Jurnal
Syntax Transformation |
Vol. 2
No. 10, Oktober 2021 |
p-ISSN :
2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 |
Sosial
Sains |
PENGARUH LEVERAGE TERHADAP KINERJA PERUSAHAN DENGAN COPRPORATE GOVERNANCE SEBAGAI
VARIABEL MODERATING
Ade Irma Fatika Retna
Fakultas Ekonomi, Universitasa Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta. Indonesia
Email: irmaretna98@gmail.com
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima
5 Agustus
2021 Direvisi 12 Oktober
2021 Disetujui 21 Oktober
2021 |
Penilaian kinerja perusahaan selalu menggunakan laporan keuangan. Kebijakan dan keputusan yang diambil dalam proses penyusunan laporan keuangan akan mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh leverage terhadap kinerja perusahan dan secara empiris bahwa Corporate Governance
mampu memperkuat pengaruh leverage terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif. Sampel penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2014-2018. Data
penelitian adalah laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia yang diterbitkan
tahun 2014-2018. Laporan keuangan tahunan perusahaan dapat diakses melalui situs www.dx.co.id. Teknik
analisis data menggunakan
analisis regresi dan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas,
uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh
positif terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2014
2018 dengan nilai thitung = 3,446 dengan nilai signifikasi 0,001 < 0,05.
(2) Corporate Governance sebagai variabel moderasi tidak memoderasi pengaruh leverage terhadap
kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 20142018 dengan nilai koefisien regresi variabel moderasi (Leverage*Corporate Governance) sebesar -0,345 bernilai negatif dengan nilai signifikansi sebesar 0,731 >
α (0,05.) ABSTRACT The company's
performance assessment always uses financial statements. Policies and
decisions taken in the process of preparing financial statements will affect
the assessment of the company's performance. The purpose of this study is to
prove the influence of leverage on company performance and empirically that
Corporate Governance is able to strengthen the influence of leverage on
company performance. This research is quantitative research. The research
sample was a manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange
from 2014-2018. The research data is the annual financial statements of
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange published in
2014-2018. The company's annual financial statements can be accessed through
www.dx.co.id website. Data analysis techniques use regression analysis and
classical assumption tests consisting of normality tests, multicollinearity
tests, heteroskedasticity tests, and autocorrelation tests. The results of
the analysis showed that Leverage had a positive effect on the company's
performance in the basic industrial and chemical sector manufacturing
companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2014 -
2018 with a thitung value of = 3,446 with a
signification value of 0.001 < 0.05. (2) Corporate Governance as a
moderation variable does not moderate the influence of leverage on the
company's performance in the basic industrial and chemical sector manufacturing
companies on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the period 2014-2018 with
a coefficient value of regression coefficient of moderation variable
(Leverage*Corporate Governance) of -0.345 negative value with a significance
value of 0.731 > α (0.05). |
Kata Kunci: Leverage, Kinerja Perusahan, Coprporate Governance Keywords: Leverage,
Company Performance, Coprporate Governance |
Pendahuluan
Penilaian kinerja perusahaan selalu
menggunakan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan
kondisi keuangan perusahaan dan informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran
kinerja keuangan perusahaan (Pongoh, 2013) Laporan keuangan
tidak terlepas dari proses penyusunannya (Prihadi, 2019). Kebijakan dan keputusan yang diambil dalam proses penyusunan
laporan keuangan akan mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan (Putra et al., 2021). Salah satu jenis laporan keuangan yang digunakan untuk
mengukur laba operasi perusahaan dalam periode tetentu adalah laporan laba rugi.
Angka laba dalam laporan laba rugi seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi
yang digunakan, sehingga laba yang tinggi belum tentu mencerminkan kas yang besar (Ujiyantho & Pramuka, 2007). Terjadinya kasus skandal keuangan dikarenakan kegagalan
laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi para pengguna laporan keuangan.
Selain itu penyebab utama terjadinya skandal tersebut adalah kurangnya penerapan
good corporate governance. Hal ini membuktikan bahwa konsep corporate
governance yang diterapkan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia masih lemah.
Lemahnya praktek good corporate governance di Indonesia mengarah pada defisiensi
pembuatan keputusan dalam perusahaan dan tindakan perusahaan (Alijoyo et al., 2014)
Penerapan dan pengelolaan good corporate
governance merupakan sebuah konsep yang menekankan pentingnya pihak pemegang
saham untuk memperoleh informasi tentang kinerja keuangan perusahaan dengan benar,
akurat, dan tepat waktu. Perusahaan juga memiliki kewajiban melakukan pengungkapan
kinerja keuangan secara transparan. Oleh karena itu, baik perusahaan publik maupun
tertutup harus memandang good corporate governance tidak hanya sebagai aksesoris
belaka, tetapi juga sebagai peningkatan kinerja dan kinerja perusahaan (Darmawati et al., 2005)
Penerapan good corporate governance
memiliki tujuan utama yaitu dapat meningkatkan nilai tambah bagi stakeholders.
Sistem good corporate governance telah diterapkan berbagai perusahaan-perusahaan
modern di dunia. Sedangkan (Klettner et al., 2014) dalam (Darmawati et al., 2005) berpendapat bahwa
corporate governance adalah semua upaya untuk mencari cara terbaik dalam
menjalankan perusahaan, dimana kebijakan-kebijakan
dan peraturan-peraturan yang ada dalam corporate governance dapat digunakan
untuk mengontrol manajemen.
Penelitian mengenai pengaruh pelaksanaan
good corporate governance, kepemilikan institusional dan leverage terhadap
kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang dilakukan
oleh (Elisetiawati & Artinah, 2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris independen tidak
mempunyai pengaruh terhadap kinerja. Kepemilikan institusional memiliki pengaruh signifikan positif terhadap kinerja. Sedangkan
leverage mempunyai pengaruh signifikan negatif terhadap kinerja. Penelitian
(Widyati, 2013) menguji pengaruh
dewan direksi, komisaris independen, komite audit, kepemilikan manajerial dan kepemilikan
institusional terhadap kinerja keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komisaris
independen dan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Sedangkan dewan direksi, komite audit, dan kepemilikan manajerial tidak
berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Berbeda dengan penelitian terdahulu,
penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh good corporate governance
dan leverage terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di BEI. Oleh karena itu, penulis menggunakan indikator mekanisme good corporate
governance yaitu kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen,
dan komite audit. Penulis mengambil sampel pada perusahaan manufaktur karena merupakan
perusahaan dalam taraf perusahaan besar yang menyokong perekonomian negara.
Metode Penelitian
Menurut (Rizta et al., 2013) model penelitian adalah rencana dari struktur
riset yang mengarahkan proses dan hasil riset sedapat mungkin menjadi valid, obyektif,
efisien, serta efektif. Model penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1 Sifat penelitian
Menurut (Ghozali, 2006) statistik deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, varian, nilai maksimum,
nilai minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi).
a. Uji Normalitas
Menurut (Ghozali, 2006) pengujian normalitas
data adalah pengujian yang digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas
dalam penelitian ini dilakukan dengan
Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui
data yang terdistribusi normal. Menurut
(Ghozali, 2006) pengaruh antara
leverage terhadap kinerja
perusahaan dan corporate governance sebagai variabel moderasi memperkuat atau memperlemah pengaruh antara leverage terhadap kinerja perusahaan.
Alat yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas di dalam model
regresi adalah dengan menggunakan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai tolerance. Kriteria yang
digunakan dalam pengujian multikolinearitas dengan menggunakan nilai VIF dan nilai tolerance,
yaitu:
1) Jika nilai
VIF < 10 dan nilai tolerance > i0,1, maka tidak terjadi multikolinearitas.
2) Jika nilai
VIF ≥ 10 dan nilai tolerance ≤
i0,1, maka ada multikolinearitas.
