Jurnal
Syntax Transformation |
Vol. 1
No. 5, Julii 2020 |
p-ISSN :
2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 |
Sosial
Sains |
PENGARUH YOUTUBE
ADS TERHADAP BRAND AWARENESS PADA VIVO SMARTPHONE
Daniel Juliansyah
Universitas Matana
Email: juliansyahdj1@gmail.com
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 2 Juni
2020 Diterima dalam bentuk revisi 15 Juni 2020 Diterima dalam bentuk revisi 20 Juni 2020 |
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari YouTube ads terhadap brand
awareness Vivo smartphone. Variabel independen dalam penelitian ini adalah YouTube ads dan variabel
dependennya adalah brand
awareness. Penelitian ini
menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data untuk mendapatkan sampel yaitu generasi milenial Provinsi DKI Jakarta
yang pernah melihat iklan YouTube Vivo smartphone. Jumlah
sampel adalah 100 orang
dan dikumpulkan dengan metode non-probability sampling dan juga teknik purposive sampling. Metode
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dan sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklan YouTube memiliki pengaruh signifikan dan simultan terhadap brand awareness Vivo smartphone. Hasil penelitian untuk dimensi simple, unexpected, persuasive, dan relevant memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand
awareness Vivo smartphone sedangkan dimensi entertaining dan acceptable tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand
awareness. |
Kata kunci: Brand Awareness, YouTube Ads, Vivo Smartphone. |
Pendahuluan
Pertumbuhan
internet serta penggunanya terus bertumbuh seiring dengan berkembangnya teknologi. Penetrasi internet di Indonesia telah
meningkat sejak awal tahun 2010 dan menurut data Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet
Indonesia (APJII) pada tahun 2018 penggunaan
internet di Indonesia semakin berkembang
pesat. Hal ini dapat dibuktikan bahwa pengguna internet terbesar ke 5 di dunia adalah Indonesia dengan jumlah pengguna internet aktif yaitu sebanyak
143,26 juta pengguna (Kriswanto et al., 2019).
Pertumbuhan
internet yang semakin cepat,
maka perkembangan teknologi juga ikut berkembang. Hal tersebut menjadi faktor yang memudahkan penjual untuk mempromosikan dan menjual barang dan jasanya pada era digital saat ini (Yuliani, 2020) Era digital sekarang
ini mengubah pola perilaku masyarakat
dalam hal mengakses informasi. Fakta sekarang ini masyarakat
lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengakses segala sesuatu melalui smartphone.
Dengan adanya teknologi dan media digital, menumbuhkan
potensi serta peluang untuk menciptakan
pasar baru, mengubah sudut pandang dalam
persaingan bisnis hingga mengubah struktur pasar dan masyarakat
yang ada (Yunita et al., 2019). Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan interaksi yang lebih mudah dan cepat antara pelanggan dan pengiklan. Informasi lebih cepat diperoleh
melalui media digital. Saat
ini banyak perusahaan dan brand yang beralih
ke media digital sebagai
pasar serta sarana yang baru untuk menjual
dan mempromosikan barang
dan jasa. Banyak perusahaan
yang mulai menyesuaikan terhadap perkembangan teknologi dan dunia digital. Hal ini
dikarenakan tren konsumsi digital yang sangat tinggi ditengah-tengah masyarakat saat ini sehingga membuat
peluang besar bagi perusahaan. Tingginya intensitas konsumsi media digital, dapat memberikan gambaran yang efektif dalam penghematan
biaya iklan. Perusahaan akan lebih mudah
mengukur jumlah penontonnya dan jauh lebih murah dalam
memasang iklan secara digital.
Berdasarkan hal tersebut, perusahaan mulai melakukan strategi baru dalam
mengiklankan produk dan jasa dengan menggunakan
media digital yaitu YouTube. Iklan
pada YouTube sendiri memiliki
berbagai macam keunggulan, yaitu jangkauan yang lebih luas dikarenakan jumah pengguna internet yang terus meningkat, target pasar
yang lebih terarah dikarenakan adanya fitur targeting dan insight pada iklan YouTube, pilihan media yang
beragam, lebih terukur dan efektif karena adanya fitur
untuk melacak traffic iklan, dan lebih efisien dalam pengeluaran
budget iklan (Mahardika, 2020) .
YouTube diakui mempunyai
peluang yang banyakr untuk pengiklan, mengingat YouTube mempunyai segmen yang lebih pasti. YouTube dengan tempat adanya layanan
video terbesar sekarang ini dipunyai oleh Google, dimana pemakai bisa mencakup, melihat serta berbagi
video dengan cara gratis dengan konsep bermacam-macam.
