan kinerja ASN sebesar 0,702 satuan. Dan sebaliknya, jika penurunan satu satuan Kecerdasan emosional, akan menurunkan Kinerja ASN sebesar 0,702, dengan anggapan X2 tetap.

3.  Koefisien Regresi X2 sebesar 0,195 artinya setiap kenaikan satu satuan Kemampuan akan meningkatkan Kinerja ASN sebesar 0,195. Dan sebaliknya setiap penurunan satu satuan Kemampuan, akan menurunkan pertumbuhan laba sebesar 0,195 dengan anggapan bahwa X1 tetap. Tanda (+) menunjukkan arah hubungan yang searah sedangkan tanda (-) menunjukkan arah hubungan yang berbanding terbalik antar variabel independen (X) dengan variabel dependen Y.

Tabel “Coefficients” dari hasil output SPSS diatas diketahui nilai Signifikansi (Sig) variable Kecerdasan Emosional (X1) adalah sebesar 0,000. karena nilai Sig. 0,000 < probabilitas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H1 atau Hipotesis pertama diterima. Artinya ada pengaruh Kecerdasan Emosional (X1) terhadap kinerja ASN (Y). Tabel “Coefficients” dari hasil output SPSS diatas diketahui nilai Signifikansi (Sig) variable Kemampuan (X2) adalah sebesar 0,026. karena nilai Sig. 0,026 < probabilitas 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 atau Hipotesis kedua juga diterima. Artinya ada pengaruh Kemampuan (X2) terhadap kinerja ASN (Y).

Berdasarkan outuput SPSS diatas diketahui nilai t hitung variable Kecerdasan Emosional adalah sebesar 8,190. Karena nilai t hitung 8,190 > t tabel 2,034, maka dapat disimpulkan bahwa H1 atau hipotesis pertama diterima. Artinya ada pengaruh antara Kecerdasan Emosional (X1) terhadap Kinerja ASN (Y). Berdasarkan outuput SPSS diatas diketahui nilai t hitung variable Kemampuan (X2) adalah sebesar 2,327. Karena nilai t hitung 2,327 > t tabel 2,034, maka dapat disimpulkan bahwa H2 atau hipotesis kedua diterima. Artinya ada pengaruh antara Kemampuan (X2) terhadap Kinerja ASN (Y).

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 2

Hasil Uji F dengan SPSS 24

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

125.187

2

62.594

105.588

.000b

Residual

19.563

33

.593

 

 

Total

144.750

35

 

 

 

a. Dependent Variable: Kinerja ASN (Y)

b. Predictors: (Constant), Kemampuan (X2), Kecerdasan Emosional (X1)

Sumber: Data primer diolah SPSS 24

 

Berdasarkan output ANOVA diatas diketahui bahwa nilai signifikansi (Sig.) dalam uji F adalah sebesar 0,000. Karena signifikansi 0,000 < 0,05, maka sebagai pengambilan keputusan dalam Uji F dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Emosional (X1) dan Kemampuan (X2) secara simultan (Bersama-sama) berpengaruh terhadap Kinerja (Y) atau berarti signifikan. Berdasarkan output ANOVA diatas diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar 105,588. Karena Nilai F hitung 105,588 > F tabel 3,28, maka sebagai pengambilan keputusan dalam Uji F dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Emosional (X1) dan Kemampuan (X2) secara simultan (Bersama-sama) berpengaruh terhadap Kinerja (Y).

 

Tabel 3

Hasil Koefisien Determinasi dengan SPSS 24

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

.930a

.865

.857

.770

a. Predictors: (Constant), Kemampuan (X2), Kecerdasan Emosional (X1)

b. Dependent Variable: Kinerja ASN (Y)

Sumber : Data primer diolah SPSS 24

 

Berdasarkan tabel output SPSS “Model Summary” di atas, diketahui nilai koefisien determinasi atau R Square adalah sebesar 0,865. Besarnya angka koefisien determinasi (R Square) adalah 0,865 atau sama dengan 86,5%. Angka tersebut mengandung arti bahwa variable Kecerdasan Emosional (X1) dan variable Kemampuan (X2) secara simultan (Bersama-sama) berpengaruh terhadap variable Kinerja (Y) sebesar 86,5%. Sedangkan sisanya (100% - 86,5% = 13,5%) dipengaruhi oleh variable lain diluar persamaan regresi ini atau variable yang tidak diteliti.

 

B.      Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan kemampuan terhadap kinerja ASN Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo. Responden yang digunakan pada penelitian ini adalah sampling dari ASN Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo sebanyak 36 orang.