Alat yang digunakan
untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas
didalam model regresi adalah dengan menggunakan nilai VIF (Variance Inflation
Factor) dan nilai tolerance. Kriteria yang digunakan dalam pengujian
multikolinearitas dengan menggunakan nilai VIF dan nilai tolerance, yaitu:
1)
Jika nilai VIF < 10
dan nilai tolerance > 0,1, maka tidak terjadi multikolinearitas.
2)
Jika inilai VIF ≥ 10 dan nilai tolerance
≤ 0,1, maka ada multikolinearitas.
Uji glejer dilakukan dengan cara meregres
nilai absolut residual terhadap variabel independen. Kriteria pengujian heteroskedastisitas
adalah sebagai berikut:
1)
Jika nilai probabilitas signifikansi >
0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.
2)
Jika nilai probabilitas signifikansi <
0,05 maka terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi.
Hasil
dan Pembahasan
A.
Hasil penelitian
Uji statistik deskriptif data leverage, kinerja
perusahaan, dan Corporate Governance sebagai variabel moderating
pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2014 2018
dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 1
Statistik Deskriptif Variabel
Penelitian
Descriptive iStatistics |
|||||
|
N |
Min |
Max |
Mean |
Std. Deviation |
Kinerja iperusahaan |
75 |
.002 |
.550 |
.06153 |
.107066 |
Leverage |
75 |
.029 |
.837 |
.27906 |
.238673 |
Corporate iGovernance |
75 |
0 |
1 |
.44 |
.500 |
Valid iN i(listwise) |
75 |
|
|
|
|
Sumber: Hasil
Olah Data Statistik Deskriptif, 2021
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif di atas, dapat dijelaskan bahwa rata-rata data kinerja perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 20142018
sebesar 0,06153, nilai minimum
sebesar 0,02, nilai maksimum sebesar 0,550, dan standar deviasi sebesar 0,107066 dengan jumlah observasi (n) sebesar 75. Nilai rata-rata data kinerja
perusahaan 0,06153 menjauhi
nilai standar deviasi sebesar 0,107066, artinya penyimpangan data kinerja perusahaan tinggi.
Rata-rata data leverage perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014 i2018 sebesar 0,27906,
nilai minimum sebesar 0,029,
nilai maksimum sebesar 0,837, dan standar deviasi sebesar 0,238673 dengan jumlah observasi
(n) sebesar 75. Nilai rata-rata leverage 0,27906 mendekati nilai standar deviasi sebesar 0,238673, dengan demikian penyimpangan data leverage
rendah.
Rata-rata data corporate governance perusahaan
manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014
2018 sebesar 0,44, nilai minimum
sebesar 0,00, nilai maksimum sebesar 1,00, dan standar deviasi sebesar 0,500 dengan jumlah observasi (n) sebesar 75. Nilai rata-rata corporate governance 0,44
mendekati nilai standar deviasi sebesar 0,500, dengan demikian penyimpangan data corporate
governance rendah.
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample iKolmogorov-Smirnov iTest |
||
|
Unstandardized iResidual |
|
N |
75 |
|
Normal iParametersa,b |
Mean |
0E-7 |
Std. iDeviation |
.09929373 |
|
MostiExtreme iDifferences |
Absolute |
.291 |
Positive |
.291 |
|
Negative |
-.156 |
|
Kolmogorov-Smirnov iZ |
0.520 |
|
Asymp. iSig. i(2-tailed) |
.200 |
|
a. iTest idistribution iis iNormal. |
||
b. iCalculated ifrom idata. |
Sumber: Lampiran Hasil
Uji Normalitas, 2021
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh
nilai KS-Z = 0,520 dengan nilai signifikansi = 0,200. Nilai
signifikansi 0,200 di atas 0,05,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa |
|||
Model |
Collinearity iStatistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) Leverage |
1.000 |
1.000 |
|
Corporate iGovernance |
1.000 |
1.000 |
a. iDependent iVariable: iKinerja iperusahaan |
|||
Sumber: Lampiran
Hasil Olah Data Uji VIF, 2021 |
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas dengan metode VIF, nilai VIF < 10, artinya bahwa variabel bebas dan variable moderasi tidak terjadi multikolinearitas,
sehingga tidak membiaskan interprestasi hasil analisis regresi.
