Volume 4, No. 5 May 2023

p-ISSN  2721-3854 | e-ISSN 2721-2769

DOI: 


 

PENGARUH KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KEPALA SEKOLAH,

MOTIVASI BERPRESTASI GURU TERHADAP PROFESIONAL KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI

 

Rusmeni

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta, Indonesia

Email: rusmaeni00@gmail.com

 

Abstrak:

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengkaji pengaruh kepemimpinan demokratis dan motivasi berprestasi terhadap profesional kerja guru SD di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif menggunakan survei kausal dengan pendekatan analisis jalur. Penyebarkan instrumen dalam bentuk kuesioner untuk mengambil data tentang pengaruh profesional kerja guru dan koordinasi kepala sekolah terhadap mutu layanan pendidikan di SDN se-Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Hasil pengamatan awal ini sejalan dengan yang dikemukakan masanah bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi berprestasi terhadap kompetensi profesional guru di SD Negeri di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak sebesar 86,20%. Pengaruh yang positif ini berarti bahwa jika guru mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya maka kompetensi profesional guru akan meningkat.

 

Kata Kunci: Demokratis; Guru; Motivasi

 

Abstract:

This study generally aims to examine the influence of democratic leadership and achievement motivation on the professional work of elementary school teachers in Ciledug District, Tangerang City. This study used qualitative methods using causal surveys with a path analysis approach. Dissemination of instruments in the form of questionnaires to collect data on the professional influence of teacher work and coordination of school principals on the quality of education services in SDN in Cipondoh District, Tangerang City. The results of this initial observation are in line with what was stated by Masanah that there is a positive and significant influence of achievement motivation on the professional competence of teachers in SD Negeri in Bonang District, Demak Regency by 86.20%. This positive influence means that if teachers have high achievement motivation in carrying out their duties, the teacher's professional competence will increase.

Keywords: Democratic; Teacher; Motivation

 

PENDAHULUAN

Guru merupakan profesional di bidang pendidikan dan pengajaran. Hal ini mengacu pada Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Butir 14. Pengetahuan dan keahlian merupakan bentuk dari profesional kerja guru yang diatur pada undang-undang meliputi pengetahuan dan komunikasi baik antara guru siswa secara efektif dapat dilaksanakan bila memiliki pengetahuan yang tinggi, memahami teknologi tepat guna dalam menjawab perkembangan dan tantangan saat (Kusumawati, 2017).

Profesional kerja para guru dalam mengajar apalagi pada saat pembelajaran daring dua tahun terakhir ini sangat baik, hal ini dapat diketahui dari pengembangan pelaksanaan pembelajaran dengan beberapa inovasi seperti media pembelajaran yang dikemas khusus untuk pembelajaran daring dan alat penilaian yang digunakan juga menyesuaikan dengan keadaan daring (Kusumawati, 2023). Beberapa pelatihan sangat diperlukan untuk guru sebagai upgrading skill demi tercapainya peningkatan keprofesionalan guru dalam melaksanakan tugasnya di saat pandemi. Hasil belajar siswa yang dilihat dari nilai rata-rata siswa pada pembelajaran daring sudah baik, namun jika dibandingkan dengan pembelajaran luring masih lebih baik pembelajaran luring (Muhson, 2004).

Profesional kerja merupakan paham yang mengajarkan bahwa setiap pekerjaan harus dilakukan oleh orang yang profesional. Orang yang profesional adalah orang yang memiliki profesi. Dalam Islam, setiap pekerjaan harus dilakukan secara profesional, dalam arti harus dilakukan secara benar (Mahadhir, 2018). Hal ini hanya mungkin dilakukan oleh orang yang ahlinya. Apapun jenis profesi yang disandang, hendaknya dilakukan dengan profesional. Profesional kerja guru dalam al-Quran sesungguhnya diambilkan dari adanya pendapat mufasir yang memberikan penekanan terhadap makna kata ‘ala makanatikum (pada surat Al-An’am: 135).

Kata tersebut yakni kata ‘ala makanatikum mempunyai makna tempat, derajat, kedudukan, kemampuan, kekuatan, keadaan seseorang, puncak kemampuan yang dimiliki seseorang, atau keadaan yang tetap atas sesuatu yang terjadi secara terus menerus sepanjang waktu, kekuatan penuh untuk melaksanakan sesuatu. Dari sinilah yang dapat ditarik pemahaman bahwa Al-Quran memberikan isyarat pekerjaan itu harus dilakukan secara profesional. Demikian pula dengan profesi guru harus dilakukan secara profesional (Samsuri, 2018).