Melewati YouTube pemakai
juga bisa mencari berbagai informasi dengan cara melihat
tayangan. Tidak dengan itu, YouTube dipergunakan bukan hanya hiburan tapi
juga hubungan sosial dalam bentuk
komentar, mencari dan memberikan informasi sebagai daya tariknya
(Khan, 2017).
YouTube merupakan perusahaan
berbasis digital yang menyediakan
informasi berbasis simpan dan berbagi video kepada pengunjungnya. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pengguna YouTube terbesar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan sejumlah pengguna atau perusahaan untuk beriklan secara mobile. Kategori produk yang banyak beriklan di media digital khusus
YouTube adalah layanan
online, perangkat dan layanan
komunikasi. Pengiklan terbesar ketiga datang adalah kategori
kendaraan pribadi sedangkan untuk kategori perawatan rambut dan susu cair menempati posisi keempat dan kelima (Nisa & Herieningsih, 2019). Berdasarkan data tersebut, untuk kategori perangkat komunikasi terdapat banyak produsen brand smartphone yang melakukan pengiklanan di YouTube
salah satunya adalah Vivo smartphone.
Vivo
sendiri telah menjadi brand yang mendominasi
3 teratas dalam iklan digital khususnya di
YouTube dengan porsi 26%
yang memiliki 334 bentuk kreatif iklan. Jika dilihat dari format iklan yang digunakan, video seperti YouTube lebih disukai oleh para pemilik merek. 81% iklan Vivo disampaikan dalam bentuk video dan 19% dalam bentuk display (Kurniawan, 2018). Dalam melakukan iklan di berbagai media kecuali media digital, Vivo telah
menghabiskan anggaran sebesar Rp823,5 Miliar pada tahun 2017 (Nisa & Herieningsih, 2019). Jumlah tersebut merupakan anggaran yang terbesar kedua setelah rivalnya Samsung. Agar
lebih dapat meningkatkan brand awareness, Vivo juga mulai melakukan iklan ke media digital. Sekarang ini iklan
di media digital sudah menjadi
trend baru untuk mempromosikan sebuah brand.
Brand
awareness sangat penting
pada saat seorang pembeli memilih suatu merek dimana
jika tidak menyadari adanya suatu merek tersebut
maka pembeli tidak akan tertarik
untuk membelinya (Gunawan, 2016). Dengan banyaknya kompetitor pada industri yang sama, Vivo selalu memberi percepatan dalam melaksanakan sebuah iklan supaya
masyarakat aware pada brand itu. Cara membentuk brand
awareness pemasar mempunyai
keinginan kapanpun kebutuhan kelompok muncul, sebuah brand akan kembali diadakan
dari ingatan yang akan dijadikan pertimbangan dalam suatu pengambilan keputusan. Inilah yang menjadi alasan untuk sebuah brand agar dapat diingat selalu
dan menjadi pilihan pertama oleh masyarakat (Dalem & Sutari, 2017).
Vivo
sendiri melakukan promosi diberbagai media yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran terhadap suatu produk ataupun
merek baru, memberikan informasai tentang fitur serta
kelebihan produk ataupun merek terhadap
konsumen, membentuk persepsi tertentu akan produk ataupun
merek, membentuk selera akan produk
atau merek ataupun membujuk konsumen untuk membeli produk atau merek yang diiklankan, dan mendukung penjualan sebuah barang ataupun jasa (Lukitaningsih, 2013). Karena dengan banyaknya promosi yang dilakukan akan meningkatkan pengetahuan konsumen pada sebuah barang atau
jasa. Hal ini lebih memungkinkan konsumen lebih banyak mengetahui kegunaan barang atau pun jasa yang mereka butuhkan tersebut (Unonongo et al., 2015).
Berdasarkan fenomena diatas, maka penelitian
ini akan membahas mengenai pengaruh YouTube ads terhadap
brand awareness Vivo smartphone.
Metode Penelitian
Survey merupakan
metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Survey akan dilakukan pada sampel yang dianggap mewakili populasi, dari proses survey ini adalah menggeneralisasikan hasil dengan menerapkan
hasil dari sebagian kecil orang kesejumlah besar orang (John, 2012). Jenis penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan paradigma positivistik. Penelitian kuantitatif disebut penelitian positivistik karena berlandasan pada filsafat positivisme (Sugiyono, 2014). Penelitian ini akan meneliti pengaruh
YouTube ads terhadap brand awareness Vivo
smartphone.
Menurut (Sugiyono, 2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian kuantitatif digunakan untuk menyebutkan sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian, sehingga objek ini dapat menjadi
sumber data penelitian.