Gambar 1 Grafi Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan grafik di atas, maka penyebaran data pada grafik terlihat menyebar dan diantara titik 0 atas dan bawah, maka disimpulkan
tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4
Hasil Uji Autokorelasi
Model iSummaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted iR iSquare |
Std. iError iof ithe iEstimate |
Durbin-Watson |
1 |
.374a |
.140 |
.128 |
.099972 |
1.675 |
a. iPredictors: i(Constant), iLeverage |
|||||
b. iDependent iVariable: iKinerja iperusahaan |
Sumber:
lampiran hasil olah data durbin watson,2021
Hasil regresi diperoleh
diatas nilai D-Wstatistik sebesar 1,675. Jumlah data yang diobservasi sebanyak 75 dengan jumlah variabel bebas sebanyak 1, jadi nilai dL = 1,5981 dan dU = 1,6521. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan DWhitung=1,675 berada di antara dU = 1,6521 dan (4-dU) = 2,3475. Jadi, tidak
terjadi autokorelasi, sehingga kesimpulannya adalah uji autokorelasi terpenuhi.
Tabel 5
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized iCoefficients |
Standardized iCoefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. iError |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
.015 |
.018 |
|
.825 |
.412 |
Leverage |
.168 |
.049 |
.374 |
3.446 |
.001 |
|
a. iDependent iVariable: iKinerja iperusahaan |
Sumber:
hasil olah data regresi linier berganda, 2021
Hasil analisis regresi
antara variabel intervening
dengan variabel terikat di atas dijelaskan bahwa hasil uji regresi data leverage diperoleh nilai thitung = 3,446 dengan nilai signifikasni 0,001<0,05.
Dengan demikian, hipotesis 1 terdukung, artinya ada pengaruh
positif dan signifikan leverage
terhadap kinerja perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2014 2018.
Tabel 6
Hasil Uji Nilai Koefisien
Determinasi (Adjusted R2)
Model iSummaryb |
||||
Model |
R |
R iSquare |
Adjusted iR iSquare |
Std. iError iof ithe Estimate |
1 |
.374a |
.140 |
.128 |
.099972 |
a. iPredictors: i(Constant), iLeverage |
||||
b. iDependent iVariable: iKinerja iperusahaan |
Sumber:
data sekunderi diolah (2021)
Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai koefisien
determinan (Adjusted R²) antara
leverage terhadap kinerja
perusahaan sebesar 0,128, artinya besarnya pengaruh sebesar 12,8%, sedangkan 87,2% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model regresi.
Tabel 7
Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized iCoefficients |
Standardized iCoefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. iError |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
.015 |
.018 |
|
.825 |
.412 |
Leverage |
.168 |
.049 |
.374 |
3.446 |
.001 |
|
a. iDependent iVariable: iKinerja iperusahaan |
Sumber:
hasil olah data regresi linier berganda, 2021
Hasil analisis regresi
di atas diperoleh nilai konstan (a) = 0,015 dan nilai regresi data leverage (X)=0,168
dengan persamaan regresi Y = 0,015 0,168X. Artinya,
jika variabel leverage berubah satu satuan,
maka kinerja perusahaan mengalami kenaikan yang sebesar 0,168 satuan.
Tabel 8
Hasil Uji F dengan ANOVA
ANOVAa |
||||||
Model |
Sum iof iSquares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
.119 |
1 |
.119 |
11.875 |
.001b |
Residual |
.730 |
73 |
.010 |
|
|
|
Total |
.848 |
74 |
|
|
|
|
a. iDependent iVariable: iKinerja iperusahaan |
||||||
b. iPredictors: i(Constant), iLeverage |
Sumber:
data sekunder diolah (2021)
Berdasarkan tabel ANOVA, diketahui nilai Freg=11,875 dengan nilai p (signifikansi) sebesar 0,001. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi 0,001<0,05 (p<
i5%), sehingga Ha diterima.
Artinya, ada pengaruh leverage terhadap
kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2014-2018.