Profesional kerja  guru dalam hadits bahwa seorang guru harus memiliki niat yang benar dan memiliki spirit dalam melakukan pengajaran berdasarkan keahlian ilmunya. Guru yang profesional dalam hadits mesti memiliki empat kompetensi yang harus dijalankan secara berkesinambungan-profesional yaitu; bersikap adil, peduli siswa, akademis, dan demokratis. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai acuan guru dalam meningkatkan kemampuan untuk menjadi guru profesional merujuk pada hadits-hadits. Rasulullah SAW, sehingga berimplikasi pada kualitas pendidikan dan pencapaian tujuan pendidikan.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa guru di sekolah dasar negeri di Kecamatan Ciledug menyebutkan bahwa masih banyak guru belum optimal mengelola pembelajaran, kepribadan dan tingkah laku guru masih belum menjadi teladan, keahlian dan pengetahuan guru belum sesuai dengan perkembangan ilmu pemgetahuan dan teknologi informasi dan keterampilan dan kreativitas guru masih belum berkembang optimal.

Profesional kerja  guru merupakan kemampuan seorang guru untuk melakukan suatu perbuatan sesuai dengan tujuan mencakup aspek perencanaan program belajar mengajar, pelaksanaan proses belajar mengajar, penciptaan dan pemeliharaan kelas yang optimal, pengendalian kondisi belajar yang optimal, serta penilaian hasil belajar (Azhar, 2015). Kualitas profesional kerja guru dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Banyak faktor yang mempengaruhi profesional kerja guru. Profesional kerja guru dapat dipengaruhi oleh berbagai macam fakor diantaranya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi berprestasi guru.

Kepemimpinan sebagai bagian dari fungsi manajemen merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Kesuksesan kepemimpinan kepala sekolah dalam aktivitas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat menunjang keberhasilan suatu kepemimpinan diantaranya, tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan, latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.

Kepemimpinan akan efektif apabila dalam mengelola sekolah seorang sosok pemimpin mampu menjadi teladan terhadap bawahan (Setyanti, 2020). Kepala sekolah harus mempunyai sifat-sifat atau karakteristik sebagai seorang pemimpin maupun sebagai seorang manajer dalam mengelola organisasi yang menjadi tanggung jawabnya. Kepala sekolah harus memahami gaya-gaya kepemimpinan, diantaranya gaya kepemimpinan demokratis. Pada tingkatan kepala sekolah dibutuhkan kompetensi-kompetensi fleksibility, change impelementation, interpersonal understanding, empowering, team facilitation, dan portability (Djunaidi, 2017).

Hasil wawancara yang dilakukan kepada guru-guru di salah satu sekolah dasar negeri di Kecamatan Ciledug menurut persepsi guru bahwa kepala sekolah belum dapat memimpin organisasi dengan segenap bagian-bagiannya. Otoritas sepenuhnya didelegasikan ke bawah tanpa ada informasi detil mengenai tugas serta kewajiban. Guru- guru bingung melaksanakan tugas kewajibannya. Kepala sekolah belum mengutamakan tujuan-tujuan kesejahteraan pada umumnya. Kepala sekolah belum berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat keadaan dinamis. Kepala sekolah belum dapat menciptakan kerja sama demi pencapaian tujuan organisasi. Kepala sekolah belum memberikan cara yang paling cocok dengan jiwa kelompok dan situasinya.

Hasil wawancara dengan kepala sekolah ini diperkuat oleh penelitian Setyaningsih (Setyanti, 2020)  mengindikasi keinginan guru-guru terhadap pola kepemimpinan demokrasi agar adanya asas kebersamaan dan keterbukaan, mampu memecahkan masalah atau konflik dengan tujuan mengambil solusi yang tepat secara bersama. Para anggota juga diberikan hak untuk mengawasi (social control) jalannya proses kerja organisasi, dan memberikan kritik dan saran demi tercapai tujuan bersama.

Motivasi berprestasi berarti seorang guru mempunyai kemauan, dorongan, untuk menggerakkan atau mengarahkan tenaga untuk melakukan aktivitas yang mendukung terwujudnya tujuan belajar, serta bersemangat dalam menghadapi segala tantangan dan hambatan pada diri seorang untuk mencapai prestasi yang maksimal (Hasibuan & Dewi, 2021). Tingginya prestasi yang diraih dipengaruhi oleh tingginya motivasi berprestasi yang dimiliki.

