p-ISSN 2721-3854 | e-ISSN 2721-2769
DOI:
PENGARUH KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA SEKOLAH,
MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP PROFESIONAL KERJA GURU DI SEKOLAH
DASAR NEGERI
Rusmeni
Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta, Indonesia
Email: rusmaeni00@gmail.com
Abstrak:
Penelitian ini secara umum bertujuan
untuk mengkaji pengaruh kepemimpinan demokratis dan motivasi berprestasi terhadap profesional kerja guru SD di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif menggunakan survei kausal dengan
pendekatan analisis jalur. Penyebarkan instrumen dalam bentuk kuesioner untuk mengambil data tentang pengaruh profesional kerja guru dan koordinasi kepala sekolah terhadap mutu layanan pendidikan
di SDN se-Kecamatan Cipondoh
Kota Tangerang. Hasil pengamatan awal
ini sejalan dengan yang dikemukakan masanah bahwa ada
pengaruh yang positif dan signifikan motivasi berprestasi terhadap kompetensi profesional guru di SD
Negeri di Kecamatan Bonang Kabupaten
Demak sebesar 86,20%. Pengaruh yang positif ini berarti bahwa
jika guru mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi dalam melaksanakan
tugasnya maka kompetensi profesional guru akan meningkat.
Kata Kunci: Demokratis; Guru; Motivasi
Abstract:
This study
generally aims to examine the influence of democratic leadership and
achievement motivation on the professional work of elementary school teachers
in Ciledug District, Tangerang City. This study used
qualitative methods using causal surveys with a path analysis approach.
Dissemination of instruments in the form of questionnaires to collect data on
the professional influence of teacher work and coordination of school
principals on the quality of education services in SDN in Cipondoh
District, Tangerang City. The results of this initial observation are in line
with what was stated by Masanah that there is a
positive and significant influence of achievement motivation on the
professional competence of teachers in SD Negeri in Bonang District, Demak Regency by 86.20%. This positive influence means that
if teachers have high achievement motivation in carrying out their duties, the
teacher's professional competence will increase.
Keywords: Democratic; Teacher; Motivation
PENDAHULUAN
Guru merupakan profesional di bidang pendidikan dan
pengajaran. Hal ini mengacu pada Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 14. Pengetahuan dan
keahlian merupakan bentuk dari profesional kerja guru yang diatur pada
undang-undang meliputi pengetahuan dan komunikasi baik antara guru siswa secara
efektif dapat dilaksanakan bila memiliki pengetahuan yang tinggi, memahami
teknologi tepat guna dalam menjawab perkembangan dan tantangan saat (Kusumawati, 2017).
Profesional kerja para guru dalam mengajar apalagi pada
saat pembelajaran daring dua tahun terakhir ini sangat baik, hal ini dapat
diketahui dari pengembangan pelaksanaan pembelajaran dengan beberapa inovasi
seperti media pembelajaran yang dikemas khusus untuk pembelajaran daring dan
alat penilaian yang digunakan juga menyesuaikan dengan keadaan daring (Kusumawati, 2023). Beberapa pelatihan sangat diperlukan untuk guru
sebagai upgrading skill demi tercapainya peningkatan keprofesionalan guru dalam
melaksanakan tugasnya di saat pandemi. Hasil belajar siswa yang dilihat dari
nilai rata-rata siswa pada pembelajaran daring sudah baik, namun jika
dibandingkan dengan pembelajaran luring masih lebih baik pembelajaran luring (Muhson, 2004).
Profesional kerja merupakan paham yang mengajarkan
bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang
profesional adalah orang yang memiliki profesi. Dalam Islam, setiap pekerjaan
harus dilakukan secara profesional, dalam arti harus dilakukan secara benar (Mahadhir, 2018). Hal ini hanya mungkin dilakukan oleh orang yang
ahlinya. Apapun jenis profesi yang disandang, hendaknya dilakukan dengan
profesional. Profesional kerja guru dalam al-Quran sesungguhnya diambilkan dari
adanya pendapat mufasir yang memberikan penekanan terhadap makna kata ala
makanatikum (pada surat Al-Anam: 135).
Kata tersebut yakni kata ala makanatikum mempunyai
makna tempat, derajat, kedudukan, kemampuan, kekuatan, keadaan seseorang,
puncak kemampuan yang dimiliki seseorang, atau keadaan yang tetap atas sesuatu
yang terjadi secara terus menerus sepanjang waktu, kekuatan penuh untuk
melaksanakan sesuatu. Dari sinilah yang dapat ditarik pemahaman bahwa Al-Quran
memberikan isyarat pekerjaan itu harus dilakukan secara profesional. Demikian
pula dengan profesi guru harus dilakukan secara profesional (Samsuri, 2018).
Profesional kerja
guru dalam hadits bahwa seorang guru harus memiliki niat yang benar dan
memiliki spirit dalam melakukan pengajaran berdasarkan keahlian ilmunya. Guru
yang profesional dalam hadits mesti memiliki empat kompetensi yang harus
dijalankan secara berkesinambungan-profesional yaitu; bersikap adil, peduli
siswa, akademis, dan demokratis. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai acuan
guru dalam meningkatkan kemampuan untuk menjadi guru profesional merujuk pada
hadits-hadits. Rasulullah SAW, sehingga berimplikasi pada kualitas pendidikan
dan pencapaian tujuan pendidikan.
Hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa guru di
sekolah dasar negeri di Kecamatan Ciledug menyebutkan bahwa masih banyak guru
belum optimal mengelola pembelajaran, kepribadan dan tingkah laku guru masih
belum menjadi teladan, keahlian dan pengetahuan guru belum sesuai dengan
perkembangan ilmu pemgetahuan dan teknologi informasi dan keterampilan dan
kreativitas guru masih belum berkembang optimal.
Profesional kerja
guru merupakan kemampuan seorang guru untuk melakukan suatu perbuatan
sesuai dengan tujuan mencakup aspek perencanaan program belajar mengajar,
pelaksanaan proses belajar mengajar, penciptaan dan pemeliharaan kelas yang
optimal, pengendalian kondisi belajar yang optimal, serta penilaian hasil
belajar (Azhar, 2015). Kualitas profesional kerja guru dapat dilihat dari
segi proses dan hasil. Banyak faktor yang mempengaruhi profesional kerja guru.
Profesional kerja guru dapat dipengaruhi oleh berbagai macam fakor diantaranya
kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru.
Kepemimpinan sebagai bagian dari fungsi manajemen
merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Kesuksesan
kepemimpinan kepala sekolah dalam aktivitas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
dapat menunjang keberhasilan suatu kepemimpinan diantaranya, tujuan akan
tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang
baik antara atasan dengan bawahan, latar belakang yang dimiliki pemimpin,
seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam
hubungan sosial dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.
Kepemimpinan akan efektif apabila dalam mengelola
sekolah seorang sosok pemimpin mampu menjadi teladan terhadap bawahan (Setyanti, 2020). Kepala sekolah harus mempunyai sifat-sifat atau
karakteristik sebagai seorang pemimpin maupun sebagai seorang manajer dalam
mengelola organisasi yang menjadi tanggung jawabnya. Kepala sekolah harus
memahami gaya-gaya kepemimpinan, diantaranya gaya kepemimpinan demokratis. Pada
tingkatan kepala sekolah dibutuhkan kompetensi-kompetensi fleksibility, change
impelementation, interpersonal understanding, empowering, team facilitation,
dan portability (Djunaidi, 2017).
Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru-guru di
salah satu sekolah dasar negeri di Kecamatan Ciledug menurut persepsi guru
bahwa kepala sekolah belum dapat memimpin organisasi dengan segenap
bagian-bagiannya. Otoritas sepenuhnya didelegasikan ke bawah tanpa ada
informasi detil mengenai tugas serta kewajiban. Guru- guru bingung melaksanakan
tugas kewajibannya. Kepala sekolah belum mengutamakan tujuan-tujuan kesejahteraan
pada umumnya. Kepala sekolah belum berfungsi sebagai katalisator untuk
mempercepat keadaan dinamis. Kepala sekolah belum dapat menciptakan kerja sama
demi pencapaian tujuan organisasi. Kepala sekolah belum memberikan cara yang
paling cocok dengan jiwa kelompok dan situasinya.
Hasil wawancara dengan kepala sekolah ini diperkuat
oleh penelitian Setyaningsih (Setyanti, 2020) mengindikasi
keinginan guru-guru terhadap pola kepemimpinan demokrasi agar adanya asas
kebersamaan dan keterbukaan, mampu memecahkan masalah atau konflik dengan
tujuan mengambil solusi yang tepat secara bersama. Para anggota juga diberikan
hak untuk mengawasi (social control) jalannya proses kerja organisasi, dan
memberikan kritik dan saran demi tercapai tujuan bersama.
Motivasi berprestasi berarti seorang guru mempunyai
kemauan, dorongan, untuk menggerakkan atau mengarahkan tenaga untuk melakukan
aktivitas yang mendukung terwujudnya tujuan belajar, serta bersemangat dalam
menghadapi segala tantangan dan hambatan pada diri seorang untuk mencapai
prestasi yang maksimal (Hasibuan & Dewi, 2021). Tingginya prestasi yang diraih dipengaruhi oleh
tingginya motivasi berprestasi yang dimiliki.
Pada kenyataannya motivasi berprestasi yang dimiliki
oleh seseorang cenderung sering mengalami penurunan dan di waktu lain mengalami
peningkatan. Motivasi berprestasi yang dimiliki seseorang idealnya selalu
mengalami kemajuan sehingga mempercepat apa yang diidamkan. Faktor ini yang
cenderung belum dimiliki oleh guru untuk selalu meningkatkan motivasi
berprestasinya. Penelitian yang dilakukan oleh Sampo (2021) menemukan bahwa motivasi berprestasi guru sangat
ditentukan oleh kebutuhan dan dorongan dari dalam dirinya maupun dari orang di
sekelilingnya yang ditunjang oleh sarana dan prasarana belajar yang memadai.