Menurut (Sugiyono, 2016) sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tujuan dari dilakukannya
penarikan sampel adalah untuk memperoleh
data yang representatif dalam
kaitannya dengan populasi yang menjadi sasaran penelitian. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Non-Probability sampling dengan teknik purposive
sampling. Karakteristik sampel
yang digunakan peneliti yaitu masyarakat sekitar DKI Jakarta yang memiliki
smartphone dan sudah pernah
melihat iklan YouTube Vivo Smartphone.
Operasionalisasi variabel diperlukan
guna menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian
ini. Disamping itu, operasionalisasi variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan tepat.
A.
Hasil Penelitian
Setelah menyebarkan kuesioner kepada 100 responden, peneliti mendapatkan hasil data karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal, usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendapatan responden yang mengikuti iklan YouTube Vivo smartphone yang digambarkan pada tabel berikut ini.
Tabel 1 Tempat Tinggal
|
frequency |
percent |
Vlid percent |
Cumulative Percent |
Valid jakarta |
100 |
100.0 |
100.0 |
100.0 |
Sumber: Hasil Olah
Data Primer SPSS 23, 2020.
Pada
tabel diatas menunjukkan tempat tinggal responden yang telah menjawab kuesioner penelitian. Tabel diatas menunjukkan
hasil sebesar 100% responden bertempat tinggal di Jakarta yang sesuai dengan kriteria penelitian yang telah ditetapkan.
Tabel 2 Jenis Kelamin
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
Valid |
Laki-laki |
43 |
43.0 |
43.0 |
43.0 |
Perempuan |
57 |
57.0 |
57.0 |
100.0 |
|
Total |
100 |
100.0 |
100.0 |
|
Sumber: Hasil Olah
Data SPSS 23, 2020
Pada
tabel di atas dapat diketahui bahwa yang mengisi kuesioner ini sebanyak
100 orang yang didominasi oleh perempuan
dengan presentase sebesar 57%. Sedangkan laki-laki hanya sebesar 43%
Tabel 3 usia
|
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
Valid |
17 - 25 Tahun |
87 |
87.0 |
87.0 |
87.0 |
> 25 Tahun |
13 |
13.0 |
13.0 |
100.0 |
|
Total |
100 |
100.0 |
100.0 |
|
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
23, 2020
Pada
tabel di atas menunjukkan rentang usia responden yang berpartisipasi dalam mengisi kuesioner penelitian ini. Dapat dilihat bahwa
sebanyak 87% responden berusia antara 17 hingga 25 tahun. Sebanyak 13% responden berusia diatas 25 tahun. Maka, dapat
disimpulkan bahwa responden terbanyak berusia diantara 17 hingga 25 tahun.
Tabel 4 Pekerjaan
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
valid |
Freelance |
1 |
1.0 |
1.0 |
1.0 |
Karyawan |
35 |
35.0 |
35.0 |
36.0 |
|
Mahasiswa |
58 |
58.0 |
58.0 |
94.0 |
|
Pelajar |
5 |
5.0 |
5.0 |
99.0 |
|
Wirausahawan |
1 |
1.0 |
1.0 |
100.0 |
|
Total |
100 |
100.0 |
100.0 |
|
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
23, 2020
Pada
tabel diatas menunjukkan responden yang didapatkan berjumlah 100 responden, dengan pekerjaan yang beragam. Peneliti melihat responden yang paling dominan dengan pekerjaan sebagai mahasiswa sebesar 58% responden dan sebagai karyawan sebesar 325% responden.
Tabel 5 Penghasilan Perbulan
|
Y1 |
Y2 |
Y3 |
Y4 |
Y5 |
Y6 |
Y7 |
Y8 |
Y9 |
Y10 |
|
Brend awass
person corelation |
.254 |
.321 |
. 683 |
. 590 |
. 200 |
. 725 |
. 690 |
. 657 |
.612 |
.607 |
Brand awarss |
Sig(2-tablet) |
. 011 |
, 001 |
.000 |
.000 |
. 046 |
.000 |
. 000 |
.000 |
.000 |
.000 |
|
N |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
|
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2020
Pada
tabel di atas menunjukkan rentang pendapatan responden perbulan yang berpartisipasi dalam mengisi kuesioner
penelitian ini. Dapat dilihat bahwa
sebanyak 10% responden berpenghasilan dibawah Rp
1.000.000. Sebanyak 51% responden
mempunyai penghasilan antara Rp 1.000.000 hingga Rp
3.000.000. Sebanyak 30% responden
mempunyai penghasilan antara Rp 3.000.000 hingga Rp
5.000.000 dan sebesar 9% responden
berpenghasilan diatas Rp
5.000.000.