Pada kenyataannya motivasi berprestasi yang dimiliki oleh seseorang cenderung sering mengalami penurunan dan di waktu lain mengalami peningkatan. Motivasi berprestasi yang dimiliki seseorang idealnya selalu mengalami kemajuan sehingga mempercepat apa yang diidamkan. Faktor ini yang cenderung belum dimiliki oleh guru untuk selalu meningkatkan motivasi berprestasinya. Penelitian yang dilakukan oleh Sampo (2021) menemukan bahwa motivasi berprestasi guru sangat ditentukan oleh kebutuhan dan dorongan dari dalam dirinya maupun dari orang di sekelilingnya yang ditunjang oleh sarana dan prasarana belajar yang memadai. Kesuksesan yang diraih bukan semata-mata diperoleh bersumber dari dirinya berupa tingkat intelegensi dan kemauan bekerja yang tinggi, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan, budaya yang terdapat di dalam masyarakat serta sarana prasarana pembelajaran (Rosita, 2018).

Motivasi berprestasi pada guru sebagai unsur yang membangkitkan, mengarahkan, dan mendorong seorang guru untuk melakukan tindakan dan mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Motivasi berprestasi ini yang menyebabkan seorang guru untuk bersemangat dalam menjalankan tugas sebagai pendidik terutama sebagai pengajar karena telah terpenuhi kebutuhannya untuk berprestasi, guru yang mempunyai motivasi berprestasi akan mempunyai tanggung jawab yang tinggi untuk bekerja dengan antusias dan sebaik mungkin mengerahkan segenap kemampuan dan keterampilan guna mencapai prestasi yang optimal (Wardana, 2013).

Hasil pengamatan awal ini sejalan dengan yang dikemukakan masanah bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi berprestasi terhadap kompetensi profesional guru di SD Negeri di Kecamatan Bonang Kabupaten Demak sebesar 86,20%. Pengaruh yang positif ini berarti bahwa jika guru mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya maka kompetensi profesional guru akan meningkat (Masanah et al., 2019).

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepemimpinan Demokratis dan Motivasi Berprestasi Guru terhadap Profesional Kerja Guru SD se- Kecamatan Ciledug di Kota Tangerang.” Berdasarkan penelitian pendahuluan yang di lakukan dan diskusi dengan teman sejawat yang mengajar di lingkungan Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang terdapat beberapa masalah dengan profesional kerja guru yang memerlukan perhatian dan pemecahan.

Masalah-masalah tersebut adalah sebagai berikut: (a) Guru belum optimal mengelola pembelajaran. (b) Kepribadan dan tingkah laku guru masih belum menjadi teladan. (c) Keahlian dan pengetahuan guru belum sesuai dengan perkembangan ilmu pemgetahuan dan teknologi informasi. (d) Keterampilan dan kreativitas guru masih belum berkembang optimal. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang pengaruh kepemimpinan demokratis dan motivasi berprestasi guru terhadap profesional kerja guru SDN se- Kecamatan Ciledug Kota Tangerang.

 

METODE

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif menggunakan survei kausal dengan pendekatan analisis jalur. Penyebarkan instrumen dalam bentuk kuesioner untuk mengambil data tentang pengaruh profesional kerja guru dan koordinasi kepala sekolah terhadap mutu layanan pendidikan di SDN se- Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri yang berada di Gugus 3 Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. Penelitian ini dilakukan selama tujuh bulan, mulai dari bulan Juni sampai dengan November 2022.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru SD yang ada di Gugus 3 Kecamatan Ciledug Kota Tangerang yang berjumlah 227 orang. Sampel penelitian ini diambil dari semua guru di SD Negeri yang ada di Gugus 3 Kecamatan Ciledug Kota Tangerang diambil secara simple random sampling dengan cara diundi dari jumlah populasi sebanyak 227 guru. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan kuesioner/angket. Jumlah sampel untuk tujuan penelitian, menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Slovin agar di peroleh keabsahan generalisasinya.

Jumlah sampel penelitian yang diperoleh dengan menggunakan rumus tersebut sebesar 145 responden. Cara penentuan responden dilakukan dengan cara acak. Sampel uji coba untuk uji instrumen penelitian digunakan 30 orang guru. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.

Data yang relevan dikumpulkan dengan teknik angket atau kuesioner. Daftar pertanyaan disebarkan kepada responden untuk mendapatkan data jawaban atau pendapat responden yang berkaitan dengan variabel penelitian meliputi profesional kerja guru, kepemimpinan demokratis dan motivasi berprestasi. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini termasuk data primer yang diperoleh dari responden.

