Jurnal Syntax
Transformation |
Vol. 3,
No. 7, Juli 2022 |
p-ISSN :
2721-3854 e-ISSN : 2721-2769 |
Sosial
Sains |
PENGARUH METODE RME (REALISTIC
MATHEMATIC EDUCATION) BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH TERHADAP
AKTIFITAS dan HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG
Sri
Endang Mulyaningsih
SD Negeri 1 Mojo,
Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia
Email : sri254194@gmail.com
INFO ARTIKEL |
ABSTRAK |
Diterima
17 Juni
2022 Direvisi 10 Juli
2022 Disetujui 23 Juli
2022 |
Penelitian Tindakan Kelas ini dilatar belakangi
oleh pembelajaran yang dilaksanakan
di SD Negeri 1 Mojo, bahwa teknik
pembelajaran yang digunakan
masih kurang menarik siswa, sehingga prestasi belajar siswa untuk belajar relatif rendah. Mengingat hal tersebut, sebaiknya penyampaian pelajaran dengan metode pembelajaran yang menarik
sangat diharapkan, karena
aktivitas belajar pada anak tergantung pada cara guru dalam menyampaikan pelajaran. Oleh karena itu peneliti
menggunakan Metode RME (Realistic
Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach dalam meningkatkan hasil belajar Matematika materi bangun ruang. Pembelajaran menggunakan metode Metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach ini
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Rumusan masalah dalam penulisan PTK ini adalah Bagaimanakah cara meningkatkan rendahnya keaktifan siswa khususnya mata pelajaran matematika materi bangun ruang. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah Secara umum tujuan penelitian
ini adalah untuk mendiskripsikan proses pembelajaran bangun ruang dengan menggunakan Metode RME (Realistic
Mathematic Education) Berbasis Scientific
Approach. Penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam PTK tahap penelitian terdiri atas empat tahap,
yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini menggunakan dua siklus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, catatan lapangan, wawancara, tes, dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mengamati siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan Metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach dapat
meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar Matematika. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata hasil tes awal
54.4 pada siklus I menjadi
65.0 dan pada siklus II naik menjadi
75.. ABSTRACT This Class Action
Research is backgrounded by learning carried out at SD Negeri 1 Mojo, that
the learning techniques used are still not attractive to students, so that
student learning achievement for learning is relatively low. In view of this,
it is better to deliver lessons with interesting learning methods is highly
expected, because learning activities in children depend on the way the
teacher delivers the lesson. Therefore, researchers use the Scientific Approach-Based
RME (Realistic Mathematic Education) Method in improving the learning
outcomes of mathematics in building space materials. Learning using the
Scientific Approach-Based RME (Realistic Mathematic Education) Method method is expected to improve student activities and learning
outcomes. The formulation of the problem in writing this PTK is How to
increase the low activeness of students, especially the subject of
mathematics, building space material. The purpose of this study is In general, the purpose of this study is to describe the
learning process of building space using the RME (Realistic Mathematic
Education) Method Based on a Scientific Approach. This study used classroom
action research (PTK). In ptk, the research stage
consists of four stages, namely planning, implementing actions, observation
and reflection. In this study used two cycles. Data collection techniques in
this study used observations, field notes, interviews, tests, and
documentation. Observation is used to observe students towards learning using
the RME (Realistic Mathematic Education) Method Based on a Scientific
Approach. The results showed that the application of the RME (Realistic
Mathematic Education) Method Based on a Scientific Approach can increase the
activeness and learning outcomes of Mathematics. This is indicated by the
average initial test result of 54.4 in cycle I to 65.0 and in cycle II rising
to 75. |
Kata Kunci: Bangun Ruang, Metode
RME (Realistic Mathematic Education), Berbasis
Scientific Approach Keywords: Build Space, RME (Realistic Mathematic Education) Method Based on
Scientific Approach |
Pendahuluan
Secara umum
pendidikan berfungsi untuk membangun watak dan peradaban suatu bangsa sesuai
dengan isi Permendiknas No. 22 Tahun 2006.
