Jurnal Syntax Transformation

Vol. 3, No. 7, Juli 2022

p-ISSN : 2721-3854 e-ISSN : 2721-2769

Sosial Sains

 

PENGARUH METODE RME (REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION) BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH TERHADAP AKTIFITAS dan HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG

 

Sri Endang Mulyaningsih

SD Negeri 1 Mojo, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia

Email : sri254194@gmail.com

 

INFO ARTIKEL

ABSTRAK

Diterima

17 Juni 2022

Direvisi

10 Juli 2022

Disetujui

23 Juli 2022

Penelitian Tindakan Kelas ini dilatar belakangi oleh pembelajaran yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Mojo, bahwa teknik pembelajaran yang digunakan masih kurang menarik siswa, sehingga prestasi belajar siswa untuk belajar relatif rendah. Mengingat hal tersebut, sebaiknya penyampaian pelajaran dengan metode pembelajaran yang menarik sangat diharapkan, karena aktivitas belajar pada anak tergantung pada cara guru dalam menyampaikan pelajaran. Oleh karena itu peneliti menggunakan Metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach  dalam meningkatkan hasil belajar Matematika materi bangun ruang. Pembelajaran menggunakan metode Metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Rumusan masalah dalam penulisan PTK ini adalah Bagaimanakah cara meningkatkan rendahnya keaktifan siswa khususnya mata pelajaran matematika materi bangun ruang. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan proses pembelajaran bangun ruang dengan menggunakan Metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam PTK tahap penelitian terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini menggunakan dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, catatan lapangan, wawancara, tes, dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengamati siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan Metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Matematika. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata hasil tes awal 54.4 pada siklus I menjadi 65.0 dan pada siklus II naik menjadi 75..

 

ABSTRACT

This Class Action Research is backgrounded by learning carried out at SD Negeri 1 Mojo, that the learning techniques used are still not attractive to students, so that student learning achievement for learning is relatively low. In view of this, it is better to deliver lessons with interesting learning methods is highly expected, because learning activities in children depend on the way the teacher delivers the lesson. Therefore, researchers use the Scientific Approach-Based RME (Realistic Mathematic Education) Method in improving the learning outcomes of mathematics in building space materials. Learning using the Scientific Approach-Based RME (Realistic Mathematic Education) Method method is expected to improve student activities and learning outcomes. The formulation of the problem in writing this PTK is How to increase the low activeness of students, especially the subject of mathematics, building space material. The purpose of this study is In general, the purpose of this study is to describe the learning process of building space using the RME (Realistic Mathematic Education) Method Based on a Scientific Approach. This study used classroom action research (PTK). In ptk, the research stage consists of four stages, namely planning, implementing actions, observation and reflection. In this study used two cycles. Data collection techniques in this study used observations, field notes, interviews, tests, and documentation. Observation is used to observe students towards learning using the RME (Realistic Mathematic Education) Method Based on a Scientific Approach. The results showed that the application of the RME (Realistic Mathematic Education) Method Based on a Scientific Approach can increase the activeness and learning outcomes of Mathematics. This is indicated by the average initial test result of 54.4 in cycle I to 65.0 and in cycle II rising to 75.

Kata Kunci:

Bangun Ruang,  Metode RME (Realistic Mathematic Education),  Berbasis Scientific Approach

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Keywords:

Build Space, RME (Realistic Mathematic Education) Method Based on Scientific Approach

 


Pendahuluan

Secara umum pendidikan berfungsi untuk membangun watak dan peradaban suatu bangsa sesuai dengan isi Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Oleh karena itu pemerintah melakukan perbaikan dalam segala aspek demi meningkatkan mutu Pendidikan (Chairunnisa et al., 2020).

Salah satu ilmu yang penting dalam dunia pendidikan yaitu matematika (Siregar, 2018). Matematika merupakan hasil karya pikiran manusia dalam membaca dan memahami kuantitas-kuantitas di alam raya ini. Para ahli matematika terpesona akan ilmu yang dipelajari, sehingga mereka menekuni dunia matematika, mereka menyaksikan keterhubungan antara sudut dan jarak, antara waktu dan jarak, antara jarak dan kecepatan, antara kecepatan dan percepatan.

Menurut (Fitri, 2018) matematika adalah bahasa simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi. Matematika juga merupakan salah satu pintu gerbang bekal untuk melihat teraturnya proporsi dan relasi di alam ini (AGUSTINI et al., 2019). Pemahaman serta peran matematika yang dapat diberikan kepada pendidikan keseluruhan, sering kali dilihat atau dianggap sangat terbatas. Karena matematika biasanya dianggap hanya penting untuk memahami hal-hal yang ilmiah.

Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh (Sumirattana et al., 2017) Literasi matematika itu penting. Menurut (Devlin, 2000) dan (Watson, 2003), literasi matematis adalah keterampilan dasar yang diperlukan sebagai literasi. (Watson, 2003) juga menyatakan bahwa literasi matematika adalah salah satu tujuan utama dari organisasi instruksional di sekolah. Pengajaran matematika di sekolah bertujuan untuk membekali siswa dengan literasi matematika kemampuan untuk menggunakan dan menerapkan pengetahuan matematika dalam situasi kehidupan nyata yang terjadi di luar sekolah. Literasi matematika memiliki ciri khas yang berbeda dengan matematika substantif. Menurut (De Lange, 2003), matematika di sekolah berfokus pada konten substantif, sedangkan literasi matematika berfokus pada bagaimana menggunakan matematika dalam kehidupan nyata.

Menurut (Wijaya, 2012) RME (Realistic Mathematic Education) sebuah metode yang mengkonstruksi aturan melalui proses mathematizaion. Metode pembelajaran ini merupakan reaksi terhadap  pembelajaran matematika modern (New Math) di Amerika dan pembelajaran matematika di Belanda sebelumnya yang dipandang sebagai Mechanistic Mathematics Education  Istilah realistik di sini tidak selalu terkait dengan dunia nyata, tetapi penyajian masalah dalam konteks yang dapat dijangkau siswa. Konteks dapat dunia nyata, dunia fantasi, atau dunia matematik formal asalkan nyata dalam fikiran siswa. Sehingga siswa dapat mudah memahami materi dengan mengaitkan kedalam kehidupan sehari-hari dan tujuan pembelajaran juga dapat tercapai (Victoria, 2020).

Kurikulum kini sudah berkembang, Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan scientific (Pendidikan & Indonesia, 2013). Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Upaya penerapan pendekatan scientific dalam proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan kurikulum 2013 Pendekatan scientific adalah pendekatan yang menggunakan proses ilmiah (Wahyuni et al., 2019). Dalam proses ilmiah terdapat beberapa metode, diantaranya ekspektasi, observasi, eksperimen, perhitungan dan menguji hipotesis.

Salah satu pelajaran yang diujikan dalam UN adalah  mata pelajaran matematika, di SD Negeri 1 Mojo Kecamatan Andong khususnya kelas VI hasil pembelajaran pada mata pelajaran matematika kurang menonjol, proses pembelajaran juga cenderung pasif dan membosankan. Hal ini berpengaruh karena guru hanya menggunakan metode-metode yang kurang bervariatif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa kurang termotivasi.

Pengenalan berbagai bangun ruang bukan merupakan topik yang terlalu sulit untuk diajarkan, hanya saja selama ini guru kurang memperhatikan batasan-batasan sejauh mana materi yang perlu diajarkan pada siswa Sekolah Dasar

Berdasarkan asumsi yang telah diuraikan, maka dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti ingin membahas mengenai Pengaruh Metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Materi Bangun Ruang Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Mojo Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022”.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan (NU et al., 2015) yang mengungkapkan bahwa, berdasarkan data yang ada, diperoleh rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran metode RME berbasis scientific approach sebesar 73,60 dan rata-rata hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional sebesar 59,40. Dari penguji hipotesis dan nilai rata-rata kedua kelas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode RME berbasis scientific approach berpengaruh terhadap hasil belajar matematika materi sifat bangun datar sederhana kelas III MI NU 05 Tamangede Kec. Gemuh Kab. Kendal. Simpulan ini semoga dapat bermanfaat bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan bermanfaat untuk siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. kedua penelitian ini membahas penelitian terkait pengaruh metode RME (Realistic Mathematic Education) berbasis scientific approach  terhadap hasil belajar mata pelajaran matematika namun dalam penelitian sebelumnya membahas materi sifat bangun datar kelas III MI NU 05 Tamangede Kec. Gemuh Kab. Kendal. Yang membedakan kedua penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya adalah materi yang di bahas, tempat penelitian, serta karakteristik koresponden yang tentunya berbeda, tentunya hasil penelitian yang dilakukan akan berbeda pula.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode RME (Realistic Mathematic Education) berbasis scientific approach  terhadap hasil belajar mata pelajaran  matematika materi Bangun Ruang pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Mojo Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022.

 

Metode Penelitian

Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara tes dan non tes. Tes dilaksanakan untuk memperoleh gambaran umum tentang prestasi hasil belajar siswa dan untuk memperoleh gambaran posisi prestasi hasil belajar siswa sebanding dengan KKM yang diberlakukan, sedangkan teknik non tes berupa untuk memperoleh gambaran tentang seberapa tinggi hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Sanjaya, 2016).

Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan untuk merevisi rencana, jika ternyata tindakan yang dilaksanakan belum berhasil memecahkan masalah rendahnya hasil belajar siswa, seperti tampak pada gambar berikut :


 

Gambar 1 Bagan Prosedur Penelitian

 


PTK dimulai dengan kegiatan merencanakan. Tahap perencanaa menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan. Tahap pelaksanaan merupakan proses pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan. Tindakan perencanaan ini perlu diobservasi agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitasnya (Aqib & Chotibuddin, 2018).

Berdasarkan pengalaman tersebut, maka akan dapat ditentukan apakah ada hal-hal yang segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Setelah pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, hasil pengamatan didiskusikan dengan teman sejawat guna mendapat refleksi.

Refleksi dilakukan dengan cara merenungkan kembali proses pembelajaran, baik mengenai kekurangan maupun kelebihan pembelajaran bagi siswa. Dengan demikian akan dapat diketahui kelemahan tindakan pembelajaran yang perlu diperbaiki pada daur berikutnya.

Daur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) perlu didesain lebih lanjut agar kelemahan dapat diminimalkan sehingga secara kronologis peneliti dengan mudah melakukan perbaikan pembelajaran.

Perbaikan pembelajaran dimulai dari ide awal, studi pendahuluan yang meliputi proses pembelajaran, tes diagnostik sebagai data awal, analisis dokumen kelas, wawancara dengan siswa, dan diskusi dengan supervisor. Pemantapan antara lain refleksi, studi literatur, dan diskusi dengan supervisor tentang alat peraga konkret dan materi pembelajaran aktif.

Tahap persiapan meliputi penyusunan RPP, tes formatif, lembar observasi, LKS, mempersiapkan observer, dan simulasi. Tindakan yang terbagi ke dalam tiga siklus.

Setiap siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Apabila siklus I belum berhasil maka dilakukan siklus II. Siklus II diharapkan telah berhasil dan perbaikan pembelajaran berhenti di siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alur proses perbaikan pembelajaran berikut :

 


Gambar  2 Bagan Alur Penelitian Perbaikan Pembelajaran



 

 

 

 

Hasil dan Pembahasan

1.    Siklus I

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dari prasiklus ke siklus I dengan respoden 28 siswa kelas VI SD Negeri 1 Mojo mata pelajaran matematika tema 6 materi  bangun ruang dengan metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach terdapat peningkatan walaupun belum maksimal. Perbandingan dapat dilihat pada tabel dibawah :