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Data dianalisis secara deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif terdiri atas penyajian data dengan histogram, polygon, perhitungan mean, median, modus, simpangan baku, varians dan rentang teoritik masing-masing variabel.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Uji validitas ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung > rtabel untuk masing-masing butir pernyataan yang ada. Jika nilai rhitung > 0,361 maka butir instrumen dikatakan Valid. Hasil Uji Validitas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Uji Validitas

Item

rtabel

rhitung

Keterangan

Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah (X1)

1

0,361

0,507**

Valid

2

0,361

0,633**

Valid

3

0,361

0,564**

Valid

4

0,361

0,522**

Valid

5

0,361

0,432**

Valid

6

0,361

0,737**

Valid

7

0,361

0,523**

Drop

8

0,361

0,675**

Valid

9

0,361

0,583**

Valid

10

0,361

0,595**

Valid

11

0,361

0,684**

Valid

12

0,361

0,551**

Valid

13

0,361

0,631**

Valid

14

0,361

0,681**

Valid

15

0,361

0,650**

Valid

16

0,361

0,538**

Valid

17

0,361

0,684**

Valid

18

0,361

0,709**

Valid

19

0,361

0,693**

Valid

20

0,361

0,551**

Valid

21

0,361

0,544**

Valid

22

0,361

0,544**

Valid

23

0,361

0,518**

Valid

24

0,361

0,419**

Valid

25

0,361

0,679**

Valid

26

0,361

0,472**

Valid

27

0,361

0,477**

Valid

28

0,361

0,269

Drop

29

0,361

0,580**

Valid

30

0,361

0,406**

Valid

Motivasi Berprestasi Guru (X2)

1

0,361

0,686**

Valid

2

0,361

0,625**

Valid

3

0,361

0,635**

Valid

4

0,361

0,628**

Valid

5

0,361

0,715**

Valid

6

0,361

0,822**

Valid

7

0,361

0,659**

Valid

8

0,361

0,705**

Valid

9

0,361

0,610**

Valid

10

0,361

0,658**

Valid

11

0,361

0,688**

Valid

12

0,361

0,727**

Valid

13

0,361

0,629**

Valid

14

0,361

0,704**

Valid

15

0,361

0,581**

Valid

16

0,361

0,794**

Valid

17

0,361

0,033

Drop

18

0,361

0,633**

Valid

19

0,361

0,665**

Valid

20

0,361

0,822**

Valid

21

0,361

0,636**

Valid

22

0,361

0,621**

Valid

23

0,361

0,744**

Valid

24

0,361

0,776**

Valid

25

0,361

0,719**

Valid

26

0,361

0,866**

Valid

27

0,361

0,715**

Valid

28

0,361

0,712**

Valid

29

0,361

-0,076

Drop

30

0,361

0,865**

Valid

Profesional Kerja Guru (X3)

1

0,361

0,662**

Valid

2

0,361

0,650**

Valid

3

0,361

0,696**

Valid

4

0,361

0,759**

Valid

5

0,361

0,727**

Valid

6

0,361

0,679**

Valid

7

0,361

0,666**

Valid

8

0,361

0,616**

Valid

9

0,361

0,074

Drop

10

0,361

0,655**

Valid

11

0,361

0,676**

Valid

12

0,361

0,754**

Valid

13

0,361

0,657**

Valid

14

0,361

0,788**

Valid

15

0,361

0,646**

Valid

16

0,361

0,685**

Valid

17

0,361

0,690**

Valid

18

0,361

0,688**

Valid

19

0,361

0,637**

Valid

20

0,361

0,630**

Valid

21

0,361

0,603**

Valid

22

0,361

0,593**

Valid

23

0,361

0,678**

Valid

24

0,361

0,613**

Valid

25

0,361

0,672**

Valid

26

0,361

0,181

Drop

27

0,361

0,670**

Valid

28

0,361

0,642**

Valid

29

0,361

0,749**

Valid

30

0,361

0,742**

Valid

 

Berdasarkan Tabel 1, uji validitas didapatkan hasil sebagai berikut: (1) Pada variabel Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dari 30 pernyataan terdapat 1 yang tidak valid (drop) dimana nilai rhitung < rtabel (0.361). Sehingga instrumen Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah terdiri dari 29 pernyataan. (2) Pada variabel Motivasi Berprestasi Guru dari 30 pernyataan terdapat 2 yang tidak valid (drop) dimana nilai rhitung < rtabel (0.361). Sehingga instrumen Motivasi Berprestasi Guru terdiri dari 28 pernyataan. (3) Pada variabel Profesional Kerja Guru dari 30 pernyataan terdapat 2 yang tidak valid (drop) dimana nilai rhitung < rtabel (0.361). Sehingga instrumen Profesional Kerja Guru terdiri dari 28 pernyataan.