Kesuksesan yang diraih bukan semata-mata diperoleh bersumber dari dirinya
berupa tingkat intelegensi dan kemauan bekerja yang tinggi, tetapi juga
dipengaruhi oleh lingkungan, budaya yang terdapat di dalam masyarakat serta
sarana prasarana pembelajaran (Rosita, 2018).
Motivasi berprestasi pada guru sebagai unsur yang membangkitkan,
mengarahkan, dan mendorong seorang guru untuk melakukan tindakan dan mengatasi
segala tantangan dan hambatan dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Motivasi berprestasi ini yang menyebabkan seorang guru untuk bersemangat dalam
menjalankan tugas sebagai pendidik terutama sebagai pengajar karena telah
terpenuhi kebutuhannya untuk berprestasi, guru yang mempunyai motivasi
berprestasi akan mempunyai tanggung jawab yang tinggi untuk bekerja dengan
antusias dan sebaik mungkin mengerahkan segenap kemampuan dan keterampilan guna
mencapai prestasi yang optimal (Wardana, 2013).
Hasil pengamatan awal ini sejalan dengan yang
dikemukakan masanah bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi
berprestasi terhadap kompetensi profesional guru di SD Negeri di Kecamatan
Bonang Kabupaten Demak sebesar 86,20%. Pengaruh yang positif ini berarti bahwa
jika guru mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi dalam melaksanakan
tugasnya maka kompetensi profesional guru akan meningkat (Masanah et al., 2019).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik
melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan Demokratis dan
Motivasi Berprestasi Guru terhadap Profesional Kerja Guru SD se- Kecamatan
Ciledug di Kota Tangerang. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang di lakukan
dan diskusi dengan teman sejawat yang mengajar di lingkungan Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang terdapat beberapa masalah dengan
profesional kerja guru yang memerlukan perhatian dan pemecahan.
Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut: (a) Guru
belum optimal mengelola pembelajaran. (b) Kepribadan dan tingkah laku guru
masih belum menjadi teladan. (c) Keahlian dan pengetahuan guru belum sesuai
dengan perkembangan ilmu pemgetahuan dan teknologi informasi. (d) Keterampilan
dan kreativitas guru masih belum berkembang optimal. Adapun manfaat dari
penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang pengaruh kepemimpinan
demokratis dan motivasi berprestasi guru terhadap profesional kerja guru SDN
se- Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.
METODE
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif menggunakan survei kausal dengan pendekatan
analisis jalur. Penyebarkan instrumen dalam bentuk kuesioner
untuk mengambil data tentang pengaruh profesional kerja guru dan koordinasi kepala sekolah terhadap mutu layanan pendidikan
di SDN se- Kecamatan Cipondoh
Kota Tangerang. Penelitian ini
dilakukan di Sekolah Dasar
Negeri yang berada di Gugus
3 Kecamatan Ciledug Kota
Tangerang. Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan, mulai
dari bulan Juni sampai dengan
November 2022.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
guru SD yang ada di Gugus 3
Kecamatan Ciledug Kota
Tangerang yang berjumlah 227 orang.
Sampel penelitian ini diambil dari
semua guru di SD Negeri yang ada
di Gugus 3 Kecamatan Ciledug Kota Tangerang diambil secara simple random sampling dengan
cara diundi dari jumlah populasi
sebanyak 227 guru. Pengambilan
sampel dilakukan menggunakan kuesioner/angket. Jumlah sampel untuk tujuan
penelitian, menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Slovin agar di peroleh keabsahan generalisasinya.
Jumlah sampel penelitian yang diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut sebesar 145 responden. Cara penentuan responden dilakukan dengan cara acak.
Sampel uji coba untuk uji instrumen penelitian digunakan 30 orang
guru. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
Data
yang relevan dikumpulkan dengan teknik angket
atau kuesioner. Daftar pertanyaan disebarkan kepada responden untuk mendapatkan data jawaban atau pendapat
responden yang berkaitan dengan variabel penelitian meliputi profesional kerja guru, kepemimpinan demokratis dan motivasi berprestasi. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini termasuk data primer yang diperoleh
dari responden.
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan
data. Data dianalisis secara
deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif terdiri atas penyajian data dengan histogram, polygon, perhitungan
mean, median, modus, simpangan baku,
varians dan rentang teoritik masing-masing variabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas ini dilakukan dengan
membandingkan nilai r hitung > rtabel untuk masing-masing butir pernyataan yang ada. Jika nilai rhitung > 0,361 maka butir instrumen
dikatakan Valid. Hasil Uji Validitas
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Uji Validitas
Item |
rtabel |
rhitung |
Keterangan |
Kepemimpinan Demokratis
Kepala Sekolah (X1) |
|||
1 |
0,361 |
0,507** |
Valid |
2 |
0,361 |
0,633** |
Valid |
3 |
0,361 |
0,564** |
Valid |
4 |
0,361 |
0,522** |
Valid |
5 |
0,361 |
0,432** |
Valid |
6 |
0,361 |
0,737** |
Valid |
7 |
0,361 |
0,523** |
Drop |
8 |
0,361 |
0,675** |
Valid |
9 |
0,361 |
0,583** |
Valid |
10 |
0,361 |
0,595** |
Valid |
11 |
0,361 |
0,684** |
Valid |
12 |
0,361 |
0,551** |
Valid |
13 |
0,361 |
0,631** |
Valid |
14 |
0,361 |
0,681** |
Valid |
15 |
0,361 |
0,650** |
Valid |
16 |
0,361 |
0,538** |
Valid |
17 |
0,361 |
0,684** |
Valid |
18 |
0,361 |
0,709** |
Valid |
19 |
0,361 |
0,693** |
Valid |
20 |
0,361 |
0,551** |
Valid |
21 |
0,361 |
0,544** |
Valid |
22 |
0,361 |
0,544** |
Valid |
23 |
0,361 |
0,518** |
Valid |
24 |
0,361 |
0,419** |
Valid |
25 |
0,361 |
0,679** |
Valid |
26 |
0,361 |
0,472** |
Valid |
27 |
0,361 |
0,477** |
Valid |
28 |
0,361 |
0,269 |
Drop |
29 |
0,361 |
0,580** |
Valid |
30 |
0,361 |
0,406** |
Valid |
Motivasi Berprestasi
Guru (X2) |
|||
1 |
0,361 |
0,686** |
Valid |
2 |
0,361 |
0,625** |
Valid |
3 |
0,361 |
0,635** |
Valid |
4 |
0,361 |
0,628** |
Valid |
5 |
0,361 |
0,715** |
Valid |
6 |
0,361 |
0,822** |
Valid |
7 |
0,361 |
0,659** |
Valid |
8 |
0,361 |
0,705** |
Valid |
9 |
0,361 |
0,610** |
Valid |
10 |
0,361 |
0,658** |
Valid |
11 |
0,361 |
0,688** |
Valid |
12 |
0,361 |
0,727** |
Valid |
13 |
0,361 |
0,629** |
Valid |
14 |
0,361 |
0,704** |
Valid |
15 |
0,361 |
0,581** |
Valid |
16 |
0,361 |
0,794** |
Valid |
17 |
0,361 |
0,033 |
Drop |
18 |
0,361 |
0,633** |
Valid |
19 |
0,361 |
0,665** |
Valid |
20 |
0,361 |
0,822** |
Valid |
21 |
0,361 |
0,636** |
Valid |
22 |
0,361 |
0,621** |
Valid |
23 |
0,361 |
0,744** |
Valid |
24 |
0,361 |
0,776** |
Valid |
25 |
0,361 |
0,719** |
Valid |
26 |
0,361 |
0,866** |
Valid |
27 |
0,361 |
0,715** |
Valid |
28 |
0,361 |
0,712** |
Valid |
29 |
0,361 |
-0,076 |
Drop |
30 |
0,361 |
0,865** |
Valid |
Profesional Kerja
Guru (X3) |
|||
1 |
0,361 |
0,662** |
Valid |
2 |
0,361 |
0,650** |
Valid |
3 |
0,361 |
0,696** |
Valid |
4 |
0,361 |
0,759** |
Valid |
5 |
0,361 |
0,727** |
Valid |
6 |
0,361 |
0,679** |
Valid |
7 |
0,361 |
0,666** |
Valid |
8 |
0,361 |
0,616** |
Valid |
9 |
0,361 |
0,074 |
Drop |
10 |
0,361 |
0,655** |
Valid |
11 |
0,361 |
0,676** |
Valid |
12 |
0,361 |
0,754** |
Valid |
13 |
0,361 |
0,657** |
Valid |
14 |
0,361 |
0,788** |
Valid |
15 |
0,361 |
0,646** |
Valid |
16 |
0,361 |
0,685** |
Valid |
17 |
0,361 |
0,690** |
Valid |
18 |
0,361 |
0,688** |
Valid |
19 |
0,361 |
0,637** |
Valid |
20 |
0,361 |
0,630** |
Valid |
21 |
0,361 |
0,603** |
Valid |
22 |
0,361 |
0,593** |
Valid |
23 |
0,361 |
0,678** |
Valid |
24 |
0,361 |
0,613** |
Valid |
25 |
0,361 |
0,672** |
Valid |
26 |
0,361 |
0,181 |
Drop |
27 |
0,361 |
0,670** |
Valid |
28 |
0,361 |
0,642** |
Valid |
29 |
0,361 |
0,749** |
Valid |
30 |
0,361 |
0,742** |
Valid |
Berdasarkan Tabel 1,
uji validitas didapatkan hasil sebagai berikut:
(1) Pada variabel Kepemimpinan
Demokratis Kepala Sekolah dari 30 pernyataan terdapat 1 yang tidak valid (drop) dimana nilai rhitung < rtabel (0.361). Sehingga instrumen Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah terdiri dari 29 pernyataan. (2) Pada variabel Motivasi Berprestasi Guru dari 30 pernyataan terdapat 2 yang tidak valid (drop) dimana nilai rhitung < rtabel (0.361). Sehingga instrumen Motivasi Berprestasi Guru terdiri dari 28 pernyataan. (3) Pada variabel Profesional Kerja Guru dari 30 pernyataan terdapat 2 yang tidak valid (drop) dimana nilai rhitung < rtabel (0.361). Sehingga instrumen Profesional Kerja Guru terdiri dari 28 pernyataan.
Uji reliabilitas dalam kuesioner penelitian ini menggunakan teknik Cronbach's
Alpha, yaitu menunjukkan nilai koefisien reliabilitasnya untuk mengukur besaran nilai positif dari
variabel. Jika nilai
Cronbach's Alpha> 0,6; maka instrumen
penelitian dapat dikatakan reliabel sedangkan Jika nilai Cronbach's
Alpha< 0,6; maka instrumen
penelitian dikatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach's Alpha |
Keterangan |
Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah |
0,930 |
Reliabel |
Motivasi Berprestasi Guru |
0,951 |
Reliabel |
Profesional Kerja Guru |
0,954 |
Reliabel |
Sumber: Data diolah
peneliti, 2022
Pada Table 2 hasil
uji reliabilitas untuk
masing-masing variabel dengan
menggunakan teknik
Cronbach's Alpha, terlihat nilai
Cronbach's Alpha > 0,6; untuk variabel
Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah, Motivasi Berprestasi Guru, dan Profesional Kerja Guru secara berurutan sebesar 0,930; 0,951; dan 0,954. Jadi, instrumen
dari ketiga variabel tersebut dinyatakan reliabel karena nilai Cronbachs Alpha lebih besar dari
0,6.
Deskripsi variabel menampilkan jawaban responden terhadap setiap pertanyaan di dalam kuisoner yang terdiri dari rata-rata (mean), nilai yang sering muncul (mode), nilai tengah (median), standar deviasi dan variance sebagai berikut:
Analisis Deskriptif Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah
Tabel 3 Deskripsi
Data Variabel X1
Statistics |
||
Kepemimpinan Demokratis Kepala
Sekolah |
||
N |
Valid |
145 |
Missing |
0 |
|
Mean |
123,21 |
|
Median |
124,00 |
|
Mode |
121a |
|
Std. Deviation |
9,546 |
|
Variance |
91,128 |
|
Range |
47 |
|
Minimum |
97 |
|
Maximum |
144 |
|
Sum |
17866 |
|
a. Multiple modes exist. The
smallest value is shown |
Sumber: Data diolah peneliti, 2022
Pada Tabel 4.3 di atas ditunjukkan bahwa nilai mean untuk variable Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah mempunyai rata-rata
123,21; median 124.00; modus 121; dengan simpangan baku 9,546, dan
variance sebesar 91,128. Banyaknya
butir pertanyaan yang valid
dalam instrumen Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah adalah 29 butir dengan skor maksimum
tiap butir pertanyaan adalah 5. Adapun sebaran data tersebut jika digambarkan dalam bentuk histogram adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Histogram Variabel X1
Analisis Deskriptif Motivasi Berprestasi Guru
Tabel 4 Deskripsi Data Variabel X2
Statistics |
||
Motivasi Berprestasi Guru |
||
N |
Valid |
145 |
Missing |
0 |
|
Mean |
121,32 |
|
Median |
121,00 |
|
Mode |
120 |
|
Std. Deviation |
9,018 |
|
Variance |
81,318 |
|
Range |
39 |
|
Minimum |
101 |
|
Maximum |
140 |
|
Sum |
17592 |
Pada Tabel 4 di atas ditunjukkan bahwa nilai mean untuk variable Motivasi Berprestasi Guru mempunyai rata-rata 121,32; median 121.00; modus 120; dengan simpangan baku 9.018, dan variance sebesar
81,318. Banyaknya butir pertanyaan yang valid dalam instrumen Motivasi Berprestasi Guru adalah 28 butir dengan skor
maksimum tiap butir pertanyaan adalah 5. Adapun sebaran data tersebut jika digambarkan
dalam bentuk histogram adalah sebagai berikut:
Gambar 2 Histogram Variabel X2
Analisis Deskriptif Profesional
Kerja Guru
Tabel 5 Deskripsi Data Variabel X3
Statistics |
||
Profesional Kerja Guru |
||
N |
Valid |
145 |
Missing |
0 |
|
Mean |
115,62 |
|
Median |
115,00 |
|
Mode |
114 |
|
Std. Deviation |
9,655 |
|
Variance |
93,223 |
|
Range |
47 |
|
Minimum |
93 |
|
Maximum |
140 |
|
Sum |
16765 |
Pada Tabel 5 di atas ditunjukkan bahwa nilai mean untuk variable Profesional Kerja Guru mempunyai rata-rata 115,62; median 115.00; modus 114; dengan simpangan baku 9.655, dan variance sebesar
93.223. Banyaknya butir pertanyaan yang valid dalam instrumen Profesional Kerja Guru adalah 28 butir dengan skor
maksimum tiap butir pertanyaan adalah 5. Adapun sebaran data tersebut jika digambarkan
dalam bentuk histogram adalah sebagai berikut:
Gambar 3 Histogram Variabel X3
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
X3 atas
X1 |
|
N |
145 |
|
Normal parametersa,b |
Mean |
,0000000 |
Std. Deviation |
8,04400211 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
,067 |
Positive |
,067 |
|
Negative |
-,030 |
|
Test Statistic |
,067 |
|
Asymp. Sig.
(2-tailed) |
,200c,d |
|
a. Test distribution is Normal. |
||
b. Calculated from data. |
||
c. Lilliefors Significance Correction. |
||
d. This is a lower bound of the true significance. |
Berdasarkan tabel
uji normalitas pada tabel
4.6 yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24 uji kolmogorov-smirnov,
dapat dilihat nilai Zhitung dari
penelitian ini adalah 0,067 dengan nilai signifikansi 0,200 lebih besar dari
taraf signifikansi yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
berdistribusi normal sehingga
memenuhi syarat dilakukan metode statistik parametrik analisis regresi linear berganda.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
X2
atas X1 |
|
N |
145 |
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
,0000000 |
Std. Deviation |
8,03984481 |
|
Most Extreme
Differences |
Absolute |
,056 |
Positive |
,056 |
|
Negative |
-,052 |
|
Test Statistic |
,056 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
,200c,d |
|
a. Test distribution is
Normal. |
||
b. Calculated from
data. |
||
c. Lilliefors
Significance Correction. |
||
d. This is a lower
bound of the true significance. |
Berdasarkan tabel uji normalitas
pada tabel 4.8 yang dilakukan
dengan menggunakan program
SPSS 24 uji kolmogorov-smirnov, dapat
dilihat nilai Zhitung dari penelitian
ini adalah 0,056 dengan nilai signifikansi
0,200 lebih besar dari taraf signifikansi
yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
berdistribusi normal sehingga
memenuhi syarat dilakukan metode statistik parametrik analisis regresi linear berganda.
Test of
Homogeneity of Variances |
|||
Profesional Kerja Guru |
|||
Levene Statistic |
df1 |
df2 |
Sig. |
1,254 |
30 |
101 |
,202 |
Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil bahwa: signifikansi
homogenitas 0.202 (≥0.05) menunjukkan
variabel bebas dan terikat adalah homogen, dengan Levene Statistic 1.254.
Test of Homogeneity of Variances |
|||
Profesional Kerja Guru |
|||
Levene Statistic |
df1 |
df2 |
Sig. |
1,139 |
30 |
108 |
,217 |
Berdasarkan tabel di atas didapatkan
hasil bahwa: signifikansi homogenitas 0.217
(≥0.05) menunjukkan variabel
bebas dan terikat adalah homogen, dengan Levene Statistic 1.139.
Test of Homogeneity of Variances |
|||
Motivasi Berprestasi Guru |
|||
Levene Statistic |
df1 |
df2 |
Sig. |
1,356 |
30 |
101 |
,133 |
Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil bahwa: signifikansi
homogenitas 0.133 (≥0.05) menunjukkan
variabel bebas dan terikat adalah homogen, dengan Levene Statistic 1.356.
Uji linieritas dilakukan dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi variabel Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah (X1) dan Motivasi Berprestasi Guru (X2) terhadap variabel Profesional Kerja Guru (X3). Berdasarkan garis regresi yang telah dibuat, selanjutnya
diuji keberartian koefisien garis regresi serta linieritasnya dengan menggunakan test for
linearity pada taraf signifikasi
0,05. Kriteria dalam uji linearitas adalah dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikasi (linearity) kurang dari 0,05.
Tabel 10 Hasil Uji Linearitas
Antara Variabel Kepemimpinan
Demokratis Kepala Sekolah
dengan Variabel Profesional Kerja Guru
ANOVA Table |
|||||||
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
||
Profesional
Kerja Guru * Kepemimpinan
Demokratis Kepala Sekolah |
Between
Groups |
(Combined) |
8874,967 |
43 |
206,395 |
4,582 |
,000 |
Linearity |
4106,478 |
1 |
4106,478 |
91,171 |
,000 |
||
Deviation
from Linearity |
4768,488 |
42 |
113,535 |
1,081 |
,174 |
||
Within Groups |
4549,171 |
101 |
105,041 |
|
|
||
Total |
13424,138 |
144 |
|
|
|
Sumber: Perhitungan
SPSS 24, 2022
Berdasarkan hasil uji
linieritas antara variabel Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan variabel Profesional Kerja Guru pada Tabel 4.12 di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi
linearity sebesar 0.000. Artinya,
nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kedua
variabel tersebut terdapat hubungan yang linier. Dari
ketiga tabel uji linearitas, masing-masing variabel
x memiliki nilai linearity yaitu variabel Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah (X1) sebesar 0,000, variabel Motivasi Berprestasi Guru (X2) sebesar 0,000, variabel Profesional Kerja Guru (X3) sebesar 0,000 sehingga dapat dikatakan bahwa setiap variabel
X, terdapat hubungan yang
linier terhadap X3 karena nilai Sig. Linearity < 0,05.
Pengaruh langsung positif dan signifikan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah terhadap Profesional Kerja Guru
Berdasarkan hasil
penelitian di atas, dapat dinyatakan bahwa Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh langsung positif terhadap Profesional Kerja Guru TK di SDN Gugus 3. Hal
ini dibuktikan dari hasil uji statistik uji t untuk Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan perolehan nilai r hitung sebesar 0,553, nilai β =
0,553 dan nilai t = 7,939 dengan
nilai signifikan 0,000 yang
lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh langsung positif terhadap Profesional Kerja Guru. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi sekolah agar menciptakan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah yang kondusif di sekolah. Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah akan mampu meningkatkan
Profesional Kerja Guru.
Pengaruh langsung positif Motivasi Berprestasi Guru terhadap Profesional Kerja Guru
Berdasarkan hasil
penelitian di atas, dapat dinyatakan bahwa Motivasi Berprestasi Guru berpengaruh langsung positif terhadap Profesional Kerja Guru TK di SDN Gugus 3 Kecanatan Ciledug. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistik uji t untuk Motivasi Berprestasi Guru dengan perolehan nilai t hitung sebesar 11,409 dengan nilai signifikan 0,000 yang lebih kecil dari
0,05, nilai r = 0,690 dan β = 0,690. Hal ini berarti Motivasi
Berprestasi Guru berpengaruh
langsung positif terhadap Profesional Kerja Guru. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi sekolah agar membuka komunikasi yang seluas-luasnya sehingga ada komunikasi
diantara guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan
mutu sekolah.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yawan (2016) dengan penelitiannya
tentang Pengaruh Motivasi Kerja Guru dan Gaya Kepemimpinan Kepsek Terhadap Kinerja Guru SD Biak Numfor,
Papua. Secara parsial terdapat pengaruh positif sedang dan signifikan dari motivasi kerja guru terhadap kinerja guru. Secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari gaya kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru. Terdapat pengaruh yang positif kuat dan signifikan dari motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru di kabupaten Biak Numfor.
Penelitiannya yang dilakukan oleh Asterina (2019) tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Disiplin Guru terhadap Kinerja Guru. Hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh kepemimpin an kepala sekolah terhadap kinerja guru. Terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di kecamatan pagelaran kabupaten pringsewu. Terdapat pengaruh disiplin guru terhadap kinerja guru. Terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan disiplin guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru.
Pengaruh langsung positif Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolahterhadap Motivasi Berprestasi Guru
Berdasarkan hasil
penelitian di atas, dapat dinyatakan bahwa Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh langsung positif terhadap Motivasi Berprestasi Guru TK di SDN Gugus
3. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistik uji t untuk Motivasi Berprestasi Guru dengan perolehan nilai t hitung sebesar 6,0`74 dengan nilai signifikan 0,000 yang lebih kecil dari
0,05, nilai r dan β = 0,453. Hal ini berarti Kepemimpinan
Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh langsung positif terhadap Motivasi Berprestasi Guru. Hasil penelitian
ini memberikan implikasi bagi sekolah agar mengembangkan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah yang mampu membangkitkan Motivasi Berprestasi Guru.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Teguh Panatagama dan Nurkolis (2016) tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan D Dan Supervisi Akademik Terhadap Motivasi Kerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Kabupaten Pati. Hasil pengujian
data penelitian diperoleh prasyarat data berdistribusi
normal, homogen, linier, dan tidak
multikolinier. Pengujian hipotesis ditemukan: (1) terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan
demokratis kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru yang dinyatakan dengan persamaan Y = 2,783 + 1,244X1; kekuatan
korelasi sebesar 0,808 dengan kontribusi sebesar 0,653 atau 65,3%, (2) terdapat pengaruh positif supervisi akademik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru yang dinyatakan dengan persamaan Y = 2,292 + 1,197X2; kekuatan
korelasi sebesar 0,809 dengan kontribusi sebesar 0,654 atau 65,4% dan (3) terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan
demokratis kepala sekolah dan supervisi akademik secara bersama-sama terhadap motivasi kerja guru dinyatakan dengan persamaan Y = 15,376 + 0,680 X1 + 0,658X2; kekuatan korelasi sebesar 0,846 dengan kontribusi sebesar 0,716 atau 71,6%.
