Jurnal
Syntax Transformation |
Vol. 1
No. 5, Juli 2020 |
p-ISSN :
2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 |
Sosial
Sains |
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN DEPOSIT RATIO, NON
PERFORMING LOAN, BEBAN OPERASIONAL DIBANDING
PENDAPATAN OPERASIONAL, RETURN ON ASSET (STUDI KASUS
PADA BANK PERSERO TAHUN 2009 -2018 )
Arief Rahman Dan Dian
Murdianingsih
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Assholeh Pemalang
Email
: ariff.2013@gmail.com dan dian.murdianingsih20@gmail.com
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 2 Juli 2020 Diterima dalam bentuk revisi 15 Juli 2020 Diterima dalam bentuk revisi 20 Juli 2020 |
Tujuan Penelitian Ini Adalah : Pertama, Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Positif Variabel CAR Terhadap Variabel ROA, Kedua Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Negatif Variabel LDR Terhadap Variabel ROA, Ketiga Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Negatif Variabel NPL Terhadap Variabel ROA, Keempat Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Negatif Variabel BOPO Terhadap Variabel ROA, Kelima Untuk Mengetahui Dan Menganalisis Pengaruh Variabel CAR, LDR,
NPL, Dan BOPO Terhadap Variabel
ROA.Populasi Dalam Penelitian Ini Adalah Bank Persero Dengan Sampel Meliputi Bank BTN, Bank
BNI, Bank BRI Dan Bank Mandiri Pada Tahun 2010-2018. Dengan Menggunakan Metode Data Panel
(Pooled Data) Diperoleh Data Sebanyak
40 (4x10). Adapun Pengujian Pada Penelitian Ini Dilakukan Dengan Statistik Desciptive, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linier Berganda Dan Uji Hipotesis Berupa Uji T Dan Uji F. Temuan
Dari Penelitian Ini Menunjukan Bahwa Variabel
CAR, LDR, NPL Dan BOPO Secara Bersama-Sama Berpengaruh Positif Dan Signifikan Terhadap RO. |
Kata kunci: Capital Adequacy Ratio, Loan Deposit Ratio, Non Performing Loan, Beban
Operasional Dibanding Pendapatan Operasional, Return On Asset |
Pendahuluan
Di Indonesia Pengaturan Dan Pembinaan
Sistem Tata Perbankan Dilaksanakan Oleh Bank Indonesia. Bank Sentral
Yang Bertugas Melakukan Pengawasan Serta Pembinaan Terhadap Bisnis Perbankan Di Masing-Masing
Negara. Bank Indonesia Melakukan Pengawasan
Langsung Terhadap Bank-Bank
Yang Beroperasi Di Indonesia, Baik
Itu Bank Pemerintah, Swasta, Asing, Maupun Campuran. Bank Indonesia
Yang Selalu Mengadakan Pemeriksaan Langsung Sewaktu-Waktu Apabila Dianggap Perlu.
Bank adalah sebuah
lembaga intermediasi keuangan, umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai
bank note. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang (Munajim & Anwar, 2016).
Bank Indonesia Dibenarkan Untuk
Melakukan Pemeriksaan Itu Karena Dilindungi Oleh Undang-Undang (Santosa,
2020). Hukum Positif Yang Mengatur Lembaga Perbankan, Terus
Berkembang Sesuai Dengan Dinamika Perkembangan Lembaga Perbankan Tersebut. Hal Tersebut Telah Dapat Dirasakan
Dalam Kehidupan Kegiatan Perbankan Di Indonesia, Peraturan-Peraturan Yang Ditunjukkan
Untuk Lembaga Perbankan Begitu Gencar Dikeluarkan
Oleh Pemerintah. Gencarnya Pembentukan Hukum Perbankan Tersebut Adalah Bentuk Upaya Penyempurnaan
Terhadap Hukum Yang Telah
Ada. Hal Tersebut Dimaksudkan
Agar Perbankan Indonesia Memiliki
Landasan Gerak Yang Kokoh Yang Membawa Kearah Sikap Yang Lebih Tanggap Terhadap
Perkembangan Pembangunan Nasional (Djumhana,
1993).
Bank Merupakan Suatu
Lembaga Yang Berperan Sebagai
Perantara Keuangan
(Financial Intermediary) Antara Pihak-Pihak Yang Memiliki Dana (Surplus Unit) Dengan
Pihak-Pihak Yang Memerlukan
Dana (Deficit Unit) Serta Sebagai Lembaga Yang Berfungsi Memperlancar Aliran Lalu Lintas Pembayaran.
Bank Juga Sebagai Suatu Industri Yang Dalam Kegiatan Usahanya Mengandalkan Kepercayaan
Masyarakat Sehingga Berkewajiban
Memelihara Tingkat Kesehatan Bank (Merkusiwati,
2007). Perbankan Memiliki Beberapa Fungsi Dan Salah Satunya Adalah Sebagai Agen Pembangunan (Agent Of Development), Yaitu Sebagai Lembaga Yang Bertujuan Guna Mendukung Pelaksanaan Pembangunan Nasional. Peranan
Tersebut Membawa Kosekuensi Bahwa Perbankan Nasional Dituntut Untuk Selalu Memberikan
Kemanfaatan Yang Sebesar-Besarnya
Guna Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Dan Melakukan Pemerataan Atas Hasil-Hasilnya, Sehingga Tercipta Stabilitas Nasional Yang
Mengarah Kepada Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat (Djumhana,
1993).
Untuk Mengukur Kelangsungan Perkembangan Bank,
Salah Satu Indikator Adalah
Profitabilitas Dengan Menggunakan Parameter ROA. Bank Indonesia Lebih Mementingkan Penilaian Return On Assets (ROA), Dikarenakan
Bank Indonesia Sebagai Pembina Dan Pengawas Perbankan Lebih Mengutamakan Nilai Profitabilitas Suatu Bank Yang Diukur Dengan Asset Yang Sumber Dananya Sebagian Besar Berasal Dari Dana Simpanan Masyarakat (Dendawijaya,
2003). Penilaian Dilakukan
Secara Kualitatif Dan Kuantitatif Untuk Memastikan Apakah Kualitas Bank Tersebut Tergolong Aman Dan Sehat (Gandapradja
& Bank, 2004).
Penciptaan ROA Sangat
Dipengaruhi Oleh Kemampuan Pengelolaan Bank Yang Terdiri
Dari Penghimpunan Dan Penggunaan
Dana Yang Dapat Direfleksikan
Dari Berbagai Perhitungan Rasio Keuangan. Menurut (Mawardi,
2005) Untuk Mengukur Kinerja Suatu Perusahaan Dapat Digunakan Analisis Profitabilitas. Return On Assets Digunakan
Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan-Perusahaan Multinasional
Khususnya Dari Sudut
Pandang Profitabilitas Dan Kesempatan
Investasi (Mawardi,
2005).
Menurut (Brata,
1997) Penurunan
ROA Dianggap Sebagai Sinyal Menurunnya Profitabilitas Serta Meningkatnya
Risiko Investasi Pada Sektor Perbankan. Tingkat Profitabilitas Merefleksikan
Tingkat Efisiensi, Sementara
Efisiensi Itu Sendiri Sering Dikaitkan Dengan Skala Usaha Yang
Dalam Bidang Perbankan Umumnya Memakai Besaran Aset Sebagai Indikatornya.
Dengan Mengkaitkan ROA Dengan Besaran Aset Akan Dapat Diketahui Berlaku Tidaknya Teori Economiec Of Scale Dalam Perbankan Nasional, Dan Temuan
Yang Diperoleh Akan Berguna
Sebagai Titik Berangkat Untuk Mencari Tahu Sebab-Sebab
Menurunnya ROA Itu Sendiri. Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Suatu
Bank Digunakan Rasio-Rasio Seperti CAR, LDR, NPL, Dan BOPO.
Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Sampel
Dalam Penelitian Ini Menggunakan Purposive
Sampling, Yaitu Metode Pengambilan Sampel Yang Dilakukan Berdasarkan Pertimbangan Perorangan Atau Pertimbangan Peneliti Yang Ahli Dalam Mempertimbangkan Pengambilan Sampel Yang Diperlukan (Sudjana & Mengajar, 2007) Pada Penelitian
Ini Menggunakan Data Panel Atai (Pooled Data)
Diperoleh Data Sebanyak 40
(4x10). Dalam Penelitian Ini Sampel Yang Digunakan Harus Sesuai Dengan Kriteria
Sebagai Berikut : Bank Persero Menerbitkan Laporan Keuangan Selama Sepuluh Tahun Berturut-Turut Yaitu Tahun 2009, 2010, 2011,
2012, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, 2018 Yang Disampaikan
Ke Bank Indonesia.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil Penelitian
Uji Statistik Deskriptif Bertujuan Untuk Memberikan Gambaran Atau
Deskripsi Suatu Data Dalam Variabel Penelitian (ROA, CAR, LDR, NPL, Dan BOPO)
Yang Dilihat Dari Nilai Rata-Rata (Mean), Standar Deviasi, Varian, Maksimum,
Dan Minimum (Ghozali, 2009:19). Hasil Uji Statistik Deskriptif Dalam Penelitian
Ini Dapat Di Lihat Dari Tabel Dibawah Ini :
Descriptive Statistics |
|||||
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
CAR |
40 |
10.85 |
27.72 |
17.3607 |
4.30774 |
LDR |
40 |
25.49 |
106.73 |
63.6340 |
18.36790 |
NPL |
40 |
2.45 |
24.75 |
6.4283 |
4.65783 |
BOPO |
40 |
59.62 |
95.64 |
82.0168 |
9.91606 |
ROA |
40 |
.46 |
5.63 |
2.1422 |
1.15565 |
Valid N (Listwise) |
40 |
|
|
|
|
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah
Berdasarkan
Tabel Di Atas Dapat Diketahui Hasil Uji Statistik Deskriftif Pada Permodalan
Suatu Bank Yang Diukur Dengan Rasio CAR. Nilai Terendah Pada Rasio CAR Sebesar
10,85% (Bank BTN). Nilai Tertinggi Sebesar 27,72% (Bank Mandiri). Nilai
Rata-Rata Sebesar 17,3607% Dengan Standar Deviasi Sebesar 4.30774%. Hasil Ini
Menunjukkan Bahwa Nilai Standar Deviasi Lebih Kecil Dari Pada Nilai Rata-Rata,
Hal Ini Berarti Bahwa Penyimpangan Data Yang Terjadi Rendah Sehingga
Penyimpangan Data Normal.
Hasil Uji Statistik
Deskriftif Pada Likuiditas Suatu Bank Yang Diukur Dengan Rasio LDR. Nilai
Terendah Pada Rasio LDR Sebesar 25,49% (Bank Mandiri). Nilai Tertinggi Sebesar
106,73% (Bank BTN). Nilai Rata-Rata Sebesar 63.6340% Dengan Standar Deviasi
Sebesar 18.36790%. Hasil Ini Menunjukkan Bahwa Nilai Standar Deviasi Lebih
Kecil Dari Pada Nilai Rata-Rata, Hal Ini Berarti Bahwa Penyimpangan Data Yang
Terjadi Rendah Sehingga Penyimpangan Datanya Normal.
Hasil Uji
Statistik Deskriftif Pada Kualitas Aktiva Suatu Bank Yang Diukur Dengan Rasio
NPL. Nilai Terendah Pada Rasio NPL Sebesar 2,45% (Bank Mandiri). Nilai
Tertinggi Sebesar 24,75% (Bank Mandiri). Nilai Rata-Rata Sebesar 6.4282% Dengan
Standar Deviasi Sebesar 4.65783%. Hasil Ini Menunjukkan Bahwa Nilai Standar
Deviasi Lebih Kecil Dari Pada Nilai Rata-Rata, Hal Ini Berarti Bahwa
Penyimpangan Data Yang Terjadi Rendah Sehingga Penyimpangan Datanya Normal.
Hasil Uji
Statistik Deskriftif Pada Efisiensi Operasi Suatu Bank Yang Diukur Dengan Rasio
BOPO. Nilai Terendah Pada Rasio BOPO Sebesar 59,62% (Bank BRI). Nilai Tertinggi
Sebesar 95,64% (Bank BTN). Nilai Rata-Rata Sebesar 82.0168% Dengan Standar
Deviasi Sebesar 9.91606%. Hasil Ini Menunjukkan Bahwa Nilai Standar Deviasi
Lebih Kecil Dari Pada Nilai Rata-Rata, Hal Ini Berarti Bahwa Penyimpangan Data
Yang Terjadi Rendah Sehingga Penyimpangan Datanya Normal.
Dan Hasil Uji
Statistik Deskriftif Pada Profitabilitas Suatu Bank Yang Diukur Dengan Rasio
ROA. Nilai Terendah Pada Rasio ROA Sebesar 0,46% (Bank BTN). Nilai Tertinggi
Sebesar 5,63% (Bank BRI). Nilai Rata-Rata Sebesar 2,1422% Dengan Standar
Deviasi Sebesar 1.15565%. Hasil Ini Menunjukkan Bahwa Nilai Standar Deviasi
Lebih Kecil Dari Pada Nilai Rata-Rata, Hal Ini Berarti Bahwa Penyimpangan Data
Yang Terjadi Rendah Sehingga Penyimpangan Datanya Normal.
a.
Hasil Uji Multikolinearitas
Model Regresi Yang Tidak Terjadi
Multikolinieritas Jika Angka Tolerance Di Atas (>) 0,1 Dan VIF Dibawah (<) 10. Hasil Pengujian Dapat Di
Lihat Pada Tabel Dibawah Ini
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model |
Collinearity Statistics |
||
1 |
(Constant) |
Tolerance |
VIF |
CAR |
.881 |
1.135 |
|
LDR |
.739 |
1.353 |
|
NPL |
.638 |
1.567 |
|
BOPO |
.818 |
1.223 |
|
(Constant) |
.881 |
1.135 |
Suatu Model Regresi Dinyatakan Bebas
Dari Multikolonearitas Adalah Jika Mempunyai Nilai Tolerance Dibawah 1 Dan Nilai VIF (Variance
Inflation Faction) Jauh Dibawah Angka 10. Dari Tabel Tersebut
Diperoleh Bahwa Semua Variabel Bebas Memiliki Nilai Tolerance Berada Dibawah 1 Dan Nilai VIF (Variance
Inflation Faction) Jauh Di Bawah Angka 10. Dengan Demikian Dalam Model
Ini Tidak Ada Masalah Multikolinearitas.
b.
Hasil Uji Autokorelasi
Hasil Uji Runs Test
Runs Test |
|
|
Unstandardized Residual |
Test Valuea |
-.09322 |
Cases < Test Value |
20 |
Cases >= Test Value |
20 |
Total Cases |
40 |
Number Of Runs |
15 |
Z |
-1.762 |
Asymp. Sig. (2-Tailed) |
.078 |
A. Median |
Sumber : Data Sekunder Yang Diolah
Dari tabel diatas menunjukkan
bahwa nilai test adalah -0,09322 dengan probabilitas (Asymp.Sig) sebesar
0,078 lebih besar dari 0,05 yang berarti hipotesis
nol diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa residual random atau acak atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual.
Gambar 2
Dari garfik
scatterplot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Akan
tetapi analisis dengan grafik plot memiliki kelemahan dalam keakuratan
menginterprestasikannya, oleh sebab itu perlu dilakukan uji statistik untuk
lebih menjamin keakuratan hasil.
Pengujian ini di lakukan dengan
menggunakan analisis grafik yaitu melalui grafik normal P-Plot. Hasil
analisis grafik dalam penelitian ini dapat terlihat pada gambar dibawah ini
:
Gambar 3
Dari gambar grafik normal P-P Plot tersebut terlihat
titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, ini menunjukan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel bebas yaitu CAR (X1), LDR (X2), NPL (X3)
dan BOPO (X4) terhadap ROA (Y). Berdasarkan
perhitungan dengan menggunakan Program SPSS versi 17.0 diperoleh hasil
regresi linier berganda pada tabel sebagai berikut :
Hasil
Perhitungan Analisis Regresi
Dari Pengolahan
SPSS
Coefficientsa |
|
||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
|||
1 |
(Constant) |
10.064 |
1.159 |
|
|
CAR |
.023 |
.025 |
.086 |
||
LDR |
-.003 |
.006 |
-.043 |
||
NPL |
-.022 |
.027 |
-.089 |
||
BOPO |
-.098 |
.011 |
-.838 |
||
a. Dependent
Variable: ROA |
|
||||
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan hasil analisis data tentang pengaruh CAR (X1),
LDR (X2),
NPL (X3),
dan BOPO (X4) terhadap ROA (Y) pada Bank Persero diperoleh hasil perhitungan regresi
linier berganda dapat dilihat dilampiran 9 adalah sebagai berikut :
Y = a
+ b1X1 + b2X2 + b3X3
+ b4X4 + e
Y = 10,064 + 0,023X1
- 0,003X2 - 0,022X3
- 0,098X4 + error.
Kondisi LDR jika meningkat maka
ROA menurun, dalam prakteknya tidak lazim. Peningkatan LDR berarti penyaluran
dana ke pinjaman semakin besar sehingga laba akan meningkat. Peningkatan laba
tersebut mengakibatkan kinerja bank yang diukur dengan ROA semakin tinggi. Oleh
karena itu pihak manajemen harus dapat mengelola dana yang dihimpun dari
masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam bentuk kredit.
Kondisi NPL jika meningkat maka
ROA menurun, dalam prakteknya lazim. NPL merupakan perbandingan total pinjaman
bermasalah dibanding dengan total pinjaman yang diberikan pihak ketiga. Bank
dapat menjalankan operasinya dengan baik jika mempunyai NPL dibawah 5%.
Kenaikan NPL yang semakin tinggi menyebabkan cadangan penyisihan
Coefficientsa |
|
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
|||||
1 |
(Constant) |
10.064 |
1.159 |
|
8.683 |
.000 |
|
CAR |
.023 |
.025 |
.086 |
.934 |
.357 |
||
LDR |
-.003 |
.006 |
-.043 |
-.425 |
.673 |
||
NPL |
-.022 |
.027 |
-.089 |
-.831 |
.412 |
||
BOPO |
-.098 |
.011 |
-.838 |
-8.808 |
.000 |
||
a. Dependent
Variable: ROA |
|
||||||
penghapusan aktiva produktif (PPAP)
yang ada tidak mencukupi sehingga pemacetan kredit tersebut harus diperhitungkan
sebagai biaya yang langsung berpengaruh terhadap keuntungan bank dan karena
keuntungan atau akumulasi keuntungan juga habis maka harus dibebankan kepada
modal.
Kondisi BOPO jika meningkat maka
ROA menurun, dalam prakteknya lazim. Dalam pengelolaan aktivitas operasional bank
yang efisien dengan memperkevil biaya operasional bank akan sangat mempengaruhi
besarnya tingkat keuntungan bank yang tercermin dalam ROA dengan memanfaatkan
keseluruhan aktiva yang dimiliki. Efisiensi bank dapat tercapai dengan beberapa
cara, salah satunya dengan meningkatkan pendapatan operasi, dengan memperkecil
biaya operasi, atau dengan biaya operasi yang sama dapat meningkatkan
pendapatan operasi sehingga pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan bank
yang pada akhirnya dapat meningkatkan ROA.
a.
Pengujian
Hipotesis secara parsial dengan
menggunakan Uji t
Hasil Analisis Uji t
Sumber :
Data sekunder yang diolah
Dari hasil
perhitungan melalui komputer program SPSS versi 17.0 (lampiran 9 : Regresi,
tabel Coefficients, kolom t) diperoleh thitung untuk variabel CAR (X1)
sebesar 0,934,
variabel LDR (X2) sebesar -0,425, variabel
NPL (X3)
sebesar -0,831 dan
variabel BOPO (X4) sebesar -8,808 sedangkan ttabel
dengan derajat kebebasan (n–2) sebesar 2,024.
Dengan besarnya thitung untuk variabel CAR (X1)
sebesar 0,934 dan ttabel
sebesar 2,024 berarti thitung < ttabel
(0,934 <
2,024) sehingga Ho diterima,
yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel CAR (X1)
terhadap ROA (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang
signifikan variabel CAR (X1) terhadap ROA ditolak.
b. Hasil Uji F.
Untuk
mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (CAR, LDR, NPL dan BOPO) secara bersama-sama terhadap variabel terikat
(ROA) digunakan Uji F. Uji ini sekaligus menjawab hipotesis H5. Untuk mengetahui
nilai Fhitung digunakan rumus sebagai berikut :
Hasil Analisis Uji F
ANOVAb |
||||||
Model |
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
38.604 |
4 |
9.651 |
25.055 |
.000a |
Residual |
13.482 |
35 |
.385 |
|
|
|
Total |
52.086 |
39 |
|
|
|
|
a. Predictors:
(Constant), BOPO, CAR, LDR, NPL |
||||||
b.
Dependent Variable: ROA |
Sumber :
Data sekunder yang diolah
Dari hasil
perhitungan analisis uji F melalui Komputer program SPSS versi 17.0 diperoleh
nilai Fhitung untuk CAR (X1), LDR
(X2), NPL (X3) dan
BOPO (X4) sebesar 25,055 dengan taraf
signifikan 0,000 jauh lebih kecil dari
0,05. Sedangkan besarnya Ftabel (n-k-1) atau (40-4-1 = 35) dengan
taraf signifikan 5% sebesar 2,65 atau Fhitung
> Ftabel (25,055 > 2,65) sehingga Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara bersama-sama (simultan) variabel CAR (X1), LDR
(X2), NPL (X3) dan
CAR (X4) terhadap ROA (Y). Oleh karena itu, hipotesis
yang menyatakan bahwa variabel CAR (X1), LDR
(X2), NPL (X3) dan
BOPO (X4) berpengaruh secara bersama-sama (simultan) dan signifikan terhadap ROA (Y) di Bank Persero diterima.
c.
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
antara variabel terikat dengan variabel bebas, maka digunakan analisa koefisien determinan (R2) dengan
rumus sebagai berikut:
Hasil Analisa Koefisien Determinan (R2)
Dari Pengolahan
SPSS
Model Summaryb |
|||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
|
1 |
.861a |
.741 |
.712 |
.62064 |
|
a.
Predictors: (Constant), BOPO, CAR, LDR, NPL |
|||||
b.
Dependent Variable: ROA |
Sumber :
Data sekunder yang diolah
Dari tabel 12 hasil
perhitungan dengan computer
SPSS versi 17.0 (lampiran
9 : regresi, tabel
Model summary kolom R Square) ada pengaruh yang berarti yaitu dapat diketahui
derajat pengaruh variabel-variabel sebesar 0,741 atau 74,1%. Angka ini menunjukan bahwa ROA secara
bersama-sama (simultan) dipengaruhi oleh CAR (X1), LDR (X2), NPL (X3) dan BOPO
(X4) sebesar 74,1% sedangkan sisanya sebesar 25,9% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain di luar
model persamaan tersebut.
B.
Pembahsan
Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan dengan
peneliti terdahulu yaitu :
1. Variabel CAR secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Hipotesis pertama
yang menyatakan variabel
CAR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Persero tidak terbukti kebenarannya.
Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar 0,934 sedangkan nilai ttabel 2,024. Artinya bahwa penelitian
yang penulis lakukan saat ini sejalan
dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh wildan (2017) dengan
nilai thitung sebesar 0,305 yang menyatakan
bahwa variabel CAR tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA).
2. Variabel LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Hipotesis kedua yang
menyatakan variabel LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA tidak terbukti
kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar -0,425 sedangkan nilai
ttabel 2,024. Artinya
bahwa penelitian yang penulis lakukan saat ini sejalan
dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Hayat, 2008) dengan nilai thitung sebesar -0,351 dan (Husna, 2006) dengan nilai thitung sebesar -0,520 yang menyatakan
bahwa variabel LDR tidak
berpengaruh signifikan
terhadap Return on Assets (ROA).
3. Variabel NPL secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap ROA.
Hipotesis ketiga
yang menyatakan variabel
NPL secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA
tidak terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar -0,831 sedangkan nilai ttabel 2,024. Artinya bahwa penelitian
yang penulis lakukan saat ini sejalan
dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Astuti
& Setiawati, 2014) dengan nilai thitung sebesar -0,557 yang menyatakan
bahwa variabel NPL tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return on Assets (ROA).
4. Variabel BOPO secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap
ROA.
Hipotesis keempat yang menyatakan
variabel BOPO secara parsial berpengaruh negatif terhadap
ROA terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji t sebesar -8,808 sedangkan nilai ttabel 2,024. Artinya bahwa penelitian
yang penulis lakukan saat ini sejalan
dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Mawardi, 2005) dengan nilai thitung
sebesar -3,822, (Astuti
& Setiawati, 2014) dengan nilai thitung sebesar
-2,801, dan (Mintarti, 2009) dengan nilai thitung sebesar -5,211 yang menyatakan bahwa variabel BOPO berpengaruh
signifikan terhadap Return on Assets (ROA).
5. Variabel CAR, LDR, NPL dan
BOPO secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Hipotesis kelima yang menyatakan
variabel CAR, LDR, NPL dan BOPO secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA terbukti kebenarannya. Hal ini dibuktikan dari hasil uji F sebesar 25,055 dengan tingkat
signifikan 0,000 sedangkan nilai Ftabel 2,65. Artinya bahwa
penelitian yang penulis lakukan saat ini
sejalan dan mendukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Hayat, 2008) dengan nilai Fhitung sebesar 66,899 yang menyatakan
bahwa variabel CAR,
BOPO, LDR dan NPL berpengaruh
secara simultan terhadap Return on Assets (ROA).
Kesimpulan
Melalui model dalam penelitian
ini, menunjukan bahwa secara parsial variabel CAR, LDR dan NPL tidak
berpengaruh terhadap ROA sedangkan varaibel BOPO berpengaruh terhadap ROA.
Hasil ini berbeda dengan penelitian (Hutagalung
& Ratnawati, 2013) yang
menyatakan bahwa BOPO, NIM, NPL mempengaruhi ROA, sedangkan CAR dan LDR tidak
berpengaruh terhadap ROA. Varibael CAR, LDR dan NPL tidak berpengaruh terhadap
ROA ROA dikarenakan bank dalam mempergunakan
modalnya belum secara maksmaksimal, khususnya dalam penyaluran kredit. Kecilnya
angka penyaluran kredit mengakibatkan nilai NPL juga kecil sehingga tidak
berpengaruh terhadap ROA bank.
BOPO berpengaruh terhadap ROA.
Ketika BOPO mengalami peningkatan dan yang lain konstan, maka ROA akan
mengalami penurunan. Karena itu, bank harus mampu mengelola sumber daya dan
melakukan kegiatan operasionalnya seara efisien. Semakin kecil nilai BOPO maka
bank telah melakukan kegiatan operasional dan menggunakan sumber daya secara
efisien
yang akan meningkatkan
profitabilitas bank Sebaliknya, ketika BOPO mengalami penurunan, maka ROA akan
meningkat.
Bibliografi
Astuti, L.,
& Setiawati, E. (2014). Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan
Deviden, Kebijakan Hutang, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2010–2012).
Brata,
A. G. (1997). Struktur dan Kinerja Perbankan. Universitas Atma Jaya
Yogyakarta.
Dendawijaya,
L. (2003). Manajemen Perbankan Cetakan Kedua. Ghalia Indonesia. Jakarta
Selatan.
Djumhana,
M. (1993). Hukum perbankan di Indonesia. Citra Aditya Bakti.
Gandapradja,
P. D., & Bank, P. P. (2004). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hayat,
A. (2008). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Rentabilitas
Perusahaan Perbankan Yang Go-Public Di Pasar Modal Indonesia. Jurnal Ekonomi
Pembangunan Manajemen Dan Akuntansi, 7(1), 112–125.
Husna,
N. (2006). Perbedaan Perilaku Asertif Antara Mahasiswa Aktivis dan Bukan
Aktivis di UIN SUSKA RIAU. Pekanbaru: Skripsi Fakultas Psikologi, UIN SUSKA
RIAU.
Hutagalung,
E. N., & Ratnawati, K. (2013). Analisa Rasio Keuangan terhadap Kinerja Bank
Umum di Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen, 11(1), 122–130.
Mawardi,
W. (2005). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di
Indonesia (Studi Kasus pada Bank Umum dengan Total Aset Kurang Dari 1 Triliun).
Jurnal Bisnis Strategi.
Merkusiwati,
N. K. L. A. (2007). Evaluasi pengaruh CAMEL terhadap kinerja perusahaan. Buletin
Studi Ekonomi, 12(1), 100–108.
Mintarti,
S. (2009). Implikasi proses take-over bank swasta nasional go public terhadap
tingkat kesehatan dan kinerja Bank. Jurnal Keuangan Dan Perbankan, 13(2),
346–356.
Munajim,
A., & Anwar, S. (2016). Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah
Bank Syariah. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(2),
41–52.
Santosa,
S. P. A. dan. (2020). Analisis Pengaruh Social Distancing Dalam Pencegahan
Penyebaran Virus Corona Dengan Pelaksanaan Sholat Fardhu Berjamaah Di Masjid Al
Ikhlas Desa Sukoharjo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati Jawa TengaH. Jurnal
Syntax Idea, 2(5).
Sudjana,
N., & Mengajar, D. D. P. B. (2007). Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2010. Baharuddin
Dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar Dan Pembelajaran, Jogjakarta: AR-Ruzz.