Berdasarkan hasil analisis data diatas uji parsial untuk kecerdasan emosional diperoleh nilai t hitung 8,190. Karena nilai t hitung 8,190 > t tabel 2,034 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Kondisi tersebut menunjukkkan bahwa kecerdasan emosional dapat meningkatkan tingkat kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo. Sedangkan hasil uji parsial kemampuan kerja t hitung 2,327. Karena nilai t hitung 2,327 > t tabel 2,034 sehingga hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan ditolaknya Ho berarti kemampuan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo. Kemampuan kerja dan penempatan kerja ASN yang sesuai dengan bidang keilmuan dan keahlian yang dimiliki ASN akan mendorong kinerja karyawan secara baik. Hal ini dikarenakan ada beberapa posisi yang ternyata diisi oleh ASN yang dari bidang keilmuan tidak sesuai dengan posisi yang ditempati, sehingga dalam hal kinerja para ASN tersebut tidak begitu maksimal dalam mengerjakan tugas dan fungsinya.

Berdasarkan uji serempak (uji F) diperoleh nilai Berdasarkan output diatas diketahui bahwa nilai F hitung adalah sebesar 105,588. Karena Nilai F hitung 105,588 > F tabel 3,28, maka sebagai pengambilan keputusan dalam Uji F dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan Emosional (X1) dan Kemampuan (X2) secara simultan (Bersama-sama) berpengaruh terhadap Kinerja (Y). sehingga keputusannya menolak Ho dan menerima Ha. Hal ini berarti secara Bersama-sama (simultan) variabel independen (Kecerdasan Emosional dan kemampuan) mempengaruhi kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo.

Temuan dari hasil penelitian ini membuktikan seluruh hipotesis penelitian ini yaitu terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional dan kemampuan kerja, baik secara simultan maupun secara parsial terhadap kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo. Pengaruh yang ditimbulkan dari hasil penelitian menunjukkan arah yang positif, yang berarti bahwa kecerdasan emosional yang lebih baik dan adanya kemampuan kerja yang baik akan meningkatkan kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo. Untuk lebih mendetail akan dibahas sebagai berikut:

1.    Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja ASN

Berdasarkan uji hipotesis secara parsial / sendiri-sendiri, diketahui bahwa nilai Signifikansi (Sig) variable Kecerdasan Emosional (X1) adalah sebesar 0,000. karena nilai Sig. 0,000 < probabilitas 0,05, maka variabel kecerdasan emosional berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja ASN. Seseorang mampu memotivasi dan mendorong dirinya sendiri untuk terus berusaha mencapai tujuan yang diinginkan, mampu menahan kendali agar emosinya terkontrol dengan baik, mampu memfokuskan diri pada tugastugasnya dan mampu berpikir dengan jernih agar semua berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Seseorang dengan keterampilan emosional yang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk mencapai prestasi yang diinginkan. Kecerdasan Emosional yang ditandai oleh kemampuan pengenalan diri, pengaturan diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan kemampuan sosial akan mempengaruhi perilaku ASN yang nantinya juga mempengaruhi seberapa baik kinerja dari ASN tersebut. Apabila dilihat dari hasil tabulasi kuesioner yang dibagikan kepada responden, yakni ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo diketahui bahwa rata-rata skor untuk variable kecerdasan emosional adalah sebesar 3,96. Rata-rata skor ini termasuk dalam kategori baik. Untuk variable yang pertama ini yaitu kecerdasan emosional, diketahui bahwa untuk rata-rata dengan nilai tinggi (diatas 4) ada beberapa yaitu item pernyataan nomer 2, 4 dan 10. Item pernyataan kedua yaitu, saya tahu apa yang bisa saya lakukan dan yang tidak saya bisa saya lakukan yaitu sebesar 4,47 yang disini tergolong sangat baik dengan nilai maksimal 5. Dengan hal ini dapat diinterpretasikan bahwa para ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo mempu memahami dimana potensi yang dimiliki mereka, dan apa yang menjadi kelemahan mereka. Hal ini bisa menjadi indicator untuk para ASN bisa memperbaiki kelemahan mereka, untuk berproses lebih baik lagi kedepannya supaya bisa meningkatkan kinerjanya.

Yang kedua adalah item pernyataan nomor keempat yaitu saya selalu mempertimbangkan perasaan orang lain Ketika saya menyelesaikan konflik di tempat kerja dengan nilai 4,33 dengan nilai maksimal 5. ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo dengan pernyataan tersebut dapat diinterpretasikan bahwa para ASN dalam menyikapi sebuah konflik, lebih memilih penyelesaian dengan cara musyawarah. Hal ini dilakukan karena dalam menyelesaikan sebuah masalah, apabila dibicarakan dengan baik-baik akan membuat kedua belah pihak yang bermasalah bisa mencari jalan keluar terbaiknya. Sehingga tidak ada yang tersinggung maupun yang tersakiti dalam permasalahan ini.