Tabel 1

 Perbandingan Keaktifan Siswa dari Prasiklus ke Siklus I

No

Nama

Prasiklus

Siklus I

Keterangan

1

Al Lukman Yuswantoro

50.0

62.5

Naik

2

Al Zahfa Revalina

75.0

81.3

Naik

3

Dewi Shinta Rukmana

43.8

56.3

Naik

4

Dimas Bagus Saputra

50.0

62.5

Naik

5

Edy Setya Pratama

56.3

68.8

Naik

6

M. Hafidz Nur Ramadhan

62.5

68.8

Naik

7

Pratama Agustya

56.3

62.5

Naik

8

Safira Nur Fadhilah R

75.0

81.3

Naik

9

Verlyn Putriyana Syifa

56.3

68.8

Naik

10

Audya Nur Safitri

62.5

75.0

Naik

11

Salsabila Novia Prima

43.8

56.3

Naik

12

Handika Pradana

50.0

62.5

Naik

13

Diah Ayu Latifah

50.0

56.3

Naik

14

Rauuf Ridho Lavezzi

56.3

68.8

Naik

15

Riki Apriyanto

50.0

62.5

Naik

16

Yemina Alfa Renata

56.3

75.0

Naik

Jumlah

893.8

1068.8

Naik

Rata-rata

55.9

66.8

Naik


Berdasarkan tabel 1 data diatas dapat dilihat keaktifan siswa naik dan hal ini berdampak juga dengan nilai siswa mata pelajaran matematika bangun ruang, data kenaikan hasil nilai dapat dilihat pada tabel dibawah ini :


Tabel 2

Perbandingan Hasil Belajar Studi Awal dengan Siklus I

No

Nama Siswa

Prasiklus

Siklus I

Keterangan

1

Al Lukman Yuswantoro

40

60

Naik

2

Al Zahfa Revalina

60

70

Naik

3

Dewi Shinta Rukmana

40

50

Naik

4

Dimas Bagus Saputra

50

60

Naik

5

Edy Setya Pratama

50

60

Naik

6

M. Hafidz Nur Ramadhan

60

80

Naik

7

Pratama Agustya

50

60

Naik

8

Safira Nur Fadhilah R

70

80

Naik

9

Verlyn Putriyana Syifa

50

60

Naik

10

Audya Nur Safitri

80

90

Tetap

11

Salsabila Novia Prima

40

50

Naik

12

Handika Pradana

60

70

Naik

13

Diah Ayu Latifah

60

60

Tetap

14

Rauuf Ridho Lavezzi

60

70

Naik

15

Riki Apriyanto

50

60

Naik

16

Yemina Alfa Renata

50

60

Naik

 

Jumlah

870

1040

Naik

 

Rata-rata

54.4

65.0

Naik

 

Nilai Tertinggi

80

90

Naik

 

Nilai Terendah

40

50

Naik


Pada prasiklus siswa nilai rata-rata 54.4 naik menjadi 65.0 pada siklus I nilai tertinggi dari 80 menjadi 90 dan nilai terendah dari 40 menjadi 50.

Pada studi awal, siswa yang telah mencapai ketuntasan berjumlah 2 anak (12.5%), pada pelaksanaan perbaikan siklus I mengalami peningkatan menjadi 6 anak (37.5%). Peningkatan hasil belajar ini terjadi setelah peneliti melakukan perubahan metode pembelajaran yang semula hanya menggunakan metode ceramah, pada siklus I peneliti menggunakan metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach sehingga, siswa menjadi lebih aktif dan saling membantu satu sama lain.

Setelah pembelajaran dilakukan dengan metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach, keaktifan siswa mulai meningkat. Hal ini sesuai dengan teori pembelajaran kelompok yang dapat digunakan untuk mengajarkan materi yang kompleks, membantu meningkatkan kerjasama siswa karena merasa saling membutuhkan, membantu mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial, dan hubungan antara manusia.


 

1.    Siklus II


Peningkatan pada siklus I ke siklus II dengan respoden 16 siswa kelas VI SD Negeri 1 Mojo mata pelajaran matematika materi bangun ruang dengan metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach telah meningkat sesuai target peneliti sehingga penelitian dihentikan pada siklus II. 

Perbandingan keaktifan siswa pada siklus I ke siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah  .


 

Tabel 3

Perbandingan Keaktifan Siswa dari Siklus I ke Siklus II

No

Nama

Siklus I

Siklus II

Keterangan

1

Al Lukman Yuswantoro

62.5

81.3

Naik

2

Al Zahfa Revalina

81.3

87.5

Naik

3

Dewi Shinta Rukmana

56.3

75.0

Naik

4

Dimas Bagus Saputra

62.5

81.3

Naik

5

Edy Setya Pratama

68.8

75.0

Naik

6

M. Hafidz Nur Ramadhan

68.8

81.3

Naik

7

Pratama Agustya

62.5

81.3

Naik

8

Safira Nur Fadhilah R

81.3

87.5

Naik

9

Verlyn Putriyana Syifa

68.8

75.0

Naik

10

Audya Nur Safitri

75.0

87.5

Naik

11

Salsabila Novia Prima

56.3

75.0

Naik

12

Handika Pradana

62.5

81.3

Naik

13

Diah Ayu Latifah

56.3

75.0

Naik

14

Rauuf Ridho Lavezzi

68.8

81.3

Naik

15

Riki Apriyanto

62.5

75.0

Naik

16

Yemina Alfa Renata

75.0

87.5

Naik

Jumlah

1068.8

1287.5

Naik

Rata-rata

66.8

80.5

Naik


Dari data diatas dapat dilihat keaktifan siswa naik dan hal ini berdampak juga dengan nilai siswa mata pelajaran matematika materi bangun ruang, data kenaikan hasil nilai dapat dilihat pada tabel dibawah ini   :


Tabel 4

Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dengan Siklus II

No

Nama Siswa

Siklus I

Siklus II

Keterangan

1

Al Lukman Yuswantoro

60

70

Naik

2

Al Zahfa Revalina

70

80

Naik

3

Dewi Shinta Rukmana

50

60

Naik

4

Dimas Bagus Saputra

60

80

Tetap

5

Edy Setya Pratama

60

70

Naik

6

M. Hafidz Nur Ramadhan

80

90

Naik

7

Pratama Agustya

60

70

Naik

8

Safira Nur Fadhilah R

80

80

Tetap

9

Verlyn Putriyana Syifa

60

70

Naik

10

Audya Nur Safitri

90

100

Naik

11

Salsabila Novia Prima

50

60

Naik

12

Handika Pradana

70

80

Naik

13

Diah Ayu Latifah

60

70

Naik

14

Rauuf Ridho Lavezzi

70

80

Naik

15

Riki Apriyanto

60

70

Naik

16

Yemina Alfa Renata

60

70

Naik

 

Jumlah

1040

1200

Naik

 

Rata-rata

65.0

75.0

Naik

 

Tertinggi

90

100

Naik

 

Terendah

50

60

Naik

 


Pada siklus II ini perbandingan peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa menunjukkan sesuatu yang menggembirakan. Pada siklus I dari 16 siswa hanya 6 siswa yang mencapai nilai KKM. Terjadi peningkatan hasil belajar, yaitu dari 14 anak yang tuntas pada siklus II dengan kata lain 87.5% telah tuntas belajar.

Hal itu sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan siswa. Selain itu bimbingan peneliti yang intensif juga memberikan sumbangan atas keberhasilan perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Penggunaan metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach pada siklus II ini memberikan pengaruh positif pada perkembangan hasil belajar siswa. Siswa lebih memahami materi bangun ruang, siswa lebih senang dan tertarik pada pembelajaran. Siswa lebih aktif melakukan kegiatan diskusi kelompok. Hal ini sejalan dengan teori penggunaan alat peraga menurut (Juwairiyah, 2013) pada hakikatnya adalah suatu alat yang digunakan untuk memvisualkan suatu konsep tertentu saja. Dengan menggunakan alat peraga tersebut diharapkan siswa dapat lebih mudah menangkap konsep yang disampaikan.

 

Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian adalah Penerapan metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach yang dilakukan oleh pendidik telah berhasil meningkatkan keaktifan diskusi dan kerjasama peserta didik kelas VI Semester 2 SD Negeri 1 Mojo  Tahun Pelajaran 2021/2022. Pada prasiklus siswa nilai rata-rata 55.9 naik menjadi 66.8 pada siklus I dan naik menjadi 80.5 pada siklsu II. Pada studi awal, siswa yang telah mencapai ketuntasan berjumlah 2 anak (12.5%), pada pelaksanaan perbaikan siklus I mengalami peningkatan menjadi 6 anak (37.5%). Pada siklus II dari 16 siswa hanya 2 siswa belum mencapai nilai KKM.

Upaya yang dilakukan pendidik dalam meningkatakan keaktifan diskusi dan kerjasama peserta didik dengan penerapan metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach berpengaruh positif terhadap kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang diajarkan.

 

BIBLIOGRAFI

 

Agustini, S., Rohaendi, S., & Rahman, M. A. R. (2019). Penerapan Model Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Mts. Biormatika: Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 5(01), 106–113. Google Scholar

 

Aqib, Z., & Chotibuddin, M. (2018). Teori Dan Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas:(Ptk). Deepublish. Google Scholar

 

Chairunnisa, D., Afriatin, T. S., & Firmansyah, M. I. (2020). Implementasi Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Dalam Pembelajaran Pai Di Smp Inovatif Al-Ibda’. Taklim: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 18(1), 53–64.Google Scholar

 

De Lange, J. (2003). Mathematics For Literacy. Quantitative Literacy: Why Numeracy Matters For Schools And Colleges, 80, 75–89. Google Scholar

 

Devlin, K. (2000). The Four Faces Of Mathematics. Learning Mathematics For A New Century, 16–27. Google Scholar

 

Fitri, A. (2018). Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Karawang: Fbis Publishing. Google Scholar

 

Juwairiyah, J. (2013). Alat Peraga Dan Media Pembelajaran Kimia. Visipena, 4(1), 1–13. Google Scholar

 

Nu, M. I., Kendal, T. K. E. C. G. K. A. B., & Ichwatun, A. (2015). Pengaruh Metode Rme (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mapel Matematika Materi Sifat Bangun Datar Kelas III. Google Scholar

 

Pendidikan, M., & Indonesia, K. R. (2013). Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Depdikbud. Google Scholar

 

Sanjaya, D. R. H. W. (2016). Penelitian Tindakan Kelas. Prenada Media. Google Scholar

 

Siregar, N. F. (2018). Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika. Logaritma: Jurnal Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains, 6(02), 74–84. Google Scholar

 

Sumirattana, S., Makanong, A., & Thipkong, S. (2017). Using Realistic Mathematics Education And The Dapic Problem-Solving Process To Enhance Secondary School Students’ Mathematical Literacy. Kasetsart Journal Of Social Sciences, 38(3), 307–315. Google Scholar

 

Victoria, R. I. (2020). Pengaruh Pendekatan Scientific Berbasis Relaistic Mathematics Education (Rme) Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Silogisme: Kajian Ilmu Matematika Dan Pembelajarannya, 4(2), 49–55. Google Scholar

 

Wahyuni, W., Ikhsan, M., & Bahrun, B. (2019). Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Scientific. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Al Qalasadi, 3(1), 56–63. Google Scholar

 

Watson, A. (2003). Teaching For Understanding. In Aspects Of Teaching Secondary Mathematics (Pp. 169–179). Routledge. Google Scholar

 

Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. Google Scholar




 

Copyright holder :

Sri Endang Mulyaningsih (2022)

 

First publication right :

Jurnal Syntax Transformation

 

This article is licensed under: