Jurnal
Syntax Transformation |
Vol. 3,
No. 5, Mei 2022 |
p-ISSN :
2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 |
Sosial
Sains |
PENGARUH
VARIASI KUAT ARUS PENGELASAN SMAW TERHADAP UJI TARIK SAMBUNGAN BAHAN ASTM A36
Alexander Nawiko, Rosehan, M. Sobron Y. Lubis
Fakultas Teknik Universitas
Tarumanagara, Jakarta, Indonesia
Email
: alexander.515180023@stu.untar.ac.id,
rosehan@ft.untar.ac.id; sobronl@ft.untar.ac.id
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima
23 Maret 2022 Direvisi 17 Mei 2022 Disetujui 23 Mei 2022 |
Pengelasan Dalam industri
manufaktur yang banyak menyangkut penggunaan baja dan logam, secara khusus dalam bidang pembangunan dengan memanfaatkan proses pengelasan maka akan sangant
dibutuhkan berbagai penelitian dengan tujuan agar mendapatkan sambungan
las yang memiliki mutu tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan melihat hasil dari kekuatan sambungan pengelasan pada
material ASTM A36 dengan cara
memberikan beberapa variasi kuat arus 80 A, 100 A dan 120 A dengan
menggunakan metode pengujian yaitu pengujian tensile test. Berdasarkan
hasil pengujian tarik yang telah dilakukan dengan menggunakan pengelasan SMAW memiliki kekuatan teganagan tarik yang baik pada kuat arus 120 A dengan nilai tegangan tarik sebesar 472,33 Pa. kekuatan sambungan las juga akan sangat dipengaruhi oleh waktu pengelasan dan panas yang diterima oleh benda atau bahan
uji. ABSTRACT Welding In the
manufacturing industry, which involves the use of steel and metal, especially
in the field of construction by utilizing the welding process, various
studies will be needed with the aim of obtaining welded joints that have high
quality. This study aims to determine and see the results of the strength of
the welding joint on ASTM A36 material by providing several variations of the
current strength of 80 A, 100 A and 120 A using the tensile test method.
Based on the results of tensile tests that have been carried out using SMAW
welding, it has a good tensile stress strength at a current of 120 A with a
tensile stress value of 472.33 Pa. The strength of the welded joint will also
be greatly influenced by the welding time and the heat received by the object
or test material. |
Kata Kunci: Pengelasan,Las SMAW, ASTM A36, Pengujian
Tarik Keywords: Welding, SMAW Welding,
ASTM A36, Tensile Tes |
Pendahuluan
Ilmu.pengetahuan dan teknologi saat ini terus mengalami
perkembangan dan kemajauan
yang sangat pesat. Kemajuan
dan perkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan,
menciptakan berbagai pengaruh positif dimana salah satunya memudahkan berbagai informasi dan ilmu pengetahuan menyebar keseluruh dunia tanpa mengenal batasan ruang dan waktu (Ariani & Festiyed, 2019).
Perkembangan teknologi di bidang ilmu manufaktur yang semakin maju tidak dapat
dipisahkan dari pengelasan karena mempunyai peranan sangat penting dalam penggunaanya di dunia industri manufaktur (Saputri & Susilowibowo, 2020). Pengelasan (welding)
sendiri memiliki pengertian teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan
sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa logam
penambah dan menghasilkan logam kontinyu (P. Kumar & Panda, 2018),
(R. Kumar et al., 2009)
(Bachtiar, 2016).
Pengelasan Dalam industri manufaktur yang banyak menyangkut penggunaan baja dan logam, secara khusus dalam
bidang pembangunan dengan memanfaatkan proses pengelasan maka akan sangant dibutuhkan
berbagai penelitian dengan tujuan agar mendapatkan sambungan las yang memiliki mutu tinggi (Sajid & Kiran, 2018).
Sering kali terjadi permaslahan pada kekuatan sambungan pada pengelasan karena menyangkut faktor keselamatan dan umur penggunaan atau umur pakai,
maka hal ini sangat penting karena menyangkut pada factor keselamatan (Sayed et al., 2021). Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan mendukung pemakaian sambungan las baja yang semakin meningkat, dalam hal ini
teknologi proses yang memiliki
hubungan dengan perubahan sifat dan karakteristik akan mendapatkan peranan yang yang tak kalah
penting. Maka dari hal
ini diperlukan penelitian dan pengujian berupa melakakukan pengelasan jenis SMAW yang akan menggunakan beberapa varian kuat arus (Buranapunviwat & Sojiphan, 2021),
kemudian hasil dari pengelasan akan dilakukan pengujian tarik yang bertujuan untuk mendapatkan hasil sambungan dengan mutu yang baik dan mengatahui kekuatan maksimal dari sambungan
las itu sendiri.