Tabel 9
Hasil Uji Moderated Regression Analysis (MRA) antara Leverage*Corporate Governance
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized iCoefficients |
Standardized iCoefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. iError |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
.024 |
.023 |
|
1.085 |
.282 |
Leverage |
.182 |
.060 |
.406 |
3.026 |
.003 |
|
Corporate iGovernance |
-.021 |
.037 |
-.098 |
-.564 |
.575 |
|
Leverage* iCorporate iGovernance |
-.035 |
.103 |
-.066 |
-.345 |
.731 |
|
a. iDependent iVariable: iKinerja iperusahaan |
Sumber:
data sekunder diolah (2021)
Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa nilai koefisien
regresi variabel moderasi (Leverage*Corporate Governance) sebesar 0,345 bernilainegatif dengan nilai signifikansi
sebesar 0,731 > α (0,05) sehingga
dapat dikatakan variabel Corporate Governance tidak
memoderasi pengaruh levegare terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian hipotesis 2 tidak terdukung.
B.
Pembahasan
1 Pengaruh leverage terhadap kinerja perusahaan
Hasil analisis regresi antara variabel intervening dengan variabel terikat di atas dijelaskan bahwa hasil uji regresi data leverage diperoleh nilai thitung =3,446 dengan nilai signifikasni
0,001<0,05. Dengan demikian,
hipotesis 1 terdukung, artinya ada pengaruh
positif dan signifikan leverage
terhadap kinerja perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar diiBursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014 2018.
Teori
keagenan menyangkut hubungan kontraktual antara anggota-anggota perusahaan. Teori ini mengasumsikan bahwa semua individu
bertindak atas kepentingan mereka sendiri (self interest). Pemegang saham sebagai prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada hasil keuangan yang bertambah atas investasi mereka didalam perusahaan.
Sedangkan
para agen diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut. Perbedaan penguasaan informasi seperti haal tersebut akan
memicu munculnya suatu kondisi yang disebut sebagai asimetri informasi (information
asymmetry). Perbedaan informasi
antara manejemen dengan pemilik dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan
manajemen laba (earnings
management) dalam rangka
menyesatkan pemilik (pemegang saham) (Jensen & Meckling, 1976)
dalam (Kumaat, 2013)
Analisis
terhadap rasio keuangan merupakan salah faktor yang sangat diperhitungkan
dalam melakukan investasi karena investor dapat melihat sejauh
mana kinerja menejemen dalam mengelola aset dan modal dalam perusahaan. Menurut (Anwar, 2019)
rasio leverage merupakan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang atau mengukur seberapa
jauh perusahaan dibiayai oleh hutang. Leverage
dalam penelitian ini diproyeksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER). DER merupakan rasio perbandingan utang perusahaan dengan seluruh ekuitas. Rasio ini memproyeksikan ukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Sehingga memberikan investor gambaran umum tentang
kelayakan dan risiko keuangan perusahaan.
2. Pengaruh leverage
dan kinerja perusahaan dimoderasi oleh corporate governance
Berdasarkan
hasil analisis diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel moderasi (Leverage*Corporate Governance) sebesar -0,345 bernilai negatif dengan nilai signifikansi sebesar 0,731>α(0,05) sehingga dapat dikatakan variabel Corporate Governance
tidak memoderasi pengaruh levegare terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian hipotesis 2 yang berbunyi Corporate Governance memperkuat pengaruh levegare terhadap kinerja perusahaan tidak terdukung.
Penerapan
good corporate governance memiliki tujuan utama yaitu
dapat meningkatkan nilai tambah bagi
stakeholders. Sistem good corporate governance
telah diterapkan berbagai perusahaan-perusahaan modern
di dunia. (Klettner et al., 2014) dalam (Darmawati et al., 2005) berpendapat dan menegaskan bahwa corporate governance adalah
semua upaya untuk mencari cara
terbaik dalam menjalankan perusahaan, dimana kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan yang ada dalam corporate governance dapat
digunakan untuk mengontrol manajemen perusahaan.
Good corporate governance
merupakan sebuah sistem tata kelola perusahaan yang berisi seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya dalam kaitannya
dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain, suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan, dengan tujuan untuk meningkatkan
nilai tambah bagi semua pihak
yang berkepentingan. Jika pelaksanaan
good corporate governance tersebut dapat berjalan efektif dan efisien, maka seluruh proses aktivitas perusahaan akan berjalan dengan
baik, sehingga hal-hal yang berkaitan dengan kinerja perusahaan baik yang sifatnya kinerja finansial maupun non finansial juga turut membaik menurut (Brown & Caylor, 2004)
dalam (Purwani, 2010)
Kesimpulan
Berdasarkan hasil anαlisis dapat disimpulkan Leverage
berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan bahwa leverage dengan indikator DER berpengaruh positif terhadap kinerja keruangan. Corporate Governance tidak
memoderasi pengaruh levegare terhadap kinerja perusahaan. Tingkat leverage
yang tinggi memperlihatkan nilai utang yang besar, dengan utang yang besar, dimana utang itu dapat dijadikan modal untuk memutar kegiatan
perusahaan untuk mendapatkan laba yang nantinya akan meningkatkan
kinerja perusahaan.
Bibliografi
Alijoyo, F.
A., Bonita, I., & Sirait, K. B. (2014). The Risk Management Maturity
Assessment: The Case of Indonesian Fintech Firm.Google Scholar
Anwar, M.
(2019). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Prenada Media.Google Scholar
Brown, L.
D., & Caylor, M. L. (2004). Corporate governance and firm performance. Available
at SSRN 586423. .Google Scholar
Darmawati,
D., Khomsiyah, K., & Rahayu, R. G. (2005). Hubungan Corporate Governance
dan kinerja perusahaan. The Indonesian Journal of Accounting Research, 8(1). .Google Scholar
Elisetiawati,
E., & Artinah, B. (2017). Pengaruh Pelaksanaan Good Corporate Governance,
Kepemilikan Institusional Dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada
Industri Perbankan Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Manajemen Dan Akuntansi,
17(1). .Google Scholar
Ghozali, I.
(2006). Aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. .Google Scholar
Jensen, M.
C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior,
agency costs and ownership structure. Journal of Financial Economics, 3(4),
305360. .Google Scholar
Klettner,
A., Clarke, T., & Boersma, M. (2014). The governance of corporate
sustainability: Empirical insights into the development, leadership and
implementation of responsible business strategy. Journal of Business Ethics,
122(1), 145165. .Google Scholar
Kumaat, L.
C. (2013). Corporate Governance dan struktur kepemilikan terhadap manajemen
laba dan kinerja keuangan. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 17(1),
1120. .Google Scholar
Pongoh, M.
(2013). Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi
Resources Tbk. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 1(3). .Google Scholar
Prihadi, T.
(2019). Analisis Laporan Keuangan. Gramedia Pustaka Utama. .Google Scholar
Purwani, T.
(2010). Pengaruh good corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Majalah
Ilmiah Informatika, 1(2), 4760. .Google Scholar
Putra, M.
W., Darwis, D., & Priandika, A. T. (2021). Pengukuran Kinerja Keuangan
Menggunakan Analisis Rasio Keuangan Sebagai Dasar Penilaian Kinerja Keuangan
(Studi Kasus: CV Sumber Makmur Abadi Lampung Tengah). Jurnal Ilmiah Sistem
Informasi Akuntansi, 1(1), 4859. .Google Scholar
Rizta, A.,
Zulkardi, Z., & Hartono, Y. (2013). Pengembangan soal penalaran model TIMSS
matematika SMP. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 17(2),
230240. .Google Scholar
Ujiyantho,
M. A., & Pramuka, B. A. (2007). Mekanisme corporate governance, manajemen
laba dan kinerja keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X, 10(6),
126. .Google Scholar
Widyati, M.
F. (2013). Pengaruh dewan direksi, komisaris independen, komite audit,
kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap kinerja keuangan.
Jurnal Ilmu Manajemen, 1(1), 234249. .Google Scholar
Copyright holder : Ade Irma Fatika Retna
(2021). |
First publication right
: This article is licensed under: |