Hasil dari analisis menyatakan jika Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh terhadap Profesional Kerja Guru, Motivasi Berprestasi Guru berpengaruh terhadap Profesional Kerja Guru, Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh terhadap Motivasi Berprestasi Guru, Oleh karena itu, untuk
meningkatkan Profesional Kerja Guru di SDN Gugus 3 Kecamatan Ciledug perlu untuk meningkatkan
mengembangkan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah (X1) dan Motivasi Berprestasi Guru (X2). Adapun aspek
yang perlu ditingkatkan sebagai berikut: (a) Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah menunjukan pengaruh terhadap Profesional Kerja Guru. di SDN Gugus 3 Kecamatan Ciledug. Penting untuk mengembangkan
Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif,
mengembangkan keprofesionalan
secara berkelanjutan untuk mengabdi kepada masyarakat. (2) Motivasi Berprestasi Guru menunjukan pengaruh terhadap Profesional Kerja Guru TK di SDN Gugus 3 Kecanatan Ciledug. Penting untuk meningkatkan
Motivasi Berprestasi Guru dengan: 1) Interaksi Dinamis, 2) Menghargai potensi individu, 3) Penekanan pada disiplin diri dan kelompok; 4) Semua permasalahan dihadapi dan dipecahkan secara bersama- sama.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan di atas yaitu: (a) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah terhadap Profesional Kerja Guru di SDN Gugus 3 Kecanatan Ciledug. (b) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Berprestasi Guru terhadap Profesional Kerja Guru di SDN Gugus 3 Kecanatan Ciledug. (c) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah terhadap Motivasi Berprestasi Guru di SDN Gugus 3 Kecamatan Ciledug.
BIBLIOGRAFI
Asterina,
F., & Sukoco, S. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi
Kerja, dan Disiplin Guru terhadap Kinerja Guru. Jurnal Akuntabilitas
Manajemen Pendidikan, 7(2), 208219.
Azhar,
A. (2015). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Profesionalisme Guru
terhadap Kinerja Guru Sekolah dasar Negeri. SEMINAR NASIONAL EVALUASI
PENDIDIKAN II.
Djunaidi,
D. (2017). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru. Tarbiyatuna:
Jurnal Pendidikan Ilmiah, 2(1), 89118.
https://doi.org/10.51311/nuris.v5i2.107
Hasibuan,
R. M., & Dewi, I. S. (2021). Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Melalui
Teknik Homeroom Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Di SMA Al Washliyah Tanjung
Morawa. EduGlobal: Jurnal Penelitian Pendidikan, 1(1), 3344.
Kusumawati,
E. (2017). Entrepreneurial Leadership Dan Keberlanjutan Mutu Sekolah Sebagai
Output. Konferensi Nasional Ilmu Sosial Dan Teknologi, 1(1).
Kusumawati,
E. (2023). Kepemimpinan Digital dalam Pendidikan: Sebuah Analisis Bibliometrik.
Journal of Education and Teaching (JET), 4(2), 252260.
Mahadhir,
M. S. (2018). Profesionalisme guru dalam pandangan QS. Al-isra: 84. Raudhah
Proud to Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 3(2), 8390.
Masanah,
M., Sunandar, S., & Nurkolis, N. (2019). Pengaruh budaya organisasi dan
motivasi berprestasi terhadap kompetensi profesional guru sekolah dasar negeri
di kecamatan bonang kabupaten demak. Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP), 8(3).
https://doi.org/10.26877/jmp.v8i3.5397
Muhson,
A. (2004). Meningkatkan profesionalisme guru: sebuah harapan. Jurnal Ekonomi
Dan Pendidikan, 1(2).
Rosita,
L. (2018). Peran pendidikan berbasis karakter dalam pencapaian tujuan
pembelajaran di sekolah. JIPSI-Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi UNIKOM,
8.
Sampo,
Z., Arsyad, A., & Arwildayanto, A. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Kepala Sekolah, Lingkungan Sekolah, Dan Budaya Kerja Terhadap Motivasi
Berprestasi Guru Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo
Una-Una. Normalita (Jurnal Pendidikan), 9(3).
Samsuri,
S. A. (2018). Profesionalisme Guru dalam Perspektif Al-Quran. Lentera
Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 21(1), 123141.
Setyanti,
E. (2020). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru
yang Bersertifikasi. SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 1(1),
6077. https://doi.org/10.52220/sikip.v1i1.38
Wardana,
D. S. (2013). Motivasi berprestasi dengan kinerja guru yang sudah
disertifikasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(1), 98109.
Yawan,
R. (2016). Pengaruh motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan Kepsek terhadap
kinerja guru SD Biak Numfor, Papua. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains,
4(2), 184194.
Copyright holder: Rusmeni (2023) |
First publication right: |
This article is licensed under: |