Metode Penelitian
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui dan melihat hasil dari
kekuatan sambungan pengelasan pada material ASTM A36 dengan
cara memberikan beberapa variasi kuat arus 80 A, 100 A dan 120 A dengan jenis metode
pengelasan yang digunakan adalah pengelasan SMAW (Kim et al., 2003).
menggunakan metode pengujian yaitu pengujian tensile test (Kurniawan et al., 2016).
Pada pengujian ini akan diketahui berapa besar nilai
energi yang diserap oleh benda uji yang nanti akan diolah dengan
menggunakan perhitungan
agar didapatkan rata-rata nilai
kekuatan tensile, untuk mengetahui pengaruh kekuatan sambungan dengan beberapa variasi kuat arus (Pineda et al., 2022).
Gambar 1. Flowchart
Penjelasan alur
kerja penelitian:
1.
Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat
adalah sebagai berikut: Las SMAW (Shield Metal Arc Welding), Alat
Uji Tarik, Elektroda, Laptop, Micros006Fft Word. Pada
persiapan bahan adalah Plat ASTM A36 (Ramakrishnan et al., 2021).
2.
Pengambilan data yang dibutuhkan
Pada penelitian ini
data yang dibutuhkan adalah
hasil dari pengujian sambungan pengelasan Uji Tarik pada plat ASTM A36 dengan
menggunakan dua metode pengelasan SMAW yang sudah diberikan variasi arus sebesar
80 A, 100 A dan 120 (Bacioiu et al., 2019).
3.
Metode pengujian yang dipakai
pada penelitian ini adalah pengujian Tarik atau Tensile Test (Derniawan et al., 2021).
4.
Analisis Data Pada penelitian ini
data yang sudah didapatkan akan diolah serta
dianalisis untuk mendapatkan harga tegangan tarik rata – rata pada setiap arus pengelasan.
Gambar 2 Mesin
Las SMAW
Gambar 3 Alat Uji Tarik
Gambar 4 ASTM A36
Hasil
dan Pembahasan
Berdasarkan pengujian yang telah
dilaksanakan maka rata-rata
harga tegangan tarik akan didapatkan
dengan melakukan pengolahan data menggunakan perhitungan. Harga teganngan tarik akan dibandingkan
untuk melihat perbandingan di setiap arus mulai dari
80 A, 100 A dan 120 A, di bawah ini
merupakan hasil uji Tarik
yang telah dilakukan pada setiap arus (Naharuddin et al., 2015).
a.
Luas penampang (area):
𝐴𝑜 = 𝑡
× 𝑙
𝐴𝑜 = 12,5 𝑚𝑚 × 3 𝑚𝑚
= 37,5 𝒎𝒎𝟐
b.
Tegangan (MPa)
𝑃𝑚𝑎𝑥 = 16,57 𝐾𝑁/𝑚𝑚2 = 16570 𝑁/𝑚𝑚2
𝜎 = 𝑃𝑚𝑎𝑥
𝐴𝑜
16370 𝑁
= 37,5 𝑚𝑚2
= 436,53 𝑵⁄𝒎𝒎𝟐 atau 436,53 𝑷𝒂
c.
Regangan (%) Diketahui :
𝑙𝑜 = 200 𝑚𝑚
𝑙 = 210 𝑚𝑚
𝜀 = 𝑙
− 𝑙𝑜 = ∆𝐿
× 100%
𝑙𝑜 𝑙𝑜
214
𝑚𝑚
− 200 𝑚𝑚
=
200 𝑚𝑚 x 100% : 14 𝑚𝑚
=
200 𝑚𝑚 × 100%
=
7 %
d.