Oleh karena itu pemerintah melakukan perbaikan dalam segala aspek demi meningkatkan mutu Pendidikan (Chairunnisa et al., 2020).
Salah satu ilmu yang penting dalam dunia pendidikan yaitu matematika (Siregar, 2018).
Matematika merupakan hasil karya pikiran
manusia dalam membaca dan memahami kuantitas-kuantitas di alam raya ini. Para ahli matematika terpesona akan ilmu yang dipelajari, sehingga mereka menekuni dunia matematika, mereka menyaksikan keterhubungan antara sudut dan jarak, antara waktu dan jarak, antara jarak
dan kecepatan, antara kecepatan dan percepatan.
Menurut (Fitri, 2018)
matematika adalah bahasa simbol ilmu
deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif, ilmu tentang pola
keteraturan, dan struktur
yang terorganisasi. Matematika
juga merupakan salah satu pintu gerbang bekal
untuk melihat teraturnya proporsi dan relasi di alam ini (AGUSTINI et al., 2019).
Pemahaman serta peran matematika yang dapat diberikan kepada pendidikan keseluruhan, sering kali dilihat atau dianggap
sangat terbatas. Karena matematika
biasanya dianggap hanya penting untuk
memahami hal-hal yang ilmiah.
Berdasarkan penelitian
yang ditulis oleh (Sumirattana et al., 2017)
Literasi matematika itu penting. Menurut
(Devlin, 2000)
dan (Watson, 2003),
literasi matematis adalah keterampilan dasar yang diperlukan sebagai literasi. (Watson, 2003)
juga menyatakan bahwa literasi matematika adalah salah satu tujuan utama dari
organisasi instruksional di
sekolah. Pengajaran matematika di sekolah bertujuan untuk membekali siswa dengan literasi matematika kemampuan untuk menggunakan dan menerapkan pengetahuan matematika dalam situasi kehidupan nyata yang terjadi di luar sekolah. Literasi
matematika memiliki ciri khas yang berbeda dengan matematika substantif. Menurut (De Lange, 2003),
matematika di sekolah berfokus pada konten substantif, sedangkan literasi matematika berfokus pada bagaimana menggunakan matematika dalam kehidupan nyata.
Menurut (Wijaya, 2012)
RME (Realistic Mathematic Education) sebuah metode yang mengkonstruksi aturan melalui proses mathematizaion. Metode pembelajaran ini merupakan reaksi terhadap pembelajaran
matematika modern (New Math) di Amerika dan pembelajaran matematika di
Belanda sebelumnya yang dipandang
sebagai Mechanistic Mathematics Education Istilah realistik di sini tidak selalu terkait
dengan dunia nyata, tetapi penyajian masalah dalam konteks
yang dapat dijangkau siswa. Konteks dapat dunia nyata, dunia fantasi, atau dunia matematik formal asalkan nyata dalam fikiran
siswa. Sehingga siswa dapat mudah
memahami materi dengan mengaitkan kedalam kehidupan sehari-hari dan tujuan pembelajaran juga dapat tercapai (Victoria, 2020).
Kurikulum kini
sudah berkembang, Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah telah mengisyaratkan tentang perlunya proses pembelajaran yang
dipandu dengan kaidah-kaidah pendekatan scientific
(Pendidikan & Indonesia, 2013). Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran.
Upaya penerapan pendekatan scientific dalam
proses pembelajaran ini sering disebut-sebut sebagai ciri khas
dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan kurikulum 2013 Pendekatan scientific adalah pendekatan yang menggunakan
proses ilmiah (Wahyuni et al., 2019).
Dalam proses ilmiah terdapat beberapa metode, diantaranya ekspektasi, observasi, eksperimen, perhitungan dan menguji hipotesis.