1. Uji
Validitas
Menurut (Elisabet, 2018) validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Instrumen
yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Tabel 6 Uji Validitas
|
X1
D |
X1
D |
X2 D |
X2 D |
X3 D |
X3D |
X4
D |
X5
D |
X5
D |
X6 D |
|
Yt adss |
person
corelation |
335” |
59 0” |
69 “8 |
63 5” |
28 4” |
553” |
457” |
457” |
331” |
29 3” |
|
Sig(2-tablet) |
001 |
000 |
000 |
000 |
004 |
000 |
000 |
000 |
001 |
003 |
|
N |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
100 |
Dari
tabel diatas menunjukkan hasil uji validitas dari kedua variabel dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang. Hasil dari
uji validitas tersebut menunjukkan hasil yang baik dan valid, karena nilai signifikan masing-masing instrumen memiliki hasil lebih kecil dari
0,05 yang artinya valid.
2.
Uji Reliabilitas
Menurut (Elisabet, 2018) reliabilitas merupakan
penerjemahan dari kata reliability, pengukuran
yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Uji reliabilitas
dilakukan dengan rumus Cronbach’s
Alpha.
Tabel 7 Uji Reliabilitas YouTube Ads & Brand Awareness
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
valid |
< Rp 1.000.000 |
10 |
10.0 |
10.0 |
10.0 |
Rp 1.000.000 - Rp
3.000.000 |
51 |
51.0 |
51.0 |
61.0 |
|
Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000 |
30 |
30.0 |
30.0 |
91.0 |
|
> Rp 5.000.000 |
9 |
9.0 |
9.0 |
100.0 |
|
Total |
100 |
100.0 |
100.0 |
10.0 |
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
23, 2020
Tabel diatas menunjukkan
hasil uji reliabilitas dari variabel YouTube ads
dan variabel brand awareness dengan jumlah responden
sebanyak 100 orang. Hasil dari
uji reliabilitas tersebut menunjukkan hasil yang baik, hal ini
dikarenakan dua variabel tersebut memiliki nilai Cronbach’s Alpha
(α) di atas 0,6. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang terdapat pada kuesioner dapat dipercaya dan dikatakan reliabel.
3.
Uji Regresi Linear Berganda
Menurut Syaibani (2014), analisis regresi berganda yaitu teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh keseluruhan variabel X terhadap variabel Y. berikut merupakan tabel hasil uji regresi linear berganda per dimensi YouTube ads:
Tabel 8 Regresi Linear Berganda Dimensi YouTube Ads
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
12.303 |
4.003 |
|
3.074 |
.003 |
Simple |
.945 |
.236 |
.313 |
4.006 |
.000 |
|
Unexpected |
.676 |
.255 |
.247 |
2.654 |
.009 |
|
Persuasive |
.865 |
.271 |
.302 |
3.189 |
.002 |
|
Entertaining |
.161 |
.303 |
.045 |
.531 |
.597 |
|
Relevant |
1.334 |
.545 |
.185 |
2.450 |
.016 |
|
Acceptable |
.248 |
.500 |
.037 |
.497 |
.621 |
a.
Dependent Variable: Brand Awareness
Sumber: Hasil Olah
Data SPSS 23, 2020
Dari
tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Variabel dependen (brand awareness)
= Bilangan konstanta (12,303)
,.
= Koefisien regresi (0,945; 0,676; 0,865; 0,161; 1,334; 0,248)
= Dimensi (simple,
unexpected, persuasive, entertaining, relevant, acceptable)
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 12,303, artinya
jika dimensi (X1
sampai X6) nilainya
adalah 0, maka brand
awareness (Y) nilainya adalah
12,303. Untuk koefisien regresi dimensi simple (X1)
sebesar 0,945 artinya jika dimensi lain nilainya tetap dan simple mengalami kenaikan 1%, maka brand awareness (Y) akan
mengalami kenaikan sebesar 0,945. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara simple dengan brand
awareness, semakin naik nilai
simple maka semakin
naik nilai brand awareness. Hal tersebut juga berlaku kepada dimensi lainnya.