Modulus elastisitas (N/m2)
𝐸 = 𝜎:𝜀
436,53
𝑁/𝑚𝑚2
436,53 𝑁/𝑚𝑚2
=7
% =7/100
436,53
𝑁/𝑚𝑚2 × 100
=7
=
6236 𝑁/𝑚𝑚2 atau 6236 Pa
=
6,23 𝑵/𝒎𝟐
Tabel 1
Hasil Pengujian Tarik Pengelasan SMAW
kuat arus 80 A
No. |
Spesimen |
Lebar |
Tebal |
Luas |
Pmax |
Pmax |
ΔL |
Tegangan (
𝜎 ) |
Regangan (
𝜀 ) |
Modulus Elastisitas
(E) |
|||
(mm) |
(mm) |
(mm2) |
(KN) |
(N) |
(mm) |
(MPa) |
(%) |
(N/m2) |
|||||
1 |
80
A |
12,5 |
3 |
37,5 |
16,37 |
16370 |
14 |
436,53 |
7 |
6,23 |
|||
2 |
80
A |
12,5 |
3 |
37,5 |
16,08 |
16080 |
10 |
428,8 |
5 |
8,57 |
|||
3 |
80
A |
12,5 |
3 |
37,5 |
16,08 |
16080 |
11 |
428,8 |
5,5 |
7,7 |
|||
Rata-Rata |
438,04 |
5,83 |
7,5 |
||||||||||
Tabel 2
Hasil Pengujian Tarik Pengelasan SMAW
kuat arus 100 A
No. |
Spesimen |
Lebar |
Tebal |
Luas |
Pmax |
Pmax |
ΔL |
Tegangan (
𝜎 ) |
Regangan (
𝜀 ) |
Modulus Elastisitas
(E) |
(mm) |
(mm) |
(mm2) |
(KN) |
(N) |
(mm) |
(MPa) |
(%) |
(N/m2) |
||
1 |
100
A |
12,5 |
3 |
37,5 |
15,69 |
15690 |
14 |
418,4 |
7 |
5,97 |
2 |
100
A |
12,5 |
3 |
37,5 |
15,98 |
15980 |
10 |
426,1 |
5 |
8,52 |
3 |
100
A |
12,5 |
3 |
37,5 |
16,08 |
16080 |
12 |
428,8 |
6 |
7,14 |
Rata-Rata |
424,43 |
6 |
7,21 |
Tabel 3
Hasil Pengujian Tarik Pengelasan SMAW
kuat arus 120 A.
No. |
Spesimen |
Lebar |
Tebal |
Luas |
Pmax |
Pmax |
ΔL |
Tegangan ( 𝜎 ) |
Regangan ( 𝜀 ) |
Modulus Elastisitas (E) |
(mm) |
(mm) |
(mm2) |
(KN) |
(N) |
(mm) |
(MPa) |
(%) |
(N/m2) |
||
1 |
120 A |
12,5 |
3 |
37,5 |
16,57 |
16570 |
10 |
441,8 |
5 |
8,83 |
2 |
120 A |
12,5 |
3 |
37,5 |
16,47 |
16470 |
8 |
439,2 |
4 |
10,9 |
3 |
120 A |
12,5 |
3 |
37,5 |
20,10 |
20100 |
13 |
536 |
6,5 |
8,24 |
Rata-Rata |
472,33 |
4,8 |
9,32 |
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas maka dapat
dibuat tabel untuk melihat rata – rata Nilai tegangan dari setiap variasi kuat
arus.
Tabel 4
Nilai Tegangan Rata – Rata
No |
Arus (Ampere) |
Nilai tegangan rata- rata |
1. |
80 |
438,04 |
2. |
100 |
424,43 |
3. |
120 |
472,33 |
Gambar 2 Diagram Perbandingan Pengelasan TIG dan
SMAW
Berdasarkan diagram di atas membuktikan bahwa variasi beberapa kuat arus
sangat mempengaruhi kekuatan sambungan. Pada diagram di atas menunjukan
penggunaan arus pengelasan untuk tipe SMAW yang paling baik adalah dengan kuat
arus sebesar 120 A dengan nilai tegangan rata – rata adalah sebesar 472,33 Pa.
pada beberapa variasi kuat arus menghasilkan tegangan tarik rata- rata yang
berbeda – beda, perbedaan ini dipengaruhi beberapa factor, seperti terjadinya
peningkatan kenaikan kuat arus pada saat proses pengelasan, selain itu
temperature dan waktu sangat berpengaruh pada saat proses pengelasan
berlangsung. Semakin lama proses pengelesan berlangsung maka panas yang
diterima pada benda uji tidak hanya berpusat pada daerah las saja tetapi panas juga
akan merambat ke luar dari daerah pengelasan. Pada table 4.3 juga membuktikan
modulus elastisitas yang paling baik pada kuat arus 120 A dengan rata – rata
sebesar 9,32 MPa
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisa data yang telah dilakukan maka dapat diambil beberapa
kesimpulan bahwa variasi kuat arus
sebesar 80 A, 100 A dan 120 A pengelasan
SMAW pada penyambungan plat carbon steel ASTM A36
sangat mempengaruhi kekuatan
tarik sambungan las. Berdasarkan dari hasil pengujian tarik yang telah dilakukan dengan menggunakan pengelasan SMAW memiliki kekuatan teganagan tarik yang baik pada kuat arus 120 A dengan nilai tegangan tarik sebesar 472,33 Pa. kekuatan sambungan las juga akan sangat dipengaruhi oleh waktu pengelasan dan panas yang diterima oleh benda atau bahan
uji. Jadi pada pengujian ini menunjukan pengelasan SMAW dengan kuat arus 120 A menjadi yang paling baik, hal ini
juga ditunjukan dengan rata
– rata modulus elastisitas yang paling yaitu sebesar 9,32 MPa..