Uji reliabilitas dalam kuesioner penelitian ini menggunakan teknik Cronbach's Alpha, yaitu menunjukkan nilai koefisien reliabilitasnya untuk mengukur besaran nilai positif dari variabel. Jika nilai Cronbach's Alpha> 0,6; maka instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel sedangkan Jika nilai Cronbach's Alpha< 0,6; maka instrumen penelitian dikatakan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas untuk masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel

Cronbach's Alpha

Keterangan

Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah

0,930

Reliabel

Motivasi Berprestasi Guru

0,951

Reliabel

Profesional Kerja Guru

0,954

Reliabel

 

 

 

 

 

 

Sumber: Data diolah peneliti, 2022

Pada Table 2 hasil uji reliabilitas untuk masing-masing variabel dengan menggunakan teknik Cronbach's Alpha, terlihat nilai Cronbach's Alpha > 0,6; untuk variabel Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah, Motivasi Berprestasi Guru, dan Profesional Kerja Guru secara berurutan sebesar 0,930; 0,951; dan 0,954. Jadi, instrumen dari ketiga variabel tersebut dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6.

Deskripsi variabel menampilkan jawaban responden terhadap setiap pertanyaan di dalam kuisoner yang terdiri dari rata-rata (mean), nilai yang sering muncul (mode), nilai tengah (median), standar deviasi dan variance sebagai berikut:

 

Analisis Deskriptif Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah

Tabel 3 Deskripsi Data Variabel X1

Statistics

Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah 

N

Valid

145

Missing

0

Mean

123,21

Median

124,00

Mode

121a

Std. Deviation

9,546

Variance

91,128

Range

47

Minimum

97

Maximum

144

Sum

17866

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Sumber: Data diolah peneliti, 2022

 

Pada Tabel 4.3 di atas ditunjukkan bahwa nilai mean untuk variable Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah mempunyai rata-rata 123,21; median 124.00; modus 121; dengan simpangan baku 9,546, dan variance sebesar 91,128. Banyaknya butir pertanyaan yang valid dalam instrumen Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah adalah 29 butir dengan skor maksimum tiap butir pertanyaan adalah 5. Adapun sebaran data tersebut jika digambarkan dalam bentuk histogram adalah sebagai berikut:

Gambar 1 Histogram Variabel X1

 

Analisis Deskriptif Motivasi Berprestasi Guru

Tabel 4 Deskripsi Data Variabel X2

Statistics

Motivasi Berprestasi Guru 

N

Valid

145

Missing

0

Mean

121,32

Median

121,00

Mode

120

Std. Deviation

9,018

Variance

81,318

Range

39

Minimum

101

Maximum

140

Sum

17592

 

Pada Tabel 4 di atas ditunjukkan bahwa nilai mean untuk variable Motivasi Berprestasi Guru mempunyai rata-rata 121,32; median 121.00; modus 120; dengan simpangan baku 9.018, dan variance sebesar 81,318. Banyaknya butir pertanyaan yang valid dalam instrumen Motivasi Berprestasi Guru adalah 28 butir dengan skor maksimum tiap butir pertanyaan adalah 5. Adapun sebaran data tersebut jika digambarkan dalam bentuk histogram adalah sebagai berikut:

Gambar 2 Histogram Variabel X2

 

Analisis Deskriptif Profesional Kerja Guru

Tabel 5 Deskripsi Data Variabel X3

Statistics

Profesional Kerja Guru 

N

Valid

145

Missing

0

Mean

115,62

Median

115,00

Mode

114

Std. Deviation

9,655

Variance

93,223

Range

47

Minimum

93

Maximum

140

Sum

16765

 

Pada Tabel 5 di atas ditunjukkan bahwa nilai mean untuk variable Profesional Kerja Guru mempunyai rata-rata 115,62; median 115.00; modus 114; dengan simpangan baku 9.655, dan variance sebesar 93.223. Banyaknya butir pertanyaan yang valid dalam instrumen Profesional Kerja Guru adalah 28 butir dengan skor maksimum tiap butir pertanyaan adalah 5. Adapun sebaran data tersebut jika digambarkan dalam bentuk histogram adalah sebagai berikut:

Gambar 3 Histogram Variabel X3

 

Tabel 6 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

X3 atas X1

N

145

Normal parametersa,b

Mean

,0000000

Std. Deviation

8,04400211

Most Extreme Differences

Absolute

,067

Positive

,067

Negative

-,030

Test Statistic

,067

Asymp. Sig. (2-tailed)

,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Berdasarkan tabel uji normalitas pada tabel 4.6 yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24 uji kolmogorov-smirnov, dapat dilihat nilai Zhitung dari penelitian ini adalah 0,067 dengan nilai signifikansi 0,200 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel berdistribusi normal sehingga memenuhi syarat dilakukan metode statistik parametrik analisis regresi linear berganda.

Tabel 7 Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

X2 atas X1

N

145

Normal Parametersa,b

Mean

,0000000

Std. Deviation

8,03984481

Most Extreme Differences

Absolute

,056

Positive

,056

Negative

-,052

Test Statistic

,056

Asymp. Sig. (2-tailed)

,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

 

Berdasarkan tabel uji normalitas pada tabel 4.8 yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24 uji kolmogorov-smirnov, dapat dilihat nilai Zhitung dari penelitian ini adalah 0,056 dengan nilai signifikansi 0,200 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel berdistribusi normal sehingga memenuhi syarat dilakukan metode statistik parametrik analisis regresi linear berganda.

Tabel 8 Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Profesional Kerja Guru 

Levene Statistic

df1

df2

Sig.

1,254

30

101

,202

Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil bahwa: signifikansi homogenitas 0.202 (≥0.05) menunjukkan variabel bebas dan terikat adalah homogen, dengan Levene Statistic 1.254.

Tabel 8 Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Profesional Kerja Guru 

Levene Statistic

df1

df2

Sig.

1,139

30

108

,217

 

Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil bahwa: signifikansi homogenitas 0.217 (≥0.05) menunjukkan variabel bebas dan terikat adalah homogen, dengan Levene Statistic 1.139.

Tabel 9 Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Motivasi Berprestasi Guru 

Levene Statistic

df1

df2

Sig.

1,356

30

101

,133

 

Berdasarkan tabel di atas didapatkan hasil bahwa: signifikansi homogenitas 0.133 (≥0.05) menunjukkan variabel bebas dan terikat adalah homogen, dengan Levene Statistic 1.356.

Uji linieritas dilakukan dilakukan dengan mencari persamaan garis regresi variabel Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah (X1) dan Motivasi Berprestasi Guru (X2) terhadap variabel Profesional Kerja Guru (X3). Berdasarkan garis regresi yang telah dibuat, selanjutnya diuji keberartian koefisien garis regresi serta linieritasnya dengan menggunakan test for linearity pada taraf signifikasi 0,05. Kriteria dalam uji linearitas adalah dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikasi (linearity) kurang dari 0,05.

 

Tabel 10 Hasil Uji Linearitas Antara Variabel Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah

dengan Variabel Profesional Kerja Guru

ANOVA Table

 

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Profesional Kerja Guru * Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah

Between Groups

(Combined)

8874,967

43

206,395

4,582

,000

Linearity

4106,478

1

4106,478

91,171

,000

Deviation from Linearity

4768,488

42

113,535

1,081

,174

Within Groups

4549,171

101

105,041

 

 

Total

13424,138

144

 

 

 

Sumber: Perhitungan SPSS 24, 2022

 

Berdasarkan hasil uji linieritas antara variabel Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan variabel Profesional Kerja Guru pada Tabel 4.12 di atas, diketahui bahwa nilai signifikansi linearity sebesar 0.000. Artinya, nilai signifikansi tersebut kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kedua variabel tersebut terdapat hubungan yang linier. Dari ketiga tabel uji linearitas, masing-masing variabel x memiliki nilai linearity yaitu variabel Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah (X1) sebesar 0,000, variabel Motivasi Berprestasi Guru (X2) sebesar 0,000, variabel Profesional Kerja Guru (X3) sebesar 0,000 sehingga dapat dikatakan bahwa setiap variabel X, terdapat hubungan yang linier terhadap X3 karena nilai Sig. Linearity < 0,05.

 

Pengaruh langsung positif dan signifikan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah terhadap Profesional Kerja Guru

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dinyatakan bahwa Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh langsung positif terhadap Profesional Kerja Guru TK di SDN Gugus 3. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistik uji t untuk Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan perolehan nilai r hitung sebesar 0,553, nilai β = 0,553 dan nilai t = 7,939 dengan nilai signifikan 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh langsung positif terhadap Profesional Kerja Guru. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi sekolah agar menciptakan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah yang kondusif di sekolah. Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah akan mampu meningkatkan Profesional Kerja Guru.