4. Uji Regresi Linear Sederhana
Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh YouTube ads terhadap
brand awareness Vivo smartphone. Dilakukan
perhitungan menggunakan
software SPSS versi 23.0 dengan
hasil pada tabel sebagai berikut:
Tabel 9 Uji Regresi Linear Sederhana Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
7.084 |
3.823 |
|
1.853 |
.067 |
Youtube Ads |
.790 |
.088 |
.671 |
8.948 |
.000 |
|
a. Dependent
Variable: Brand Awareness |
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2020
Dari tabel di atas, diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:
Keterangan:
X =
YouTube Ads Vivo Smartphone
Y =
Brand Awareness
=Angka konstan dari unstandardized coefficients ini
nilainya sebesar 7,084.
=Angka koefisien regresi nilainya sebesar 0,790.
Dari persamaan regresi
linear sederhana di atas dapat dilihat bahwa
koefisien regresi variabel X sebesar 0.790 yang artinya bahwa setiap
penambahan 1% nilai variabel YouTube ads (X), maka
nilai dari variabel brand awareness (Y) akan
bertambah sebesar 0.790. Begitupun sebaliknya, jika variabel YouTube ads
(X) tidak ada peningkatan atau mengalami penurunan, maka nilai dari
variabel brand awareness
(Y) akan mengalami penurunan sebesar 7.084. Berdasarkan hasil diatas dapat dilihat
bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif yang menggambarkan bahwa arah hubungan antara
variabel YouTube ads dengan
variabel brand awareness adalah
searah atau berbanding lurus yang menyebabkan semakin meningkatnya YouTube ads, maka
nilai brand awareness juga akan
semakin meningkat, begitu pula sebaliknya.
5.
Uji T
Menurut (Imam, 2013) uji statistik T pada dasarnya menunjukkan pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 10 Hasil Uji T Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
7.084 |
3.823 |
|
1.853 |
.067 |
Youtube Ads |
.790 |
.088 |
.671 |
8.948 |
.000 |
|
a. Dependent Variable: Brand Awareness |
Sumber: Hasil Olah Data SPSS
23, 2020
Berdasarkan hasil tabel
diatas diketahui nilai signifikansi variabel YouTube ads (X) adalah
sebesar 0.000. Karena nilai
signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0.05 (0.000<0.05), maka dapat disimpulkan
Ha diterima. Dari hasil tersebut artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara YouTube ads (X)
terhadap brand awareness (Y) Vivo Smartphone.
6.
Uji F
Menurut (Imam, 2013) , uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat.
Tabel 11 Hasil Uji F ANOVAa |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
651.973 |
1 |
651.973 |
80.064 |
.000b |
Residual |
798.027 |
98 |
8.143 |
|
|
|
Total |
1450.000 |
99 |
|
|
|
|
a. Dependent Variable:
Brand Awareness |
||||||
b. Predictors:
(Constant), Youtube Ads |
Sumber: Hasil Olah
Data SPSS 23, 2020
Berdasarkan hasil output
ANOVA tabel di atas dapat dilihat bahwa
nilai signifikansi sebesar 0.000 yang artinya nilai tersebut lebih kecil dari
nilai alpha (0.05). Dalam
hal tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi
0.000 < 0.05 yang artinya Ha diterima
atau variabel YouTube ads
(X) secara simultan berpengaruh terhadap variabel brand awareness (Y).
7.
Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 12 Hasil Koefisien
Determinasi (R2) Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.671a |
.450 |
.444 |
2.854 |
a. Predictors: (Constant), Youtube
Ads |
Menurut (Imam, 2013) koefisien determinasi
bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Sumber: Hasil Olah Data SPSS 23, 2020
Berdasarkan hasil tabel diatas, nilai
(R) sebesar 0.671 atau
67,1% dapat diketahui bahwa variabel YouTube ads (X)
memiliki hubungan yang positif dengan variabel brand awareness (Y). Sedangkan
dilihat dari nilai R square yaitu 0.450
atau 45% artinya variabel YouTube ads (X) secara
simultan berpengaruh terhadap variabel brand
awareness (Y) sebesar 45% sedangkan
sisanya 55% (100% - 45%) brand awareness dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain diluar penelitian ini.
B.
Pembahasan
Dalam penelitian ini variabel YouTube ads menggunakan enam indikator yaitu simple (mudah dimengerti), unexpected (tidak terprediksi), persuasive (persuasif), entertaining (menghibur), relevant (relevan), acceptable (dapat diterima). Berdasarkan hasil tabel uji t, diketahui bahwa variabel YouTube ads memiliki nilai signifikansi yaitu 0.000 lebih kecil dari 0.05 (0.000<0.05). Sehingga dapat disimpulkan dari hasil data tersebut menerima Ha dan menolak Ho yang artinya menyatakan bahwa YouTube ads (X) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap brand awareness (Y) Vivo Smartphone. Hasil penelitian tersebut didukung oleh penelitian (Priana, 2019)