Item pernyataan ketiga yang mempunyai nilai tinggi adalah item kesepuluh, yaitu saya mampu bekerjasama dengan rekan kerja lain ditempat saya bekerja dengan nilai 4,19 dengan nilai maksimal 5. Pernyataan ini dapat diartikan bahwa para ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo lebih memilih untuk bekerja secara tim/kolektif dalam menyelesaikan tugas dan fungsinya. Sebagai contoh untuk kegiatan di lapangan, Mantri Tani dalam menyalurkan   kegiatan/programnya   membutuhkan penyuluh yang memiliki wilayah binaan untuk mengaplikasikan kegiatan yang sudah ditetapkan. Selain itu juga, Ketika penyuluh pertanian mendapat laporan adanya serangan hama di wilayah binaannya, maka penyuluh pertanian menghubungi   petugas   Pengendali   Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) untuk menanggulangi laporan yang dimaksud.

Ada skor yang tinggi, ada pula skor yang rendah. Rata-rata skor terendah untuk variable ini ada pada item pernyataan ke 5, dimana pernyataannya adalah saya kadang-kadang egois dalam menyampaikan pendapat dengan skor rata-rata 3,38. Hal ini menggambarkan bagaimana para ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo dalam mengemukakan pendapatnya selalu berdasarkan pada kebutuhan instansi dan tidak memaksakan apa yang menjadi keinginannya. Menurut mereka, apabila dalam mengemukakan pendapatnya dilakukan secara tidak bijak / egois, maka output yang dihasilkan juga tidak akan baik karena tidak ada titik temu antar ASN. Ketika menyampaikan pendapat baik itu dalam keseharian atau pekerjaan, para ASN lebih memilih untuk menyampaikan pendapat dengan baik sehingga apa yang disampaikan bisa menjadi bahan bahasan Bersama untuk penyelesaian pekerjaan yang dilakukan.

Hasil diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Setyaningrum et al., 2016) dengan judul Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja (Studi Pada Karyawan PT. Jasa Raharja Cabang Jawa Timur) bahwa variable Kecerdasan Emosional berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Kinerja Karyawan.

2.    Pengaruh kemampuan terhadap kinerja ASN

Berdasarkan uji hipotesis secara parsial / sendiri-sendiri, diketahui bahwa nilai Signifikansi (Sig) variable Kemampuan (X2) adalah sebesar 0,026. karena nilai Sig. 0,026 < probabilitas 0,05. Apabila dilihat dari hasil tabulasi kuesioner yang dibagikan kepada responden, yakni ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo diketahui bahwa rata-rata skor untuk variable kemampuan adalah sebesar 3,86. Untuk variable yang kedua ini yaitu kemampuan, diketahui bahwa untuk rata-rata dengan nilai tinggi (diatas 4) ada beberapa yaitu item pernyataan nomer 1, 5 dan 7. Item pernyataan pertama adalah saya perlu berpikir kreatif dalam melaksanakan pekerjaan saya sebagai ASN di dinas TPHP yaitu dengan skor 4,13. Sebagaimana hasil kuesioner, diketahui bahwa para ASN dalam menjalankan tugasnya selalu mencari cara yang terbaik supaya program kegiatan yang dilaksanakan bisa berjalan dengan lancar. Sebagai contoh ASN yang bertugas di bidang, selalu memikirkan cara untuk bisa merencakan program yang dibutuhkan petani supaya bisa membantu usahatani dan outputnya meningkatkan hasil pertanian di Kabupaten Situbondo.

Kemudian untuk item selanjutnya adalah item kelima, yaitu saya sebagai ASN memerlukan keterampilan khusus dalam melaksanakan pekerjaannya dengan nilai 4,16 dari nilai maksimal 5. Pernyataan ini dapat diartikan bahwa para ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo harus memiliki keterampilan khusus dalam bekerja. Sebagai contoh dari salah satu ASN seorang penyuluh yang menjawab kuesioner menjabarkan bahwa, dalam menjalankan kegiatan penyuluhan kepada petani diperlukan keterampilan dalam berkomunikasi. Karena tugas penyuluh adalah mengalih bahasakan pengetahuan dan ilmu baru di bidang pertanian supaya bisa lebih mudah dipahami oleh petani yang kebanyakan hanya lulusan SD.