Salah satu pelajaran yang diujikan dalam UN adalah mata
pelajaran matematika, di SD
Negeri 1 Mojo Kecamatan Andong
khususnya kelas VI hasil pembelajaran pada mata pelajaran matematika kurang menonjol, proses pembelajaran
juga cenderung pasif dan membosankan. Hal ini berpengaruh karena guru hanya menggunakan metode-metode yang kurang bervariatif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa kurang termotivasi.
Pengenalan berbagai
bangun ruang bukan merupakan topik yang terlalu sulit untuk diajarkan,
hanya saja selama ini guru kurang memperhatikan batasan-batasan sejauh mana materi yang perlu diajarkan pada siswa Sekolah Dasar
Berdasarkan asumsi
yang telah diuraikan, maka dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini peneliti ingin membahas mengenai “ Pengaruh Metode
RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis
Scientific Approach terhadap Aktivitas
dan Hasil Belajar Matematika
Materi Bangun Ruang Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Mojo
Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022”.
Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan (NU et al., 2015)
yang mengungkapkan bahwa, berdasarkan data yang ada, diperoleh rata-rata hasil belajar siswa dengan
pembelajaran metode RME berbasis scientific approach sebesar
73,60 dan rata-rata hasil belajar
siswa dengan pembelajaran konvensional sebesar 59,40. Dari penguji hipotesis dan nilai rata-rata kedua kelas, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode RME berbasis scientific
approach berpengaruh terhadap
hasil belajar matematika materi sifat bangun datar
sederhana kelas III MI NU
05 Tamangede Kec. Gemuh Kab. Kendal. Simpulan ini semoga
dapat bermanfaat bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan bermanfaat untuk siswa dalam kegiatan
proses pembelajaran. kedua penelitian ini membahas penelitian terkait pengaruh metode RME (Realistic Mathematic Education) berbasis scientific approach terhadap hasil belajar mata pelajaran
matematika namun dalam penelitian sebelumnya membahas materi sifat bangun
datar kelas III MI NU 05 Tamangede Kec. Gemuh Kab. Kendal. Yang membedakan kedua penelitian saat ini dengan penelitian
sebelumnya adalah materi yang di bahas, tempat penelitian, serta karakteristik koresponden yang tentunya berbeda, tentunya hasil penelitian yang dilakukan akan berbeda pula.
Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh metode RME (Realistic
Mathematic Education) berbasis scientific approach terhadap
hasil belajar mata pelajaran matematika materi Bangun Ruang pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Mojo
Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022.
Metode Penelitian
Teknik pengumpulan
data penelitian dilakukan dengan cara tes
dan non tes. Tes dilaksanakan untuk memperoleh gambaran umum tentang prestasi
hasil belajar siswa dan untuk memperoleh gambaran posisi prestasi hasil belajar siswa
sebanding dengan KKM yang diberlakukan, sedangkan teknik non tes berupa untuk memperoleh
gambaran tentang seberapa tinggi hasil belajar siswa
terhadap mata pelajaran Matematika dan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Sanjaya, 2016).
Hasil refleksi
terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan untuk merevisi rencana, jika ternyata tindakan
yang dilaksanakan belum berhasil memecahkan masalah rendahnya hasil belajar siswa,
seperti tampak pada gambar berikut :
Gambar 1 Bagan Prosedur Penelitian
PTK dimulai
dengan kegiatan merencanakan. Tahap perencanaa menjadi acuan dalam melaksanakan
tindakan. Tahap pelaksanaan merupakan proses pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan yang telah disiapkan. Tindakan perencanaan ini perlu diobservasi agar tindakan yang dilakukan dapat diketahui kualitasnya (Aqib & Chotibuddin, 2018).
Berdasarkan
pengalaman tersebut, maka akan dapat
ditentukan apakah ada hal-hal yang segera diperbaiki agar tindakan dapat mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Setelah pengamatan dilakukan selama proses tindakan berlangsung, hasil pengamatan didiskusikan dengan teman sejawat guna
mendapat refleksi.
Refleksi
dilakukan dengan cara merenungkan kembali proses pembelajaran, baik mengenai kekurangan
maupun kelebihan pembelajaran bagi siswa. Dengan demikian
akan dapat diketahui kelemahan tindakan pembelajaran yang perlu diperbaiki pada daur berikutnya.
Daur
Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) perlu didesain lebih lanjut agar kelemahan dapat diminimalkan sehingga secara kronologis peneliti dengan mudah melakukan perbaikan pembelajaran.
Perbaikan
pembelajaran dimulai dari ide awal, studi pendahuluan yang meliputi proses pembelajaran, tes diagnostik sebagai data awal, analisis dokumen kelas, wawancara dengan siswa, dan diskusi dengan supervisor. Pemantapan antara lain refleksi, studi literatur, dan diskusi dengan supervisor tentang alat peraga konkret
dan materi pembelajaran aktif.
Tahap
persiapan meliputi penyusunan RPP, tes formatif, lembar observasi, LKS, mempersiapkan
observer, dan simulasi. Tindakan yang terbagi ke dalam
tiga siklus.
Setiap
siklus terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Apabila siklus I belum berhasil maka dilakukan
siklus II. Siklus II diharapkan telah berhasil dan perbaikan pembelajaran berhenti di siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan alur proses perbaikan pembelajaran berikut :
Gambar 2 Bagan Alur Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil
dan Pembahasan
1. Siklus I
Berdasarkan hasil
penelitian tindakan kelas dari prasiklus
ke siklus I dengan respoden 28 siswa kelas VI SD Negeri 1 Mojo mata pelajaran matematika tema 6 materi bangun ruang dengan metode
RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis
Scientific Approach terdapat peningkatan
walaupun belum maksimal. Perbandingan dapat dilihat pada tabel dibawah :
Tabel 1
Perbandingan Keaktifan Siswa dari Prasiklus ke Siklus I
No |
Nama |
Prasiklus |
Siklus I |
Keterangan |
1 |
Al
Lukman Yuswantoro |
50.0 |
62.5 |
Naik |
2 |
Al Zahfa Revalina |
75.0 |
81.3 |
Naik |
3 |
Dewi Shinta Rukmana |
43.8 |
56.3 |
Naik |
4 |
Dimas
Bagus Saputra |
50.0 |
62.5 |
Naik |
5 |
Edy Setya Pratama |
56.3 |
68.8 |
Naik |
6 |
M. Hafidz Nur Ramadhan |
62.5 |
68.8 |
Naik |
7 |
Pratama Agustya |
56.3 |
62.5 |
Naik |
8 |
Safira Nur Fadhilah R |
75.0 |
81.3 |
Naik |
9 |
Verlyn
Putriyana Syifa |
56.3 |
68.8 |
Naik |
10 |
Audya Nur Safitri |
62.5 |
75.0 |
Naik |
11 |
Salsabila Novia Prima |
43.8 |
56.3 |
Naik |
12 |
Handika Pradana |
50.0 |
62.5 |
Naik |
13 |
Diah Ayu Latifah |
50.0 |
56.3 |
Naik |
14 |
Rauuf Ridho Lavezzi |
56.3 |
68.8 |
Naik |
15 |
Riki Apriyanto |
50.0 |
62.5 |
Naik |
16 |
Yemina Alfa Renata |
56.3 |
75.0 |
Naik |
Jumlah |
893.8 |
1068.8 |
Naik |
|
Rata-rata |
55.9 |
66.8 |
Naik |
Berdasarkan tabel
1 data diatas dapat dilihat keaktifan siswa naik dan hal ini berdampak juga dengan nilai siswa
mata pelajaran matematika bangun ruang, data kenaikan hasil nilai dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2
Perbandingan Hasil Belajar
Studi Awal dengan Siklus I
No |
Nama Siswa |
Prasiklus |
Siklus I |
Keterangan |
1 |
Al
Lukman Yuswantoro |
40 |
60 |
Naik |
2 |
Al Zahfa Revalina |
60 |
70 |
Naik |
3 |
Dewi Shinta Rukmana |
40 |
50 |
Naik |
4 |
Dimas
Bagus Saputra |
50 |
60 |
Naik |
5 |
Edy Setya Pratama |
50 |
60 |
Naik |
6 |
M. Hafidz Nur Ramadhan |
60 |
80 |
Naik |
7 |
Pratama Agustya |
50 |
60 |
Naik |
8 |
Safira Nur Fadhilah R |
70 |
80 |
Naik |
9 |
Verlyn
Putriyana Syifa |
50 |
60 |
Naik |
10 |
Audya Nur Safitri |
80 |
90 |
Tetap |
11 |
Salsabila Novia Prima |
40 |
50 |
Naik |
12 |
Handika Pradana |
60 |
70 |
Naik |
13 |
Diah Ayu Latifah |
60 |
60 |
Tetap |
14 |
Rauuf Ridho Lavezzi |
60 |
70 |
Naik |
15 |
Riki Apriyanto |
50 |
60 |
Naik |
16 |
Yemina Alfa Renata |
50 |
60 |
Naik |
|
Jumlah |
870 |
1040 |
Naik |
|
Rata-rata |
54.4 |
65.0 |
Naik |
|
Nilai Tertinggi |
80 |
90 |
Naik |
|
Nilai Terendah |
40 |
50 |
Naik |
Pada prasiklus siswa nilai rata-rata 54.4 naik menjadi
65.0 pada siklus I nilai tertinggi dari 80 menjadi 90 dan nilai terendah dari 40 menjadi 50.
Pada studi awal, siswa
yang telah mencapai ketuntasan berjumlah 2 anak (12.5%), pada pelaksanaan perbaikan siklus I mengalami peningkatan menjadi 6 anak (37.5%). Peningkatan hasil belajar ini terjadi
setelah peneliti melakukan perubahan metode pembelajaran yang semula hanya menggunakan
metode ceramah, pada siklus I peneliti menggunakan metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific
Approach sehingga, siswa menjadi lebih
aktif dan saling membantu satu sama
lain.
Setelah pembelajaran
dilakukan dengan metode RME (Realistic
Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach, keaktifan siswa mulai meningkat. Hal ini sesuai dengan
teori pembelajaran kelompok yang dapat digunakan untuk mengajarkan materi yang kompleks, membantu meningkatkan kerjasama siswa karena merasa
saling membutuhkan, membantu mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial, dan hubungan antara manusia.
1.
Siklus II
Peningkatan pada
siklus I ke siklus II dengan respoden 16 siswa kelas VI SD Negeri 1 Mojo mata pelajaran matematika materi bangun ruang
dengan metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific
Approach telah meningkat sesuai target peneliti sehingga penelitian dihentikan pada siklus II.
Perbandingan keaktifan
siswa pada siklus I ke siklus II dapat
dilihat pada tabel dibawah .
Tabel 3
Perbandingan Keaktifan
Siswa dari Siklus I ke Siklus
II
No |
Nama |
Siklus I |
Siklus II |
Keterangan |
1 |
Al
Lukman Yuswantoro |
62.5 |
81.3 |
Naik |
2 |
Al Zahfa Revalina |
81.3 |
87.5 |
Naik |
3 |
Dewi Shinta Rukmana |
56.3 |
75.0 |
Naik |
4 |
Dimas
Bagus Saputra |
62.5 |
81.3 |
Naik |
5 |
Edy Setya Pratama |
68.8 |
75.0 |
Naik |
6 |
M. Hafidz Nur Ramadhan |
68.8 |
81.3 |
Naik |
7 |
Pratama Agustya |
62.5 |
81.3 |
Naik |
8 |
Safira Nur Fadhilah R |
81.3 |
87.5 |
Naik |
9 |
Verlyn
Putriyana Syifa |
68.8 |
75.0 |
Naik |
10 |
Audya Nur Safitri |
75.0 |
87.5 |
Naik |
11 |
Salsabila Novia Prima |
56.3 |
75.0 |
Naik |
12 |
Handika Pradana |
62.5 |
81.3 |
Naik |
13 |
Diah Ayu Latifah |
56.3 |
75.0 |
Naik |
14 |
Rauuf Ridho Lavezzi |
68.8 |
81.3 |
Naik |
15 |
Riki Apriyanto |
62.5 |
75.0 |
Naik |
16 |
Yemina Alfa Renata |
75.0 |
87.5 |
Naik |
Jumlah |
1068.8 |
1287.5 |
Naik |
|
Rata-rata |
66.8 |
80.5 |
Naik |
Dari data diatas dapat dilihat
keaktifan siswa naik dan hal ini berdampak
juga dengan nilai siswa mata pelajaran
matematika materi bangun ruang, data kenaikan hasil nilai dapat dilihat
pada tabel dibawah ini :
Tabel 4
Perbandingan Hasil Belajar
Siklus I dengan Siklus II
No |
Nama Siswa |
Siklus I |
Siklus II |
Keterangan |
1 |
Al
Lukman Yuswantoro |
60 |
70 |
Naik |
2 |
Al Zahfa Revalina |
70 |
80 |
Naik |
3 |
Dewi Shinta Rukmana |
50 |
60 |
Naik |
4 |
Dimas
Bagus Saputra |
60 |
80 |
Tetap |
5 |
Edy Setya Pratama |
60 |
70 |
Naik |
6 |
M. Hafidz Nur Ramadhan |
80 |
90 |
Naik |
7 |
Pratama Agustya |
60 |
70 |
Naik |
8 |
Safira Nur Fadhilah R |
80 |
80 |
Tetap |
9 |
Verlyn
Putriyana Syifa |
60 |
70 |
Naik |
10 |
Audya Nur Safitri |
90 |
100 |
Naik |
11 |
Salsabila Novia Prima |
50 |
60 |
Naik |
12 |
Handika Pradana |
70 |
80 |
Naik |
13 |
Diah Ayu Latifah |
60 |
70 |
Naik |
14 |
Rauuf Ridho Lavezzi |
70 |
80 |
Naik |
15 |
Riki Apriyanto |
60 |
70 |
Naik |
16 |
Yemina Alfa Renata |
60 |
70 |
Naik |
|
Jumlah |
1040 |
1200 |
Naik |
|
Rata-rata |
65.0 |
75.0 |
Naik |
|
Tertinggi |
90 |
100 |
Naik |
|
Terendah |
50 |
60 |
Naik |
Pada siklus II ini perbandingan
peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa menunjukkan sesuatu yang menggembirakan. Pada
siklus I dari 16 siswa hanya 6 siswa
yang mencapai nilai KKM. Terjadi peningkatan hasil belajar, yaitu dari 14 anak
yang tuntas pada siklus II dengan kata lain 87.5% telah tuntas belajar.
Hal itu sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan siswa. Selain itu
bimbingan peneliti yang intensif juga memberikan sumbangan atas keberhasilan perbaikan pembelajaran pada siklus II.
Penggunaan metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach pada siklus II ini
memberikan pengaruh positif pada perkembangan hasil belajar siswa.
Siswa lebih memahami materi bangun ruang, siswa
lebih senang dan tertarik pada pembelajaran. Siswa lebih aktif
melakukan kegiatan diskusi kelompok. Hal ini sejalan dengan
teori penggunaan alat peraga menurut
(Juwairiyah, 2013) pada hakikatnya adalah
suatu alat yang digunakan untuk memvisualkan suatu konsep tertentu saja. Dengan menggunakan
alat peraga tersebut diharapkan siswa dapat lebih
mudah menangkap konsep yang disampaikan.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik
dari hasil penelitian adalah Penerapan metode RME (Realistic
Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach
yang dilakukan oleh pendidik
telah berhasil meningkatkan keaktifan diskusi dan kerjasama peserta didik kelas
VI Semester 2 SD Negeri 1 Mojo Tahun
Pelajaran 2021/2022. Pada prasiklus siswa nilai rata-rata 55.9 naik menjadi 66.8 pada siklus I dan
naik menjadi 80.5 pada siklsu
II. Pada studi awal, siswa yang telah mencapai ketuntasan berjumlah 2 anak (12.5%), pada pelaksanaan perbaikan siklus I mengalami peningkatan menjadi 6 anak (37.5%). Pada siklus II dari 16 siswa hanya
2 siswa belum mencapai nilai KKM.
Upaya yang
dilakukan pendidik dalam meningkatakan keaktifan diskusi dan kerjasama peserta didik dengan penerapan
metode RME (Realistic Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach berpengaruh
positif terhadap kemampuan peserta didik dalam memahami
materi yang diajarkan.
BIBLIOGRAFI
Agustini, S., Rohaendi,
S., & Rahman, M. A. R. (2019). Penerapan Model Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Mts. Biormatika:
Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, 5(01), 106–113.
Google Scholar
Aqib, Z., &
Chotibuddin, M. (2018). Teori Dan Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas:(Ptk).
Deepublish. Google Scholar
Chairunnisa, D., Afriatin,
T. S., & Firmansyah, M. I. (2020). Implementasi Permendikbud No. 22 Tahun
2016 Tentang Standar Proses Dalam Pembelajaran Pai Di Smp Inovatif Al-Ibda’. Taklim:
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 18(1), 53–64.Google Scholar
De Lange, J. (2003).
Mathematics For Literacy. Quantitative Literacy: Why Numeracy Matters For
Schools And Colleges, 80, 75–89. Google Scholar
Devlin, K. (2000). The
Four Faces Of Mathematics. Learning Mathematics For A New Century,
16–27. Google Scholar
Fitri, A. (2018). Model
Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Karawang: Fbis Publishing. Google Scholar
Juwairiyah, J. (2013).
Alat Peraga Dan Media Pembelajaran Kimia. Visipena, 4(1), 1–13. Google Scholar
Nu, M. I., Kendal, T. K.
E. C. G. K. A. B., & Ichwatun, A. (2015). Pengaruh Metode Rme (Realistic
Mathematic Education) Berbasis Scientific Approach Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mapel Matematika Materi Sifat Bangun Datar Kelas III. Google Scholar
Pendidikan, M., &
Indonesia, K. R. (2013). Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Depdikbud. Google Scholar
Sanjaya, D. R. H. W.
(2016). Penelitian Tindakan Kelas. Prenada Media. Google Scholar
Siregar, N. F. (2018).
Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika. Logaritma: Jurnal
Ilmu-Ilmu Pendidikan Dan Sains, 6(02), 74–84. Google Scholar
Sumirattana, S., Makanong,
A., & Thipkong, S. (2017). Using Realistic Mathematics Education And The
Dapic Problem-Solving Process To Enhance Secondary School Students’
Mathematical Literacy. Kasetsart Journal Of Social Sciences, 38(3),
307–315. Google Scholar
Victoria, R. I. (2020).
Pengaruh Pendekatan Scientific Berbasis Relaistic Mathematics Education (Rme)
Terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Silogisme: Kajian Ilmu Matematika Dan
Pembelajarannya, 4(2), 49–55. Google Scholar
Wahyuni, W., Ikhsan, M.,
& Bahrun, B. (2019). Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan
Menggunakan Pendekatan Scientific. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Al
Qalasadi, 3(1), 56–63. Google Scholar
Watson, A. (2003).
Teaching For Understanding. In Aspects Of Teaching Secondary Mathematics
(Pp. 169–179). Routledge. Google Scholar
Wijaya, A. (2012).
Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran
Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. Google Scholar
Copyright holder : Sri Endang
Mulyaningsih (2022) |
First publication right
: This article is licensed under: |