BIBLIOGRAFI
Ariani,
R., & Festiyed, F. (2019). Analisis landasan ilmu pengetahuan dan teknologi
pendidikan dalam pengembangan multimedia interaktif. Jurnal Penelitian
Pembelajaran Fisika, 5(2). Google Scholar
Bachtiar,
A. (2016). Analisis sifat fisik dan mekanik bahan baja ss-400 dengan variabel
arus pengelasan shielded metal arc welding (smaw) terhadap kekuatan tarik dan
mikrostruktur. Tugas akhir. Google Scholar
Bacioiu,
D., Melton, G., Papaelias, M., & Shaw, R. (2019). Automated defect classification
of Aluminium 5083 TIG welding using HDR camera and neural networks. Journal
of Manufacturing Processes, 45, 603–613. Google Scholar
Buranapunviwat,
K., & Sojiphan, K. (2021). Destructive testing and hardness measurement of
resistance stud welded joints of ASTM A36 steel. Materials Today:
Proceedings, 47, 3565–3569. Google Scholar
Derniawan,
T. H., Nurdin, N., & Fakhriza, F. (2021). Analisa pengaruh putaran spindel
pada friction welding terhadap tensile strength Alumunium A6061. Journal of
Welding Technology, 3(1), 12–16. Google Scholar
Kim,
S.-J., Okido, M., & Moon, K.-M. (2003). The electrochemical study on
mechanical and hydrogen embrittlement properties of HAZ part as a function of
post-weld heat treatment in SMAW. Surface and Coatings Technology, 169,
163–167. Google Scholar
Kumar,
P., & Panda, S. S. (2018). An innovative method to join two polymer rods
through Y-shape extrusion channel. Measurement, 119, 270–282. Google Scholar
Kumar,
R., Tewari, V. K., & Prakash, S. (2009). Oxidation behavior of base metal,
weld metal and HAZ regions of SMAW weldment in ASTM SA210 GrA1 steel. Journal
of Alloys and Compounds, 479(1–2), 432–435. Google Scholar
Kurniawan,
R., Setyawan, A., & Djumari, D. (2016). Pengaruh Bitumen Modifikasi
Ethylene Vinyl Acetate (Eva) Pada Asphalt Concrete Dan Thin Surfacing Hot Mix
Asphalt Terhadap Pengujian Unconfined Compressive Strength (Ucs) Dan Indirect
Tensile Strength (ITS). Matriks Teknik Sipil, 4(2). Google Scholar
Naharuddin,
N., Sam, A., & Nugraha, C. (2015). Kekuatan tarik dan bending sambungan las
pada material baja SM 490 dengan metode pengelasan SMAW dan SAW. Jurnal
Mekanikal, 6(1). Google Scholar
Pineda,
F., Walczak, M., Vilchez, F., Guerra, C., Escobar, R., & Sancy, M. (2022).
Evolution of corrosion products on ASTM A36 and AISI 304L steels formed in
exposure to molten NaNO3–KNO3 eutectic salt: Electrochemical study. Corrosion
Science, 196, 110047. Google Scholar
Ramakrishnan,
A., Rameshkumar, T., Rajamurugan, G., Sundarraju, G., & Selvamuthukumaran,
D. (2021). Experimental investigation on mechanical properties of TIG welded
dissimilar AISI 304 and AISI 316 stainless steel using 308 filler rod. Materials
Today: Proceedings, 45, 8207–8211. Google Scholar
Sajid,
H. U., & Kiran, R. (2018). Influence of stress concentration and cooling
methods on post-fire mechanical behavior of ASTM A36 steels. Construction
and Building Materials, 186, 920–945. Google Scholar
Saputri,
A. E., & Susilowibowo, J. (2020). Pengembangan Bahan Ajar E-Book pada Mata
Pelajaran Praktikum Akuntansi Perusahaan Manufaktur. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 20(2), 154–162. Google Scholar
Sayed,
A. R., Kumar, D., Shahare, G. M., Nawkhare, N. N., Bhanarkar, R. Y., Dhande, D.
R., Ramteke, A. R., & Bharadkar, U. M. (2021). Mechanical and
microstructural testing of C-45 material welded by using SMAW and GMAW process.
Materials Today: Proceedings, 38, 223–228. Google Scholar
Copyright holder : Alexander Nawiko, Rosehan, M. Sobron Y. Lubis (2022) |
First publication right
: This article is licensed under: |