Item terakhir yang memiliki nilai yang cukup tinggi adalah item ketujuh yaitu saya sebagai ASN memerlukan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu dengan nilai rata-rata 4,05 dari nilai maksimal 5. Pernyataan ini dapat diartikan bahwa para ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan kegiatan apabila tidak didasari dengan rasa tanggung jawab, maka hasil yang didapatkan juga tidak akan maksimal. Salah seorang ASN menjabarkan bahwa dalam melaksanakan kegiatan, ASN harus memahami kegiatan tersebut harus dilakukan seperti apa dengan mempelajari juklak dan juknisnya. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi kesalahan pelaksanaan dan berakhir dengan gagalnya output yang diharapkan dari kegiatan yang telah dirancang dan dilaksanakan.

Skor yang mendapatkan rata-rata nilai terendah adalah skor nomor empat yaitu saya memerlukan stamina dalam melaksanakan pekerjaan dengan nilai skor rata-rata 3,47. ASN yang menjawab kuesioner menjabarkan bahwa dalam melaksanakan tugas, tidak memerlukan stamina yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan. Hal ini dikarenakan para ASN hanya melaksanakan pekerjaan yang tidak terlalu berat/banyak menggunakan tenaga. Mungkin beberapa petugas lapang harus melalui rute yang sulit untuk mencapai wilayah binaannya. Namun menurut mereka hal tersebut bukanlah halangan dalam melaksanakan tugas. Selain itu, bebrapa ASN yang menjadi responden merupakan ASN yang bertugas di dalam kantor, sehingga stamina yang tinggi tidak begitu berpengaruh terhadap kinerja.

Hasil diatas sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Meidianwar & Margono, 2017) dengan judul Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Kalimantan Timur bah0077a variable kemampuan berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Kinerja Pegawai.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1) Variabel Kecerdasan Emosional memiliki nilai hitung yang lebih tinggi dibandingkan dengan Tabel (8,190 > 2,034). Hal ini menunjukkan variabel kecerdasan emosional memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo. Semakin baik kecerdasan emosional yang dimiliki ASN, maka akan mempengaruhi kinerja dan tujuan yang dicapai oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo menjadi baik. 2) Variabel Kemampuan memiliki nilai hitung yang lebih tinggi dibandingkan dengan Tabel (2,327 > 2,034). Hal ini menunjukkan Variabel Kemampuan memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja ASN di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo. Semakin baik kemampuan yang dimiliki ASN, maka akan mempengaruhi kinerja dan tujuan yang dicapai oleh Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo menjadi baik. 3) Variabel Kecerdasan Emosional (X1) dan Kemampuan (X2) memiliki nilai signifikansi 0,000 dibawah nilai probabilitas 0,05 dan Nilai F hitung 105,588 yang lebih besar dibanding nilai F tabel 3,28. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional (X1) dan Kemampuan (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja ASN (Y) di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo menjadi baik.

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Augusty, F. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan. Penerbit Universitas Diponegoro Google Scholar.

Dessler Gary. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia, (Human Resource Management) (Edisi 14). Salemba Empat. Jakarta.

Dharma, S. (2009). Manajemen Kinerja. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.

DTPHP. (2018). Laporan Kinerja Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kab. Situbondo.

Faisal Abdullah. (2011). Hukum Kepegawaian Indonesia. Yogyakarta: Rangkang Education Google Scholar.

Fatimah, Elly & Irawati, E. (2016). “Manajemen Aparatur Sipil Negara” Modul Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kader PNS. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Google Scholar.

Goleman, D. (2007). Kecerdasan emosi: mengapa emotional intelligence lebih penting daripada IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Keith Davis. (2009). Human sBehavior at Work : Organizational Behavior, New York : McGraw-Hill Google Scholar.

Mangkunegara, A. A. A. P. (2005). Evaluasi kinerja SDM. Tiga Serangkai Google Scholar.

Meidianwar, P., & Margono, A. (2017). Pengaruh Kemampuan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Kalimantan Timur. Jurnal Administrative Reform (JAR), 2(4), 471–482 Google Scholar.

Notoatmodjo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Open University Press & Chicago, IL: Dorsey Press Google Scholar.

Setyaningrum, R., Utami, H. N., & Ruhana, I. (2016). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja (Studi Pada Karyawan PT. Jasa Raharja Cabang Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis, 36(1), 211–220 Google Scholar.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Wibowo, A. (2011). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Karyawan Asuransi Perorangan AJB Bumiputera 1912 Malang. Skripsi Yang Tidak Dipublikasikan: Universitas Brawijaya Malang Google Scholar.

 

 


Copyright holder:

Budi Ersa Prawita, Selfi Budi Helpiastuti dan Heri Wahyudi (2021).

 

First publication right:

Jurnal Syntax Transformation

 

This article is licensed under:

Creative Commons License