Penerapan Model Numbered Head Together Dalam Meningkatkan Pemahaman Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam

Abstract

Berdasarkan hasil observasi, nilai evaluasi pada tahun 2018/2019 hanya 27,5% (11 siswa) dari 40 siswa yang dinilai sudah memahami tentang Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia. Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut perlu diterapkan suatu cara alternatif mempelajari PAI yang kondusif dengan suasana yang cenderung rekreatif sehingga memotivasi siswa untuk mengembangkan potensi kreativitasnya. Salah satu alternatif yang bisa digunakan adalah dengan penerapan Model Numbered Head Together (NHT). Dengan penggunaan teknik ini diharapkan agar materi pelajaran PAI dapat mudah dipahami dan dapat meningkatkan motivasi serta prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran PAI. Langkah-langkah penting dalam penelitian yang meliputi perencanaan   (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) mesti dipahami dengan benar. Keyakinan seorang penelitian tentang babak sisklus yang mesti dilewati sehingga masalah di kelas dapat dipecahkan. Dalam penelitian ini prosedur tindakan mengadopsi prosedur Kemmis dan Mc Taggart dimana tindakan dan observasi dijadikan satu kesatuan. Dari hasil penelitian dan pembahasan, bahwa penerapan Model Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran PAI pada materi Memahami Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia di Kelas XII TKJ 1 SMK Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon dapat disimpulkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Memahami Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesiadi kelas XII TKJ 1 SMK Negeri 1 Jamblang Kabupaten Cirebon pada tiap siklusnya mengalami peningkatan, pada siklus I aktivitas belajar siswa menunjukkan kategori cukup (48 %); pada siklus II aktivitas belajar siswa menunjukkan kategori baik (80%). Kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Memahami Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia,  menunjukkan peningkatan, pada siklus I menunjukkan rata-rata 46 %  (cukup), pada siklus II naik, dan menunjukkan rata -rata 92 % (baik sekali). Hasil belajar siswa pada setiap siklusnya mengalami peningkatan, hasil awal  menunjukkan skor rata-rata:  56,75 sedangkan hasil pada siklus I naik menjadi skor rata-rata: 72,50. Pada siklus II naik menjadi skor rata-rata: 84,38.

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-08-23