 

Pengaruh langsung positif Motivasi Berprestasi Guru terhadap Profesional Kerja Guru

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dinyatakan bahwa Motivasi Berprestasi Guru berpengaruh langsung positif terhadap Profesional Kerja Guru TK di SDN Gugus 3 Kecanatan Ciledug. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistik uji t untuk Motivasi Berprestasi Guru dengan perolehan nilai t hitung sebesar 11,409 dengan nilai signifikan 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, nilai r = 0,690 dan β = 0,690. Hal ini berarti Motivasi Berprestasi Guru berpengaruh langsung positif terhadap Profesional Kerja Guru. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi sekolah agar membuka komunikasi yang seluas-luasnya sehingga ada komunikasi diantara guru dan kepala sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah. 

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yawan (2016) dengan penelitiannya tentang Pengaruh Motivasi Kerja Guru dan Gaya Kepemimpinan Kepsek Terhadap Kinerja Guru SD Biak Numfor, Papua. Secara parsial terdapat pengaruh positif sedang dan signifikan dari motivasi kerja guru terhadap kinerja guru. Secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari gaya kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru. Terdapat pengaruh yang positif kuat dan signifikan dari motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan kepala sekolah secara bersama-sama terhadap kinerja guru di kabupaten Biak Numfor.

Penelitiannya yang dilakukan oleh Asterina (2019) tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Disiplin Guru terhadap Kinerja Guru. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh kepemimpin an kepala sekolah terhadap kinerja guru. Terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru sekolah dasar negeri di kecamatan pagelaran kabupaten pringsewu. Terdapat pengaruh disiplin guru terhadap kinerja guru. Terdapat pengaruh kepemimpinan kepala sekolah, motivasi kerja, dan disiplin guru secara bersama-sama terhadap kinerja guru.

 

Pengaruh langsung positif Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolahterhadap Motivasi Berprestasi Guru

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dinyatakan bahwa Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh langsung positif terhadap Motivasi Berprestasi Guru TK di SDN Gugus 3. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistik uji t untuk Motivasi Berprestasi Guru dengan perolehan nilai t hitung sebesar 6,0`74 dengan nilai signifikan 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, nilai r dan β = 0,453. Hal ini berarti Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh langsung positif terhadap Motivasi Berprestasi Guru. Hasil penelitian ini memberikan implikasi bagi sekolah agar mengembangkan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah yang mampu membangkitkan Motivasi Berprestasi Guru.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Teguh Panatagama dan Nurkolis (2016) tentang Pengaruh Gaya Kepemimpinan D Dan Supervisi Akademik Terhadap Motivasi Kerja Guru Madrasah Tsanawiyah Swasta Kabupaten Pati. Hasil pengujian data penelitian diperoleh prasyarat data berdistribusi normal, homogen, linier, dan tidak multikolinier. Pengujian hipotesis ditemukan: (1) terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru yang dinyatakan dengan persamaan Y = –2,783 + 1,244X1; kekuatan korelasi sebesar 0,808 dengan kontribusi sebesar 0,653 atau 65,3%, (2) terdapat pengaruh positif supervisi akademik kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru yang dinyatakan dengan persamaan Y = –2,292 + 1,197X2; kekuatan korelasi sebesar 0,809 dengan kontribusi sebesar 0,654 atau 65,4% dan (3) terdapat pengaruh positif gaya kepemimpinan demokratis kepala sekolah dan supervisi akademik secara bersama-sama terhadap motivasi kerja guru dinyatakan dengan persamaan Y = –15,376 + 0,680 X1 + 0,658X2; kekuatan korelasi sebesar 0,846 dengan kontribusi sebesar 0,716 atau 71,6%.

