Jurnal
Syntax Transformation |
Vol. 1 No. 5, Juli 2020 |
p-ISSN :
2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 |
Sosial Sains |
MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBENTUKAN INTERAKSI BELAJAR SISWA
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email: Nenni1711@gmail.com dan dewihildayah31@gmail.com.
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima 2 Juli 2020 Diterima dalam bentuk revisi 15 Juli 2020 Diterima dalam bentuk revisi 20 Juli 2020 |
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan media pembelajaran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan yang diambil dari sumber-sumber data yang dirujuk dari bahan -bahan pustaka dan dalam referensi lain yang relevan.Hai
ini dilakukan karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi dalam enggunaan alat-alat bantu mengajar di lembaga pendidik. Pendidik dituntut untuk paham akan
adanya kemodernan yaitu adanya teknologi dan media pembelajaran.
Peran media pembelajaran dan teknologi
sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran, adanya media pembelajaran membuat kedekatan pendidik dan peserta didik semakin erat dengan interaksi
yang baik. Peran media pembelajaran
dalam proses pembelajaran
yaitu menyampaikan informasi atau pesan tentang isi materi dalam
bentuk gambar, video dan lainnya dalam bentuk nyata. Sehingga siswa banyak mendapatkan pengalaman baru dalam berfikir. Adanya media pembelajaran membuat siswa semakin semangat dalam belajar dan berintraksi dengan luas dan baik. Media pembelajaran membantu mengaktifkan panca indra peserta didik seperti peraba, pendengar, serta penglihatannya akan terpancing aktif dalam
proses pembelajaran yang nyata
dan jelas. |
Kata kunci: Media Pembelajaran, Peserta DidikPendidik. |
Pendahuluan
Di era modern ini perlu adanya
suatu inovasi untuk menyemangatipeserta didik dalam proses belajar mengajar, untuk tu pendidik
harus paham soal adanya inovasi-inovasi
dalam pendidikan. Dengan media pembalajaran, peserta didik akan
merasa berbeda dalam proses pembelajarannya tidak pasif dan bosan. Media pembelajaran sangat penting agar proses pembelajaran berjalan efektif dan materi tersampaikan dengan baik. Pemilihan media juga harus dengan tujuan
pembelajaran agar bisa tercapai proses pembelajarannya. Sumber daya manusia
merupakan bagian penting dalam aktivitas
kerja. Karena hal tersebut berhubungan dengan masalah kualitas kerja dan pencapaian kerja. Cara yang
paling mudah untuk investasi bagi perusahaan adalah dengan proses pengembangan sumber daya manusia
(Latifah, 2020). Dalam pembangunan sumber
daya manusia ini dibutuhkan kekuatan yang sangat ekstra terutama di dunia pendidikan yang semakin modern ini. Perubahan-perubahan di dunia
pendidikan memerlukan banyak inovasi agar meningkatkan kualitas pendidikan nasional.
Pembangunan disuatu daerah
ditujukan guna membangun masyarakat sepenuhnya, dengan ini diharapkan pembangunan tersebut bukan sekedar mengejar
kemajuan daerah saja, tetapi mencakup
keseluruhan aspek kehidupan masyarakat yang mampu berjalan selaras serta seimbang
pada berbagai bidang dalam rangka menciptakan
masyarakat adil dan makmur serta merata
secara material ataupun
spiritual (Hakim, 2020).
Media pembelajaran merupakan salah satu bentuk agar proses pembelajaran menjadi bervariasi dan akan membuat gairah semangat belajar peserta didik semakin
tinggi. Karena perasaan senang di campur konsentrasi yang penuh merupakan bagian dari minat peserta
didik. Dengan adanya minat belajar
yang tinggi akan menghasilkan nilai yang bagus.
Menurut (Schramm, 1977) media pembelajaran
adalah sebuah teknologi untuk menyampaikan pesan pembelajaran agar bermanfaat dalam proses pembelajarannya. Sedangkan menurut (Briggs, 1977) media pembelajaran
diartikan sebagai suatu sumber belajar
untuk menyampaikan materi pembelajaran berupa buku, video dan media yang
lainnya. Media merupakan suatu alat bantu pendidikan yang berfungsi untuk menyampaikan suatu pesan yang bermanfaat. Sedangkan media pembelajaran adalah suatu sarana untuk
menyampaikan informasi dari pengirim untuk
penerima agar dapat merangsang pikiran penerima dalam proses pembelajaran, dimana nantinya akan bermanfaat
dalam proses pembelajaran. Adanya media pembelajaran membantu siswa aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu guru dituntut untuk paham dengan adanya
media pembelajaran yang ada
di dalam kelas maupun di luar kelas agar proses pembelajaran mencapai tujuan yang di harapkan. Jika tidak adanya media pembelajaran di sekolah akan mengakibatkan
kejenuhan dalam diri siswa dalam
proses belajar mengajar. Dengan demikian semakin canggihnya dunia pendidikan semakin menarik pula media yang di sampaikan
oleh pendidik untuk peserta didik agar tercapainya suatu tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa dalam belajar.
Akan tetapi dalam praktiknya
di era modern ini masih banyak guru yang tidak memanfaatkan media pembelajaran dalam proses pengajarannya, dengan alasan bahwa
perlu persiapan yang matang dalam menggunakan
media pembelajaran, menggunakan
media perlu biaya yang tidak murah, tidak
tersedianya media di sekolah-sekolah
sehingga banyak guru yang kurang pengetahuan dan kemampuan dalam menggunakan media pembelajaan, adapun guru yang tidak memahami pentingnya menggunakan media pembelajaran
guru hanya mengira media untuk hiburan sedangkan
belajar perlu keseriusan sehingga guru hanya mengandalkan metode ceramah.
Pembelajaran ialah suatu usaha untuk
membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta
didik (Supriatna, 2020). Pemanfaatan media dalam pengajaran
seharusnya mendapatkan perhatian dari guru sebagai seorang pendidik untuk semua proses pengajarannya agar tercapainya suatu tujuan.
Oleh karena itu pendidik perlu paham tentang adanya
media pembelajaran dan menetapkan
dalam setiap proses pengajarannya agar menjadi
optimal walaupun media pembelajaran
masih di acuhkan. Ketika
media yang dibutuhkan disekolah
belum terpenuhi setidakya guru di tuntut untuk bisa membuat
keterampilan berupa media pembelajaran yang akan di lakukan disaat proses pembelajaran.
Adanya media pembelajaran
membuat peserta didik berpikiran luas mendapatkan informasi yang makin banyak dan bervariasi. Media pembelajaran bukan hanya untuk alat
bantu guru melainkan untuk membantu siswa dalam mendapatkan suatu informasi dan pesan yang di butuhkan siswa. Sehingga guru hanya bertugas dengan aspek-asoek lain saja seperti kegiatan
bimbingan dan penyuluhan
individual dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran di harapkan siswa dapat memperoleh pengalaman yang nyata sehingga isi materi
yang diambil dalam proses pembelajaran dapat di rangsang dengan baik dan efektif sesuai dengan metode
yang di lakukan. Adanya
media pembelajaran membuat
proses pembelajaran yang tidak
jelas menjadi jelas, maka peserta
didik akan menjadi lebih paham
dalam belajar.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif. Metode yang digunakan alam penelitian ini yaitu studi
kepustakaan. Sumber yang digunakan diambil dari bahan-bahan pustaka dan referensi lain yang relevan. Sumber pustaka yang dibuat untuk penelitian ini sebagai bahan
kajiannya yaitu berupa jurnal penelitian
dan buku. Bahan-bahan tersebut dikaji secara mendalam untuk tercapinya suatu gagasan secara
keseluruhan guna mendapatkan kesimpulan dan saran.
Hasil dan Pembahasan
1.
Media dalam
pembentukan interaksi belajar siswa
Pembelajaran merupakan sarana kegiatan untuk menyampaikan suatu pesan nilai-nilai positif agar mencapai tujuan tertentu dengan memanfaatkan sumber-sumber untuk belajar. Pembelajaran dibutuhkan oleh pemateri dan penerima seperti siswa sebagai pembelajar
dan guru sebagai fasilitator.
Di zaman yang modern ini, siswa
bukan hanya sebagai pendengar saja melainkan sebagai komunikator atau penyampai pesan.
Media pembelajaran merupakan komponen sangat penting dalam proses pembelajaran agar tercapainya suatu tujuan yang baik. Ketepatan dalam menggunakan media pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Jika media pembelajaran tidak sesuai dengan metode
pembelajaran yang diterapkan
maka pemahaman peserta didik akan
berkurang dalam merangsang materi pembelajaran.
Penggunaan media
juga mempertinggi keterkaitan
siswa dalam proses pembelajaran dengan tampilan yang tidak monoton. Kegunaan media pebelajaran juga membawa pengaruh psikologi siswa. Karena jika proses pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran siswa akan merasa
bosan dan jenuh dalam melakukan proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran akan memberikan daya tarik bagi
siswa untuk berpikiran luas yang nyata dan tidak berandai-andai karena media pembelajaran menampilkan gambar, video atau suara yang nyata sehingga tidak ada salah pemahaman dari peserta didik.
Media pembelajaran terdiri dari dua unsur
yaitu unsur peralatan dan unsur pesan, tetapi yang paling penting yaitu unsur
pesan yang disampaikan oleh
media agar tersampaikan dengan
baik, karena dengan adanya media memudahkan siswa dalam memahami segala macam materi
sehingga menjadi lebih jelas.
Media pembelajaran merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran mempermudah guru untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga menjadi jelas dan tidak adanya penyajian
yang berbentuk tekstual
yang membuat peserta didik menjadi bosan.
Menurut (Oemar, 1994) media pembelajaran
memiliki fungsi yang luas di antaranya yaitu: (1.) fungsi edukasi media komunikasi, maksudnya yaitu setiap yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan media komunikasi kegiatannya mengandung sifat yang mendidik karena di dalam media komunikasi mengandung dunia pendidikan, (2.) fungsi sosial media komunikasi, bahwasannya media komunikasi memberikan informasi-informasi
yang nyata dan ada banyak pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan sosial secara aktual,
(3.) fungsi ekonomis media komunikasi, dalam fungsi ini media komunikasi tidak hanya dalam dunia pendidikan saja melainkan juga dapat digunakan pada bidang-bidang pedagang dan industri, (4.) fungsi politis media komunikasi, dalam bidang ini media dapat berfungsi dalam bidang politik
pembangunan baik dalam material maupun dalam spiritual di dalam politik pembangunan, (5.) fungsi seni dan budaya media komunikasi, perkembangan adanya seni dan budaya di daerah-daerah dapat tersebar menggunakan media komunikasi.
Media pembelajaran mempermudah fasilitator dalam proses pengajaran agar pesan-pesan yang disampaikan jelas dan cepat dipahami. Jadi dengan adanya media pembelajaran, proses pembelajaran
menjadi lancar sehingga interaksi guru dengan siswa semakin
baik, dan pengajaran menjadi efesien dalam meningkatkan mutu pembelajaran, sesuai dengan tujuan
pembelajaran yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Media pembelajaran bukan hanya memudahkan guru dalam proses pembelajarannya tetapi memudahkan peserta didik dalam
melatih pemikiran dan panca indranya akan ikut aktif
dalam proses pembelajaran seperti penglihatan, pendengaran, peraba dan
lain-lain. Dengan adanya
media, peserta didik mendapatkan banyak pengalaman baru yang nyata sehingga meningkatkan daya minat belajar yang tinggi.
Adanya media pembelajaran
membuat siswa yang minder akan berkomunikasi semakin semangat dalam berinteraksi karena pemikirannya yang diserap semakin luas tidak lagi
dibatasi oleh ruang dan waktu, peserta didik semakin banyak
mendapatkan informasi-informasi
tentang isi materi yang sangat variasi.
2.
Fungsi media pembelajaran
Istilah media pembelajaran awal mulanya disebut
dengan suatu alat peraga, kemudian
berkembang menjadi alat bantu pandang atau alat dengar,
lalu berganti kembali menjadi materi pembelajaran, dan semakin berkembangnya dunia pendidikan merubah istilah materi pembelajaran menjadi media pembelajaran, istilah ini digunakan di dunia pendidikan Nasional. Kemudian berubah kembali menjadi e-learning
yang artinya e merupakan sinkatan dari elektronik. Artinya media pembelajaran merupakan alat elektronik berupa CD multimedia interaktif sebagai bahan ajar offline sedangkan website sebagai bahan
ajar online.
Secara umum fungsi
media pembelajaran yaitu :
a.
Menjelaskan pesan agar cepat
dipahami
b.
Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, tenaga.
c.
Menimbulkan semangat belajar
dan melakukan interaksi langsung dengan peserta didik
d.
Membuat anak belajar
mandiri dalam memahami materi
e.
Mengefektifkan situasi pembelajaran
f.
Mempercepat proses belajar mengajar
dan membantu siswa dalam memahami pembelajaran.
Menurut (Levy, 1982) mengemukakan
empat fungsi media pembelajaran terutama media
visual, yaitu :
a.
Fungsi atensi, media visual merupakan inti, sarana untuk membuat siswa
tertarik agar berkonstrentrasi
dalam proses belajar terhadap isi materi
yang ditampilkan secara
visual.
b.
Fungsi afektif, media visual ini biasa nya
membuat siswa menjadi nyaman dalam proses pembelajarannya.
Media ini menggunakan gambar visual yang menggugah emosi dan sikap peserta didik, biasanya berisi informasi tentang masalah sosial.
c.
Fungsi Kognitif, media visual ini menggunakan temuan-temuan peneliti yang menyatakan gambar membuat pemahaman siswa semakin mudah
agar tercapainya suatu tujuan belajar dari isi materi
pembelajaran.
d.
Fungsi Kompensatoris, media pembelajaran mempermudah siswa yang lemah akan membaca dan memahami teks dalam
materi pemelajaran, agar siswa dapat cepat
terangsang dalam berfikir.
Media pembelajaran
menurut (Kemp & Dayton, 1985) mempunyai tiga
fungsi utama jika media pembelajaran dilakukan perindividu, atau kelompok yang besar, yaitu:
a.
Memotivasi keinginan siswa
b.
Menyediakan informasi
c.
Memberi pengarahan
Untuk memenuhi fungsi
motivasi, penggunaan media pembelajaran dapat dilakukan dengan cara teknik permainan
atau drama, hasil yang didapatkan yaitu siswa akan melakukan
tindakan seperti memikul tanggung jawab, memberikan materi yang dia tangkap, tercapainya tindakan ini akan
mempengaruhi sikap, emosi siswa dalam
poses pembelajaran.
Untuk informasi, dalam
bentuk ini biasa nya peserta
didik menyajikan informasi untuk dihadapkan dalam sekelompok siswa. Penyajiannya bersifat umum, penyajian bisa dalam bentuk
teknik motivasi dan penyampaiannya harus dengan jelas dan tegas agar mudah dipahami oleh peserta didik lainnya.
Untuk pengarahan, fungsi
ini dapat mengarahkan peserta didik dalam menyesuaikan
penyajian materi agar peserta didik lebih
memahami isi materi yang disampaikan sehingga dalam proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan
pembelajaran
3.
Manfaat media pembelajaran
Media pembelajaran
merupakan alat untuk pelaksanaan proses belajar. Menurut Arif S,dkk,
dikemukakan hasil sebagai berikut:
a.
Media memberi rangsangan
yang bervariasi terhadap otak peserta didik.
b.
Media merangsang belahan otak agar menjadi interaktif antara otak kanan
dan kiri dalam menagkap pesan-pesan.
c.
Media mengatasi kebebasan
dalam pengalaman siswa. Media mengatasi perbedaan pengalaman siswa. Strategi yang berbeda membuat pengalaman siswa bertambah.
d.
Media dapat memberi
kemampuan pada siswa yang sulit dalam memahami
bentuk gambar visual.
e.
Media dapat melampaui
batas ruang kelas, keterbatasan dalam suatu materi
membuat media visual menjadi
solusinya karena tidak semuanya siswa dapat meghadapi
kejadian-kejadian yang sulit
dijangkau contohnya seperti siswa di tugaskan untuk melukis tata surya, tidak mungkin siswa
langsung datang ke tempat yang di maksud, kemudian fasilitator menyediakan gambar visual tentang tata surya.
f.
Media sebagai alat
bagi siswa dalam berinteraksi langsung dengan gejala-gejala sosial.
g.
Media memberikan kesamaan dalam berfikir, karena persepsi yang berbeda membuat apa yang dilihat dan didengar tidak akan sama.
Dengan adanya media, siswa dapat satu
fokus dalam berfikir.
h.
Media menimbulkan ketertarikan peserta didik dalam minatnya.
Peserta didik disajikan dengan banyak objek sehingga
memberikan inspirasi kepada peserta didik dengan apa
yang dilihat.
i.
Media menambahkan motivasi dalam belajar siswa. Penggunaan media memberikan beberapa contoh yang nyata sehingga ketertarikan siswa dalam proses belajar semakin meningkat.
j.
Media membawa pesan
yang berbeda ketika digambarkan secara nyata.
k.
Media memberikan pengalaman yang menyeluruh dari sesuatu yang sempit dan luas.
l.
Media memberikan kesempatan siswa agar belajar mandiri.
m. Media meningkatkan
keterbacaan yang baru dengan melihat gambar-gambar yang nyata agar dapat membedakan dan menafsirkan obyek.
n.
Media membangun siswa
dalam keperduliannya dalam dunia sekitar.
o.
Media meningkatkan banyak kemampuan ekpresi yang dimiliki guru maupun peserta didik.
4.
Kriteria media pembelajaran
Menurut (Asyhar, 2012) kriteria
media pembelajaran yang tepat
dalam proses pembelajaran yaitu :
a.
Jelas dan rapih, media pembelajaran harus jelas dan rapih agar cepat tertangkap oleh daya pikir peserta
didik, apabila media pembelajaran tidak jelas dan rapih maka akan mengurangi
ketertarikan peserta didik dalam melakukan
proses pembelajaran.
b.
Bersih dan menarik, bersih
yang dimaksud adalah dalam pembuatan media yang berbentuk teks, video, gambar tidak mengganggu
atau terlalu menumpuk. Media yang kurang bersih biasanya membuat siswa tidak
konsentrasi dan tidak nyaman dalam proses pembelajaran.
c.
Cocok dengan sasaran,
membuat media harus menyesuaikan dengan kemampuan peserta didik, media untuk kelompok belum tentu cocok di gunakan oleh individu, maka harus menyesuaikan
kebutuhan peserta didik.
d.
Relevan dengan topik
yang diajarkan, media harus
sesuai dengan karakteristik isi yang di butuhkan dengan peserta didik agar menjadi relevan dan efesien serta menyesuaikan
dengan kebutuhan tugas peserta didik.
e.
Sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Media pebelajaran
harus sesuai dengan ranah tujuannya
yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Karena jika tidak sesuai
dengan ranahnya tidak akan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
f.
Praktis, luwes dan tahan.
Guru dituntut untuk membuat media yang sesuai dan gampang dipahami oleh pendidik, agar pendidik mudah mengajarkan kepada peserta didik dengan baik.
Media yang dibuat oleh guru juga harus
bisa di gunakan dan di bawa kemana saja.
g.
Berkualitas baik. Media yang dibuat harus memiliki
kriteria yang baik dan jelas, contohnya membuat video, suaranya harus jelas dan tanpa adanya gangguan
dari elemen lain, begitu juga dengan gambar, harus jelas agar dapat dicerna dengan
baik.
h.
Ukurannya sesuai dengan
lingkungan belajar. Media
yang terlalu besar digunakan dalam lingkungan yang kecil membuat proses pembelajaran tidak kondusif akibatnya peserta didik kurang memahami
isi materi dan kurangnya ketercapaian tujuan pembelajaran.
5.
Jenis Media Pembelajaran
Jenis-jenis media pembelajaran dapat dibedakan menjadi empat yaitu :
a.
Media visual, media yang bisa dilihat, media ini biasanya terdiri dari foto, gambar,
poster, majalah dan lain-lain yang bisa dilihat oleh indra penglihatan. Biasanya dengan gambar yang sangat jelas agar dapat dipahami oleh peserta didik.
b.
Media audio, media yang bisa didengar, biasanya terdiri dari musik,
siaran radio dan lain sebagainya.
Media ini harus dengan suara yang jelas agar proses pembelajaran sesuai dengan tujuan.
c.
Media audio visual, media yang bisa
dilihat dan didengar secara bersamaan, biasanya terdiri dari media drama, pementasan dan
lain sebagainya.
d.
Multimedia, media yang menggabungkan
antara media visual, media audio, dan media audio
visual yang dilakukan secara
bersamaan. Biasanya terdiri dari internet, dalam internet sudah tergabung banyak jenis media.
6.
Prinsip-Prinsip Penggunaan
Media dalam Pembelajaran
(Muhammad, 2012) telah
menjelaskan bahwa prinsip-prinsip dalam menggunakan media pembelajaran sebagai berikut:
a.
Penggunaan suatu media pengajaran
sebaiknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu sistem
pembelajaran, sehingga bukan hanya sebagai
alat bantu yang berfungsi untuk tambahan yang digunakan bila dianggap perlu saja dan dipakai sewaktu-waktu.
b.
Penggunaan media pengajaran sebaiknya dengan menguasai teknik-teknik dari suatu media pengajaran yang digunakan.
c.
Seorang guru harus menghitung
untung dan ruginya dari pemanfaatan media pembelajaran.
d.
Menggunakan media pembelajaran harus selalu diorganisasikan
dengan sistematis tidak sembarang menggunakannya.
e.
Jika memerlukan berbagai
macam media pembelajaran,
guru dapat memanfaatkan
multimedia yang lebih menguntungkan
sehingga memperlancar
proses belajar mengajar dan
dapat merangsang belajar siswa.
7.
Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Menurut (Gerlach, n.d.) mengemukakan
tiga ciri media pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
a.
Ciri Fiksatif (Fixative Property) ciri
ini menggambarkan kemampuan media untuk merekam, menyimpan suatu peristiwa biasanya dimasukkan ke dalam media fotografi, video tape, audio tap,
film dan lain-lain. Dengan adanya
ciri fiksatif ini, isi media bisa disimpan dan digunakan kapan pun sesuai dengan kebutuhan
tanpa mengenal waktu.
b.
Ciri Manipulasi (Manipulative Property) ciri ini menggambarkan bagaimana kejadian-kejadian yang memakan waktu berhari-hari
untuk di sajikan kepada peserta didik dimana pengambilannya
dilakukan dalam waktu 2-15 menit dengan menggunakan teknik pengambilan gambar atau video. Misalnya seperti siswa dapat mempelajari
tentang tumbuh kembangnya embrio di dalam kandungan ibu. Dalam proses ini video atau gambar bisa diambil
dalam waktu 2-15 menit sedangkan waktu asli yang ditempuh adalah sampai 9 bulan. Dengan bantuan teknologi semuanya bisa di manipulasi sehingga mempersingkat waktu. Selain itu,
kejadian bisa diputarbalikkan kembali atau di ulang-ulang sesuai kebutuhan pembelajaran. Media dengan ciri manipulasi juga perlu diperhatikan dengan baik karena
jika ada kesalahan atau ketertinggalan suatu proses maka akan membingungkan
peserta didik dalam menangkap informasi.
c.
Ciri Distributif yaitu
media yang dibuat dalam bentuk objek yang ingin dipelajari dan tidak memungkinkan peserta didik untuk
datang atau menyentuh suatu objek tersebut, biasanya dalam bentuk miniatur, gambar atau video. Misalnya seperti kejadian-kejadian di suatu daerah yang tidak bisa terjangkau oleh peserta didik kemudian
pendidik menampilkan kejadian atau peristiwa
tersebut ke dalam video atau gambar. Contoh lainnya siswa dituntut
untuk mengetahui proses terjadinya pengeluaran larva gunung berapi kemudian
guru membuat miniatur gunung berapi untuk
menunjukkan kepada siswa agar siswa dapat melihat dan merangsang dengan baik.
Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar, media pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting untuk melakukan
suatu tujuan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran.
Walaupun masih ada yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran dalam proses pembelajaran maka akan terpengaruh
dengan hasil belajar peserta didik. Selain itu
media pembelajaran juga membantu
proses interaksi yang baik antara guru dengan peserta didik.
Media sangat bermanfaat
untuk guru dan peserta didik karena memudahkan
guru dalam memberikan informasi kepada peserta didik dan memberi pengalaman baru terhadap metode
pembelajaran bagi peserta didik sehingga
peserta didik lebih termotivasi dalam belajar. Dengan adanya media pembelajaran guru tidak difokuskan lebih dominan melainkan peserta didik yang harus lebih aktif
dan kreatif dalam proses pembelajaran.
Bibliografi
Asyhar,
R. (2012). Kreatif mengembangkan media pembelajaran. Jakarta: Referensi
Jakarta.
Briggs,
D. (1977). Handbook of X-ray and ultraviolet photoelectron spectroscopy.
Heyden.
Gerlach,
V. S. (n.d.). Ely. 1971. Teaching and Media A Systemic Approach. Colombus:
Prentice Inc.
Hakim,
T. F. (2020). Pengaruh Implementasi Kebijakan Pajak Daerah Terhadap Efektivitas
Pemungut PBB Di Kantor Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Syntax,
2(3).
Kemp,
J. E., & Dayton, D. K. (1985). Planning and producing instructional
media. Harper & Row.
Latifah,
S. (2020). Pengaruh Karakteristik Individu, Keterampilan Dan Pemeliharaan Kerja
Terhadap Produktivitas Kerja Konveksi. Syntax, 2(5).
Levy,
F. L. (1982). Calculating the thermal conductivity of meat and fish in the
freezing range. International Journal of Refrigeration, 5(3),
149–154.
Muhammad,
F. (2012). Desain Pembelajaran PAUD. Jakarta: Ar-Ruz Media.
Oemar,
H. (1994). Media pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Schramm,
W. L. (1977). Big media, little media. Sage Publications.
Supriatna,
N. (2020). Penerapan Metode Pembelajaran Think Talk Write Untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Mengonsumsi Makanan Dan Minuman Yang Halal
Dan Menjauhi Yang Haram Di SMP Negeri 3 Ciawigebang. Syntax Idea, 2(3),
61–67.