Hasil dari analisis menyatakan jika Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh terhadap Profesional Kerja Guru, Motivasi Berprestasi Guru berpengaruh terhadap Profesional Kerja Guru, Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah berpengaruh terhadap Motivasi Berprestasi Guru, Oleh karena itu, untuk meningkatkan Profesional Kerja Guru di SDN Gugus 3 Kecamatan Ciledug perlu untuk meningkatkan mengembangkan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah (X1) dan Motivasi Berprestasi Guru (X2). Adapun aspek yang perlu ditingkatkan sebagai berikut: (a) Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah menunjukan pengaruh terhadap Profesional Kerja Guru. di SDN Gugus 3 Kecamatan Ciledug. Penting untuk mengembangkan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah dengan menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu, mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif, mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan untuk mengabdi kepada masyarakat. (2) Motivasi Berprestasi Guru menunjukan pengaruh terhadap Profesional Kerja Guru TK di SDN Gugus 3 Kecanatan Ciledug. Penting untuk meningkatkan Motivasi Berprestasi Guru dengan: 1) Interaksi Dinamis, 2) Menghargai potensi individu, 3) Penekanan pada disiplin diri dan kelompok; 4) Semua permasalahan dihadapi dan dipecahkan secara bersama- sama.

 

KESIMPULAN

Kesimpulan dari pembahasan di atas yaitu: (a) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah terhadap Profesional Kerja Guru di SDN Gugus 3 Kecanatan Ciledug. (b) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Berprestasi Guru terhadap Profesional Kerja Guru di SDN Gugus 3 Kecanatan Ciledug. (c) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Kepemimpinan Demokratis Kepala Sekolah terhadap Motivasi Berprestasi Guru di SDN Gugus 3 Kecamatan Ciledug.

 

BIBLIOGRAFI

Asterina, F., & Sukoco, S. (2019). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Disiplin Guru terhadap Kinerja Guru. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan, 7(2), 208–219.

 

Azhar, A. (2015). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru Sekolah dasar Negeri. SEMINAR NASIONAL EVALUASI PENDIDIKAN II.

 

Djunaidi, D. (2017). Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru. Tarbiyatuna: Jurnal Pendidikan Ilmiah, 2(1), 89–118. https://doi.org/10.51311/nuris.v5i2.107

 

Hasibuan, R. M., & Dewi, I. S. (2021). Pengaruh Layanan Bimbingan Belajar Melalui Teknik Homeroom Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa Di SMA Al Washliyah Tanjung Morawa. EduGlobal: Jurnal Penelitian Pendidikan, 1(1), 33–44.

 

Kusumawati, E. (2017). Entrepreneurial Leadership Dan Keberlanjutan Mutu Sekolah Sebagai Output. Konferensi Nasional Ilmu Sosial Dan Teknologi, 1(1).

 

Kusumawati, E. (2023). Kepemimpinan Digital dalam Pendidikan: Sebuah Analisis Bibliometrik. Journal of Education and Teaching (JET), 4(2), 252–260.

 

Mahadhir, M. S. (2018). Profesionalisme guru dalam pandangan QS. Al-isra’: 84. Raudhah Proud to Be Professionals: Jurnal Tarbiyah Islamiyah, 3(2), 83–90.

 

Masanah, M., Sunandar, S., & Nurkolis, N. (2019). Pengaruh budaya organisasi dan motivasi berprestasi terhadap kompetensi profesional guru sekolah dasar negeri di kecamatan bonang kabupaten demak. Jurnal Manajemen Pendidikan (JMP), 8(3). https://doi.org/10.26877/jmp.v8i3.5397

 

Muhson, A. (2004). Meningkatkan profesionalisme guru: sebuah harapan. Jurnal Ekonomi Dan Pendidikan, 1(2).

 

Rosita, L. (2018). Peran pendidikan berbasis karakter dalam pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah. JIPSI-Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi UNIKOM, 8.

 

Sampo, Z., Arsyad, A., & Arwildayanto, A. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan Sekolah, Dan Budaya Kerja Terhadap Motivasi Berprestasi Guru Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-Una. Normalita (Jurnal Pendidikan), 9(3).

 

Samsuri, S. A. (2018). Profesionalisme Guru dalam Perspektif Al-Qur’an. Lentera Pendidikan: Jurnal Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, 21(1), 123–141.

 

Setyanti, E. (2020). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru yang Bersertifikasi. SIKIP: Jurnal Pendidikan Agama Kristen, 1(1), 60–77. https://doi.org/10.52220/sikip.v1i1.38

 

Wardana, D. S. (2013). Motivasi berprestasi dengan kinerja guru yang sudah disertifikasi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 1(1), 98–109.

 

Yawan, R. (2016). Pengaruh motivasi kerja guru dan gaya kepemimpinan Kepsek terhadap kinerja guru SD Biak Numfor, Papua. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains, 4(2), 184–194.

 

 

Copyright holder:

Rusmeni (2023)

 

First publication right:

Jurnal Syntax Transformation

 

This article is licensed under: